Tangan Vlark kini bergerak keatas paha Youra, dia mengelus kulit telanjang itu dengan pelan dan lembut. Akibat perbuatannya itu membuat Youra semakin gugup, dia menahan nafasnya lagi.
Kekehan keluar dari mulut Vlark, senyumnya tak kunjung pudar sedikitpun. Dia mengcengkram kuat paha Youra dan meremasnya dengan sensual.
Sekujur tubuh Youra merinding karna remasan itu dia mengalihkan pandangannya tak sanggup melihat Vlark yang sedang menggodanya seperti ini.
Tangan Vlark menyibakan kemeja kebesaran miliknya yang dipakai Youra, dia semakin melaju menuju titik dalam paha Youra.
Dengan cepat Youra menahan tangan itu, dia menundukan kepalanya dengan pipinya yang sedikit memerah karna malu, belum pernah seseorangpun yang melakukan hal seperti ini padanya. Pengalaman yang memalukan dan menjijikan.
"Kenapa?" Goda Vlark, dia menatap kearah pipi merah milik Youra dan terkikik geli.
"A-aah.. jangan seperti ini.." Youra berkata dengan gagap, dia berusaha menahan tangan Vlark yang sangat besar di tangannya.
"Kenapa begitu? Aku yang memutuskan." Ujar Vlark, dia menyandarkan kepalanya dipaha Youra lagi, tangannya berhenti melaju lebih dalam namun jari jarinya memutari paha Youra, melakukan gerakan abstark.
"Mmmm.." Youra menahan geli, dia menutup mulutnya dengan punggung tangannya.
"Kau tak memakai celana dalam ya?" Tanya Vlark tiba tiba, sontak pertanyaan itu membuat Youra malu sekaligus melotot, pipinya semakin merah.
"Apa..? Aku pakai!" Pekik Youra, dia mengalihkan pandangannya kearah lukisan yang Vlark lukis tadi.
Kekehan keluar dari mulut Vlark, dua menarik alisnya dan mengadahkan pandangannya menarik senyuman menggoda kearah gadis diatasnya yang sedang malu.
"Mana tunjukan padaku." Goda Vlark, dia semakin menyandarkan kepalanya lebih dalam ke paha Youra.
"Tidak! Gila sekali kalau aku menunjukannya." Youra malu, namun dia berusaha keras menahan malunya dan tidak menatap kearah Vlark dibawahnya.
Senyum menggoda Vlark semakin melebar, dia dengan jahil menyingkirkan tangan kecil milik Youra dari pahanya, dan sedikit menyibakkan kemeja keatas, Youra melotot. Pandangannya menuju kebawah dengan cepat dia menutup kemeja itu dengan kedua tangannya. Nafasnya naik turun.
"Hm? Atas hak apa kamu menutupi tubuhmu dari kemejaku?" Vlark menarik alisnya lagi, senyuman jahil masih tak pudar sedikitpun dari wajahnya.
"Tuan.. jangan seperti ini.." Ujar Youra menahan nafasnya, dia memejamkan matanya dengan kondisi pipi yang memerah.
Vlark tergoda dengan pemandangan dihadapannya. Perasaan puas memenuhi seluruh jiwanya.
"Memohon lah, mungkin aku akan mempertimbangkan."
"A-aku.." ucapan Youra tertahan, dia sangat malu sekarang.
"Aku mohon.." Youra masih enggan membuka matanya.
"Memohon dengan menyebut namaku, Youra." Suara berat Vlark memenuhi indra pendengaran Youra, intonasi nya sekarang seolah berkata perintah dan bersifat mutlak, dia masih ingin menggoda gadis dihadapannya.
"Aku.. aku mohon tuan Vlark" Youra mengigit bibirnya saking malu, dia semakin memerah.
Seringai muncul di sudur bibir milik Vlark, dia menyukai cara Youra memohon padanya dan malu malu didepan matanya, dia mengeram karna perasaan nafsu mulai merambat dalam dirinya dia berdiri dari posisinya dan mencondongkan tubuhnya sehingga wajahnya dan Youra berhadapan sekarang.
"Aku tak bisa menahannya lagi." Suara serak dan berat keluar dari mulut Vlark
Youra merinding suara itu tepat sekali dihadapannya. Dia membuka matanya namun saat itu pula dia merasakan benda kenyal dan basah menyentuh bibirnya meraup bibirnya seolah olah itu adalah hidangan paling nikmat didunia ini.
Tubuh Youra terdorong akibat ciuman kasar dan menuntut itu, dia memejamkan matanya dan meremas sprei dibawah dengan kuat, dia ingin menghentikan ini, ini salah tapi dia tak mampu.
Sementara Vlark, pria itu terus meraup bibir kecil gemetar itu dengan kasar, dia terus menekan dan mendorong tubuh Youra agar tubuhnya menjadi semakin mundur dan telentang, tangannya merambat ke bagian leher belakang Youra, menekan nya supaya ciuman ini semakin dalam dan dalam.
Lidahnya kini sudah menuntut untuk masuk, Youra mengatupkan giginya dia menggeleng. Vlark mengeram, dia mengcengram pipi Youra kuat sehingga mengakibatkan celah antara gigi dengan cepat lidahnya masuk, menjelajahi seluruh isi mulut gadis dihadapannya.
Tubuh Vlark menuntut tubuh Youra agar berbaring, dia mendorongnya sampai tubuh gadis itu tak bisa mundur lagi. Meskipun rasa perih terasa karna tubuh bagian belakang Youra masih basah karna luka, Vlark tidak peduli dia hanya menginginkan kepuasannya.
Youra, gadis itu terus meremas sprei disisnya dengan kuat, mulutnya penuh, udara untuk nafasnya mulai sesak, kakinya gemetar hebat.
Tangan Vlark yang dibelakang leher youra kini berpindah ke tangan Youra, bergerak turun dan terus turun hingga ia menemukan titik yang ingin ia sentuh.
Kaki Youra semakin lemas ketika merasakan pinggangnya diremas, diremas kecil hingga kuat membuat seluruh tubuhnya merinding, tangannya kini berpindah ke tubuh bagian belakang Vlark yang ditutupi kemeja, dia memukulnya pelan.
Vlark yang menyadari pukulan kecil itu hanya terkekeh, dia mengigit bibir bawah Youra lalu melepaskan ciuman, nafasnya tersenggal dadanya naik turun. Mata hitamnya menatap lekat kearah gadis dibawahnya dengan penampilan yang acak acak an.
Dia menjilat bibirnya sendiri, tatapannya turun pada bagian tubuh bawah Youra, melihat pinggul kecil nya dan kakinya yang bergetar lemas, dia tergoda.
Tangannya mencoba untuk menyibakkan kemeja yang dipakai Youra, Youra menahannya dengan tangannya, dia menggeleng kecil.
Vlark mengeram, dengan suara yang bergetar dia berkata.
"Kau tidak berhak memerintahku untuk berhenti, kau hanya bonekaku." Ujar Vlark dengan suara berat dipenuhi dengan nafsu, kilatan nafsu terpancar pada mata hitam pekatnya, nafasnya nasih naik turun.
Tubuh Youra lemas, dia tak tau harus berbuat apa, tangannya masih menahan kemeja yang dipakainya agar tangan Vlark tak bisa membukanya.
Geraman keluar dari mulut Vlark, dia mengeram frustasi dengan cepat dia menyatukan tangan Youra menjadi satu dan menahannya keatas tubuh Youra menekannya diranjang supaya tangan itu tak bisa menahan Vlark melakukan kemauannya.
Youra terpekik, dia menatap Vlark dengan tatapan memohon, memohon supaya Vlark tak melakukan sesuatu yang tidak disukainya.
"Melihatmu dengan tatapan memohon seperti itu, membuatku semakin tak bisa menahan diriku." Suara Vlark terdengar sangat serak dan dalam dia menundukan kepalanya dan menenggelamkan kepalanya di belahan antara leher dan bahu Youra, dia mencium leher Youra dengan gigitan kecil.
Tangannya kini bergerak untuk menyibakan kemeja kebesaran yang dipakai Youra, dia menyibakkan nya sampai sebagian perut Youra terekpos, Youra memekik, dia menggeleng kuat dan menahan erangannya.
Tangan Vlark kini masuk kedalam perut telanjang Youra, dia mengelusnya lembut dan penuh nafsu, ciuman di lehernya turun ke tulang selangka milik Youra, dia mengigit kecil bagian sana.
"Hhnngh.. j-jaangann, kumohon." Youra berusaha keras menahan erangannya keluar, tubuhnya melengkung dan kepalanya mengadah keatas merasakan geli menjalar keseluruh tubuhnya.
Vlark tak merespon, geraman kembali muncul saat tubuh kecil Youra menggeliat dibawahnya. Dia mengigit tepat pada bagian tulang selangka dibawah bahu Youra, mengigitnya kuat sehingga meninggalkan bekas gigi disana.
-
VOTEE YAA!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Lovesick Assassin [END - BELUM REVISI]
RomansNamanya Vlark, seorang pelukis terkenal yang terlahir di dunia barat yang memiliki julukan "Golden State" Namanya Vlark, memiliki obsesi tinggi pada kanvas menggunakan jari-jari tangan yang menari lihai di atasnya, membuat sebuah karya indah dari in...