#3

4 2 3
                                    

"Halo pak ketuaa~" Sapa seorang siswa rambut putih dengan corak biru. Sedangkan yang disapa hanya mendehem.

Haruka duduk di samping kaitaro dan melihat apa yang sedang di kerjaannya.

"Apa ada yang bisa kubantu??" Tanya haruka.

"Hm... Untuk saat ini tidak ada" Jawab nya.

Setelah beberapa menit, haruka mulai bosan dan melihat sebuah alat gambar.

Kaitaro melirik haruka yang sedang menggambar dan meletakkan dokumen yang sedang dia pegang.

Setelah beberapa menit, haruka selesai menggambarkan dan melirik kearah kaitaro yang ternyata telah memperhatikannya dari tadi.

Haruka cukup kaget saat menyadari hal itu apalagi saat kaitaro tersenyum padanya.

"Indah" Ucap kaitaro.

"Benarkah? Menurut ku gambar ini tidak indah" Haruka heran.

"Yang indah itu-"

"Maaf kami telat"

Kalimat kaitaro di potong oleh Shun yang baru datang bersama yang lain dan itu membuat kaitaro sedikit kesal.

"Wah wahh~ ada apa ini? Kau terlihat kesal ketua~" Ejek atsuhi

Kaitaro yang kesal pun lansung memulai rapat tanpa menunggu semua orang duduk.

"Abng lu kenapa?" Bisik Riyo dan di jawab oleh gelengan kepala oleh shun.

Setelah rapat itu selesai, mereka mulai mempersiapkan festival.

"Oy albino"

"Gw bukan albino woi! Apaan?"

"Lu kan tinggi nih... Pasang gih nih" Ucap Riyo sambil memberikan spanduk.

Haruka hanya terdiam dan menaiki tangga untuk memasang spanduk itu.

"Tu tangga lu dapat dari mana?" Tanya Riyo.

"Di pojokan- WO-" Kalimat haru terpotong saat dia akan jatuh.

Kaitaro yang berada di dekat sana lansung bergegas untuk menangkap haru. Tapi dia berhenti saat ada seseorang yang lebih dulu membantu haru.

"Lu ngapa bisa jatuh?"

"Lu liat tu pijakan patah noh"

Haruka melihat kearah kai yang menjauh dan di dekati oleh seorang wanita.

"Mizuki kuun~ bagaimana dengan yang ini? Apa menurut mu itu akan cocok?" Tanya wanita itu pada kaitaro.

Wanita itu sangat cantik dengan rambut pink tertata rapi dan manis. Tubuh yang bagus, suara lembut, bulu mata yang lentik, dan dia adalah wanita.

"Hmm... Menurut ku itu lumayan bagus" Ucap kaitaro tersenyum tipis.

Hey, dia bahkan tak pernah tersenyum sedikitpun padaku!

Itu yang haru pikir.

Melihat itu, haru segera menghampiri mereka sampai Riyo menghentikan haru.

"Mo kemana lu? Ni cat! Di cat tuh ruang kelas" Suruh Riyo lalu pergi.

Haru menjadi semakin kesal dan terpaksa melakukan apa yang Riyo suruh karena Riyo adalah ketua kelas.

BECOME A BOY?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang