Part 2

19 3 0
                                    

Hari ini Ara seperti biasa sudah lengkap dengan seragam sekolah nya, dan siap siap untuk turun ke bawah untuk sarapan bersama ayah dan bundanya beserta beserta ke dua abang kembarnya.

oh iya gua belum kenalin Anggota keluarga gua ya, hehe sorry telat.

Rangga Raherdyan, ayah dari Ara
Leta Zavelyn, bunda ara
dan si kembar:
Ravaz zigo Raherdyan. abang pertama ara
Ravel zico Raherdyan.abang ke dua cuma beda 3 menit dari Ravaz, tapi Ravel tetap memanggil rava dengan menggunakan embel-embel abang kalau tidak bisa babak belur dia akibat ulah abangnya itu. 

Ara menuruni tangga dan menuju ke bawah untuk sarapan, di sana sudah duduk ke dua abang kembarnya serta ayah dan bundanya yang menunggu Ara untuk sarapan pagi bersama.

morning princess, sapa Ayah dan bundanya.
Ara menghampiri ayah dan bundanya, dan mencium pipi mereka satu persatu.

pagi adek nya Abang sapa Ravel ke pada adik kecilnya itu,

pagi juga abang el, ucap ara.

morning princess, ucap Ravaz juga menyapa adik kecilnya itu yang tidak terasa sudah menginjak usia17/remaja, padahal baru kemarin adiknya itu selalu merengek kepada nya meminta untuk di belikan es krim.

Di meja makan, Ara dan Ayah bundanya beserta kedua abang kembarnya memakan sarapan mereka dengan di bumbui dengan sedikit canda tawa serta celotehan ara yang bercerita tentang sekolahnya.

Kini ara sudah sampai di sekolah setelah di antar oleh abang pertamanya Ravez, oh iya Ravez udah kuliah ya gess sama kyk si Ravel.

Di koridor sekolah Ara tengah berjalan santai sambil sesekali dia di sapa oleh kakak kelas yang ada di sana dan juga temana sekelasnya.

di tengah perjalanan tiba" saja Ara ingin buang air kecil, dan memutuskan untuk ke toilet sebentar.

dengan terburu" Ara melangkahkan kakinya menuju toilet dan berlari kecil tiba-tiba di belokan menuju toilet dia tidak sengaja menabrak seseorang, "Akhh... anjing siapa sih yang ngehalangin jalan gua", lagi kebelet ini ah elah apes bgt dah. ucap ara yang belum melihat siapa yang di tabrak nya.

kaizo yang mendengar gerutuan dari gadis yang menabraknya ini di buat sangat kesal, dan membuat dia menngeram marah dan mengepalkan tangannya.

tiba-tiba kaizo menarik tangan gadis itu dengan sekali hentakan dan langsung membuat nya berdiri,

Ara yang di tarik keras pun langsung menatap ke arah pelaku dan sekaligus korban karna dia yang sudah menabrak nya tadi.

ara yang melihat bahwa yang dia tabrak adalah orang yang kemarin di tatapnya secara terang-terangan membuat nya seketika terdiam dengan wajah kaku dan pucat, kini keringat dingin sudah membasahi pelipis Ara karna takut akan tatapan intimidasi dari cowok yang ada di depannya ini, yang baru dia ketahui bernama Kaizo Jaziel Abintara.

kaizo menatap ara dengan tajam dan menghunus, dengan bola mata yang hitam pekat dan alis yang tegas dan sedikit tebal serta bulu matanya yang panjang namun tidak lentik, menambah kesan menyeramkan bagi siapa saja yang di tatapnya.

"Apa lo bilang tadi coba ulang",  ucap kaizo dengan nada rendah dan penuh penekanan

"Ma-maaf gu-gua reflek ta-tadi",
ucap ara yang ketakutan dan tangan nya juga terasa sakit akibat cengkraman dari kaizo yang sangat kuat banginya.

"Tadi lo bilang apa, gua ngehalangin jalan lo kan". ucap kaizo yang mengulang perkataan Ara tadi.

Ara menggeleng ribut, mengatakan bahawa apa yang di ucapkan kaizo tadi itu tdak benar.

kaizo semakin menatap Ara dengan tajam,

"le-lepas ta-tangan gua sa-sakit ka-kak, gua juga minta maaf karna udah marah- marah tadi"
cicit ara dengan segenap keberaniannya dan menahan rasa sakit di pergelangan tangannya.

kaizo yang mendengar itu tidak peduli dan menatap Ara kembali dengan tajam, "gua ga bakal maafin lo kecuali lo jadi babu gua", ucap kaizo dengan entengnya.

Ara yang mendengar itu pun seketika melotot ia kaget dan tidak terima, lagian siapa juga yang mau menjadi babu seseorang dia hanya ingin bersekolah dengan tenang dan nyaman sampai lulus nanti.

Dan apa yang cowok ini katakan, itu membuat nya sangat kesal.

"maksud lo apa, emang lo siapa kenapa gua harus jadi babu lo dan tadi gua juga udah minta maaf, ucapnya sambil menarik tangannya hinggal terlepas dari cekalan tangan kaizo lagian gua juga ga sengaja"
ucap ara yang tiba-tiba saja menjadi berani.

Kaizo yang mendengar itu mengangkat Alisnya apa-apaan gadis ini, tadi saja dia seperti seekor kelinci yang ketakutan karna tertangkap seekor singa, dan tiba-tiba menjadi berani bahkan lebih mirip seekor singa betina daripada kelinci kecil.

"Jadi lo nolak?",
ucap kaizo yang tiba-tiba menyudutkan Ara ketembok dan punggung nya terasa sakit karna kaizo mendorong nya sedikit keras.

Ara yang di perlakukan seperti itu nyali nya yang tadi sebesar omongan mulut tetangga pun menjadi ciut,

"i-iya gua gak mau", minggir lo dari hadapan gua ucap ara sambil mendorong kaizo dengan kuat, bukan nya bergeser sedikitpun posisi kaizo masi tetap sama tetap ada di tempatnya tampa bergerak sedikitpun.

"Kalau gua ga mau lo mau apa hm?", ucap kaizo yang malah memberi pertanyaan kepada ara.

"kalau lo ga mau jadi babu gua, di sini sekarang gua bakal cium lo".ucap kaizo dan lagi" ucapannya itu membuat ara rasanya ingin mati karna serangan jantung.

"lo pilih jadi babu gua, atau gua cium lo di sini sekarang",ucap kaizo lagi-lagi mengancam ara.

"OKE GUA BAKAL JADI BABU LO TAPI 7 HARI GA LEBIH..!!" ucap ara yang sudah kelewat kesal dan tentunya dia juga tidak mau first kiss nya di ambil oleh cowok menyebalkan yang ada di depannya ini.

kaizo yang mendengar itupun langsung melepaskan Ara dari Kungkungan nya,

"Oke deal mulai besok lo jadi babu gua, Araldine Rubby Anggraini "
ucap kaizo sambil tersenyum.
dan sialnya itu sangat menyebalkan di mata ara.

Kaizo pun pergi meninggalkan ara di tempatnya dengan santai dan tanpa rasa bersalah,

Ara mengacungkan jari tengah kepada kaizo yang sudah berjalan menjauh dari tempat mereka tadi,


SAMPAI SINI DULU YA, HARI INI PARTNYA AGAK PANJANG HEHE SEMOGA PART INI KAKIAN SUKA DAN JIKA ADA TYPO TOLONG DI TANDAI YA KALAU ADA KATA YANG SALAH TOLONG DI BERITAHU
😇😇
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA GUYS TERIMAKASIH.







KAIZO JAZIEL ABINTARA  [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang