“Katanya Alpha Guy itu penguasa, salah, yang benar-benar penguasa itu the Woman!”
“Tidak ada… bohong…”
Kedua mata Allen terbelalak shock dengan ekspresi pucat saat ia tidak menemukan benteng pertahanannya. Ia bahkan membongkar lemari pakaian untuk mencarinya, yang sayangnya sungguh tidak ditemukan wujudnya.
“Kurasa benar-benar tidak ada… eotteokhae?” gumamnya sambil berjalan bolak-balik di kamar bagaikan setrika rusak, ekspresinya terlihat sangat panik.
Ia akhirnya mendapatkan ide cemerlang, dengan cepat ia mengambil ponselnya dan mengetik nomor utama yang tersimpan di kontaknya.
“Yeoboseo?”
“Jae… bisa tolong aku?”
“Kenapa?”
“Tolong belikan aku…”
“Belikan apa? Susu? Coklat? Permen? Keripik?”
“Bukan! Belikan aku pembalut! Cepat pokoknya! Kalau bisa dua menit sudah terkirim ke rumah! Darurat soalnya!”
“Ha?! Apa?! Kenapa aku yang harus beli?!”
“Lalu kau menyuruhku pergi belanja sendirian?! Dalam keadaan begini?!”
“Memangnya kenapa? Tinggal jalan 500 meter sudah sampai.”
“Masalahnya, aku tidak pakai celana! Hanya pakai handuk! Kau mau aku jalan keluar begitu?!”
“Ha?! Kenapa tidak pakai celana?!”
“Sudahlah, aku minta Dan oppa saja!”
“Apa?! Kenapa kau minta padanya?!”
“Karena pacarku yang sangat baik hati ini nggak mau jalan belikan!”
Tut—
Kedua mata Allen mendelik tajam, “Dimatiin?! Orang lagi ngomong malah dimatiin?! Joo Jaekyung sialan!” geramnya mencak-mencak mengomeli layar ponselnya yang menampakkan foto dirinya bersama Jaekyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND, Right? || Joo Jaekyung
أدب الهواةJoo Jaekyung & F! Reader! Kalau ada tombol untuk memutar waktu, dengan senang hati Allen akan menekannya agar tidak pernah salah mengambil keputusannya malam itu. Benar, keputusan saat ia memilih Joo Jaekyung sebagai kekasih palsunya. ❝Tampan sih, k...