Sejauh ingatan yang dimilikinya, sepertinya baru kali ini Jaekyung menghadapi lawan bermain yang mampu menatapnya tajam bahkan setelah terkulai dibawahnya tanpa mampu melawan. Biasanya akan diwarnai tangis memberontak atau wajah bergairah menginginkannya—namun agaknya, lawan mainnya kali ini sungguh memiliki harga diri yang tinggi untuk ukuran tubuhnya yang begitu mungil tenggelam dibawah kungkungannya.
Jaekyung menjilat bibirnya sambil mengarahkan miliknya untuk melesak masuk, satu tangannya masih mencekal kuat kedua tangan Allen, sedangkan satunya lagi mencengkeram pinggang gadis itu untuk menahannya yang terus memberontak.
Kedua pakaian mereka? Sudah berserakan di lantai, beri tepuk tangan pada keahlian Jaekyung yang bisa secepat kilat melucuti semuanya.
“Lepaskan aku! Dasar kau—hmmpp!”
Jaekyung langsung membekapnya dengan ciuman yang menuntut, saat itu juga milik Jaekyung melesak masuk. Allen memberontak menjerit tertahan merasakan miliknya seakan dirobek paksa, begitupun dengan Jaekyung yang menggeram merasakan miliknya kesulitan untuk masuk. Namun pada akhirnya dalam sekali hentakkan dirinya berhasil melesak begitu dalam hingga membuat setitik air mata Allen menetes merasakan keperawanannya direnggut paksa.
Tautan saliva tampak saat Jaekyung menyudahi lumatannya, matanya menangkap sorot tajam Allen yang menatapnya penuh kebencian sambil menggertakkan rahangnya. Ekspresi yang langka. Entah kenapa, melihatnya justru membuatnya seakan terpantik diguyur panasnya gairah melebihi dirinya yang biasanya.
Menyadari Allen memberontak, Jaekyung kembali menahan pinggangnya dengan kedua tangannya. “Hoi, jangan bergerak dulu! Baru setengahnya yang masuk!” katanya yang membuat Allen seketika terbelalak menelan salivanya sulit.
Hei, ayolah! Memangnya sepanjang apa miliknya?! Allen bahkan sudah merasa aneh dengan bagian dalamnya yang sesak dan penuh, tapi katanya masih setengah?!
Tiba-tiba ia terserang kepanikan—ini tidak akan sampai menembus kebawah jantungku, kan?—pikirnya dengan wajah pucat saat melihat Jaekyung semakin melebarkan pahanya mencari akses agar mampu masuk lebih dalam.
Allen terbelalak saat merasakan sesuatu mendesak begitu dalam, “Akkkhhh!” jeritnya sambil meremas kuat seprei melampiaskan apa yang dirasakannya.
Tanpa memberi waktu Allen untuk beradaptasi, Jaekyung langsung menggerakkannya dengan tempo cepat hingga membuat Allen menggertakkan giginya kuat menahan desahan dan air matanya yang sedikit lagi akan meluncur bebas. Ia memilih membuang wajahnya ke arah lain, tidak sudi menatap wajah Jaekyung yang seperti benar-benar merasakan kenikmatan setiap menggerakkan miliknya semakin cepat.
Menyadari gadis dibawahnya mengalihkan pandangannya sambil menggertakkan rahangnya, membuat Jaekyung seketika mencekal pipinya agar bertatapan dengannya. “Saat seperti ini harusnya kau menatapku, dan mengingat jelas siapa yang kini tengah memberikanmu kenikmatan.” Jaekyung lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Allen, “Jadi, perdengarkan desahanmu saat perlahan akan kubuat ekspresi garangmu menjadi bergairah—hmmpp!”
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND, Right? || Joo Jaekyung
FanfictionJoo Jaekyung & F! Reader! Kalau ada tombol untuk memutar waktu, dengan senang hati Allen akan menekannya agar tidak pernah salah mengambil keputusannya malam itu. Benar, keputusan saat ia memilih Joo Jaekyung sebagai kekasih palsunya. ❝Tampan sih, k...