03 || Playfully

477 52 115
                                    

“They says, that shit doesn’t happen just once.”

- Chan

 
 
 

     

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

 
 
 
 
 
 

 

Allen ingat, setiap pagi sebelum pergi dirinya selalu menyempatkan diri untuk berdoa untuk ketenangan dan kelancaran hidupnya. Betapa indahnya kesehariannya yang tenang, damai, walaupun kadang ada sedikit gangguan dari beberapa teman dan seniornya.

But, that’s okay.

Setidaknya, kecuali yang satu ini.
Padahal akhirnya ia masuk kuliah setelah lima hari tergeletak sakit pinggang di ranjang, tapi makhluk tinggi besar bagaikan raksasa ini justru datang menemuinya. Sontak saja berbagai macam pertanyaan mulai bercokol dalam benaknya, mulai darimana tahu namanya, kampusnya, bahkan nomor teleponnya.

Sialnya lagi, pria itu tahu kamar apartemennya!

Baiklah, siapa gerangan bajingan yang telah membeberkan informasi pribadinya yang setara dengan rahasia negara?

Allen benar-benar ingin mengajaknya melakukan baku hantam, kalau bisa sekalian di tumbalkan ke pantai laut selatan. Kali saja bisa daftar menjadi salah satu pelayan pribadi kelas atas Ratu Laut Selatan.

“Kenapa kau berdiri diam seperti patung selamat datang di depan pintu, begitu? Masuk dan duduklah!”

Excuse me, Mr. Joo?! This is my house! Kenapa malah kau yang nyelonong masuk seperti tamu undangan VIP?!” ucap Allen dengan pandangan tajam terlihat begitu kesal, ia melipat kedua tangannya didepan dadanya masih kukuh berdiri ditempatnya.

“Aku memang tamu VIP,” ucap Jaekyung dengan santainya sambil duduk di sofanya bagaikan tuan rumahnya.

“Aku sedang tidak terima tamu, jadi pergi. Kau datang tidak diundang, jadi silahkan pulang tanpa diantar!” ucap Allen sambil membuat pose tangan mengarahkan Jaekyung ke pintu apartemennya yang terbuka lebar.

Jaekyung tersenyum kecil melihat tingkah Allen yang terlihat begitu memusuhinya, “Uri keopeul aniji?” ucapnya sambil menyeringai jahil bahkan memiringkan sedikit kepalanya.

Aniya!”

“Begitukah? Tapi malam itu kau bilang aku pacarmu, bahkan menciumku didepan pria itu. Kita juga setelahnya melakukan seks dengan penuh gairah bersama. Lalu, dibagian mana yang bukan sepasang kekasih?” ucap Jaekyung menyeringai lebar melihat kekesalan diwajah Allen yang memerah emosi.

Tidak ingin terseret emosi, Allen menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya. “Itu hanya sebuah kesalahan, jelas? Kita bukan sepasang kekasih! Anggap saja kejadian malam itu seperti one night stand, lagipula aku juga sudah memberikan bayaran untu—”

BOYFRIEND, Right? || Joo Jaekyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang