Saat ini ara sedang bersantai bersama keluarga nya,
"Bunda, Ara ijin ya nanti sore mau beli buku bareng chelsea" ucap ara meminta izin.
"Biar abang antar" ucap ravaz
"Iya gua juga ikut princess" ucap Ravel menimpali.
"Eh ga usah bang, Ara berdua aj sama chelsea, lagian tempat nya juga Deket" jawab ara menolak tawaran Abang nya.
"Yaudah kalau gitu, pulang nya jangan kemaleman ya" ucap Ravaz
"Oh iya princess, bunda nitip donat ya" ucap leta
"Iya bund siyap" ucap ara sambil memberi hormat.
Dan membuat Leta bundanya tertawa, Ayah nya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya itu.
"ASSALAMUALAIKUM ARA..!!! YUHUUUU CHELSEA ANAK IMUT DAN BAEKK INI DATANG, KARPET MERAH NYA MANA!!!!?"
Di ruang tamu Ara beserta keluarganya kaget mendengar teriakan membahana dari chelsea.
"WAALAIKUMSALAM, GA USAH TERIAK TERIAK CHELSEA!!" jawab Ravel
Ravel pun berjalan ke arah pintu dan membukakan nya untuk chelsea.
"Hehhh mak lampir, jangan teriak-teriak ini bukan hutan"ucap Ravel
"HELLOW ORANG CANTIK NAN IMUT INI LU SAMAIN SAMA MAK LAMPIR, HUH YANG BENER AJA LU BANG..!!" Ucap chelsea
"Mana ada imut kek gitu" jawab Ravel
"Gua imut ya bang" ucap chelsea sambil mengibaskan rambutnya dan mengenai wajah Ravel.
"Anjir sakit woii, ini rambut atau kawat sih. Keras amat" ucap Ravel sambil mengusap wajah nya.
"Hellowww gua keramas tiap hari ya bang mana ada keras..!!, nih pegang kalau ga percaya"
Ucap chelsea sambil menyodorkan rambutnya agar di pegang Ravel
"Ga, rambut lo pasti bau mata hari" ucap Ravel sambil menutup hidungnya.
"Serah lo deh bang gua males debat, btw Ara nya ada ga ?" Tanya chelsea.
"Ada di dalam, masuk aja" jawab ravel.
"Yeuuu telat lu bang nyuruh masuk nya, dari tadi kek. Kaki gua udah pegel nih"
Ucap chelsea menyelonong masuk sambil mengibaskan rambutnya. Dan lagi-lagi itu mengenai wajah Ravel.
"Astaghfirullah ukhti..!!, sabar orang sabar jodohnya IU"
Ucap Ravel sambil mengusap dadanya dan mengikuti chelsea yang sudah masuk ke ruang tamu.
"Heran gua ama ni anak satu, perasaan tante Lia ga se bar bar ini" ucap Ravel sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah laku chelsea yang teramat bar-bar menurutnya
Meskipun sikap chelsea begitu, itu tidak ngurangin rasa suka Ravel terhadap teman adiknya itu.
Ya Ravel menyukai teman adiknya itu, dari mereka kecil sampai sekarang rasa cintanya itu tidak berubah sama sekali.
Tapi dia tidak bisa mengatakan bahwa dia menyukai chelsea, karena Ravel tau kalu teman adiknya itu menyukai Kembarannya yaitu Ravaz, Tapi tidak dengan ravaz. Dia tidak punya rasa sedikitpun terhadap Chelsea karena dia hanya menganggap nya adik.
Jadi Ravel lebih memilih diam, dan cukup melihat nya baik-baik saja itu sudah membuat Ravel senang.
__________________________________________________
Terimakasih sudah membaca, dan semoga kalian suka part hari ini💗💗💗😇😇
KAMU SEDANG MEMBACA
KAIZO JAZIEL ABINTARA [On going]
Teen FictionKaizo Jaziel Abintara Araldine Ruby Anggraini