10 || Red Flavor

371 48 109
                                    


“Red Wine so addictive, but Red Flag so contradictive.”

 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

Wanita gila mana yang sehari bisa bermain dengan tiga pria sekaligus?

Allen akan dengan lantang menjawab jika itu adalah dirinya.

Dimulai dari pagi dengan hubungan penuh tipuan bersama Yungi, dilanjut siangnya menikmati pelayanan ala princess treatment dari Heesung, malam itu waktunya menggila dengan Jaekyung dalam permainan saling memanfaatkan.

Jangan ditanya bagaimana kabar kewarasan Allen. Karena orangnya sendiri sudah mengakui jika kewarasannya kemungkinan terputus saat dirinya menerima tawaran Jaekyung dulu.

Kadang ingin rasanya Allen menjerit kencang mengamuk mempertanyakan kenapa semua ini harus terjadi padanya. Namun, sayangnya ia bahkan tidak mampu mengutarakan perasaan yang sesungguhnya.

Jangankan putus asa, menangis saja rasanya seolah air matanya sudah membeku.

“Memangnya kau pikir ada yang peduli padamu? Bagiku, semua curhatan masalahmu itu bagaikan bahan menarik untuk dipermainkan. Itu semua karena kau terlalu tinggi dengan semua kelebihanmu, makanya rasanya sangat memuaskan saat melihatmu terperosok begini. Mereka hanya peduli saat kau bersinar terang, karena mereka juga sama sepertiku… menanti saat dimana kau hancur tenggelam dalam kubangan lumpur.”

Kalimat itu selalu terngiang dalam pikirannya setiap waktu. Membekas dalam ingatannya, terukir dalam benaknya, menjadi rantai yang mencekik hatinya. Kejadian masa lalu yang mengubahnya menjadi sosok sekelam malam dengan mental sekeras batu.

“Allen-ya? Apa kau mendengarkanku?”

Allen sontak tersadar dari lamunannya dan menoleh menatap Kim Dan yang berdiri disebelahnya sambil menepuk bahunya. Ekspresi lembut pria itu terlihat begitu hangat dan menenangkannya.

“Maaf, oppa. Aku sedang memikirkan sesuatu tadi,” ucap Allen sambil kembali fokus pada laptopnya.

“Kalau kau lelah sebaiknya istirahat dulu, nanti akan kubangunkan pagi agar kau bisa melanjutkannya sebelum berangkat kuliah.”

“Tidak apa-apa, oppa. Aku begini saja sudah merepotkanmu,” ucap Allen mengulas senyum tipis pada Kim Dan.

Memang jika ada tugas banyak seperti ini, dirinya akan menumpang di kamar Kim Dan. Ia tidak ingin mengganggu istirahat Jaekyung dengan suara ketikan jarinya di keyboard laptopnya. Lagipula, tidur dengan Kim Dan lebih membuatnya nyaman saat ia mulai merasa sedikit lelah dengan semua yang dilewatinya.

Kim Dan hanya bisa tertegun diam, pria muda itu lalu duduk di ranjangnya kembali sambil menatap punggung Allen yang berkutat dengan laptopnya. Ia kadang menyadari jika punggung mungil itu sering terlihat begitu kokoh menopang banyak hal. Memang tidak pernah terlihat, tetapi instingnya mengatakan jika ada kalanya Allen yang lelah akan tiba-tiba menyusup ke kamarnya untuk menumpang tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BOYFRIEND, Right? || Joo Jaekyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang