***
Aliyyah sudah ikut mengajar membantu Ibu Intan di yayasan, terhitung sudah satu minggu Ia mengajar disana.Selama rentang waktu tersebut semuanya berjalan dengan baik dan menyenangkan. Aliyyah sangat menikmati perannya sebagai guru baru. Ia juga sangat senang bisa dekat dengan anak-anak yang menurutnya sangat lucu dan manis.
Selama seminggu itu Aliyyah selalu diantar dan dijemput oleh Lian.
Hari ini untuk pertama kalinya Lian tidak bisa tepat waktu menjemput Aliyyah dari tempatnya mengajar sebab Ia harus mengawasi beberapa barang yang baru datang di toko.
"Biar Ibu saja yang mengantarmu pulang ?" Ibu Intan berucap sembari membereskan beberapa barangnya ke dalam tas.
Suasana sekolah sudah sepi, anak-anak sudah dipulangkan sejak 20 menit yang lalu.
"Eh, tidak usah Bu. Saya bisa menunggu Mas Lian disini. Dia akan segera datang beberapa menit lagi"
"Tidak usah Al, daripada kamu menunggu suntuk disini lebih baik Ibu antar saja. Beritahu Lian, tidak usah datang menjemputmu. Biar Ibu saja yang akan mengantarmu"
Aliyyah pasrah dan memilih menurut.
Segera Ia mengirimkan pesan pada Lian untungnya Lian menyetujuinya walaupun ada sedikit perdebatan.
***
"Loh..Zira sama Tante udah lama tiba ?" Lian dibuat kaget sebab mendapati Ibu Sarah dan Nazira berada di depan toko."Baru aja Kak..baru banget turun dari taxi" jawab Nazira.
"Yaudah, ayok masuk dulu"
"Aliyyah mana ?" Tanya Ibu Sarah.
"Aliyyah belum pulang Bu tapi, katanya tadi udah dijalan. Bentar lagi juga nyampe"
Ibu Sarah dan Nazira mengerutkan keningnya, bingung.
"Memangnya dia dari mana ?"
"Loh, Ibu belum tau, kupikir Aliyyah sudah memberitahu. Satu Minggu terakhir ini, Aliyyah ikut bos saya untuk mengajar di yayasan miliknya"
"Bos kamu ? Yayasan ?"
"Iya, Ibu Intan bos saya yang punya ruko ini. Beliau punya yayasan PAUD dan TK. Sebenarnya Saya sudah melarang Aliyyah untuk mengajar disana namun, dia bersikeras sampai kami bertengkar akhirnya Saya meluaskannya untuk mengajar disana. Alhamdulillah beberapa hari ini menurut Aliyyah semuanya berjalan dengan baik dan menyenangkan" jelas Lian.
Ibu Sarah tampak berpikir beberapa saat, berusaha mencerna apa yang dijelaskan oleh Lian.
"Ayok Ibu sama Zira masuk dulu, nunggu di dalam"
"Gak usah..Kita disini saja. Duduk disini sambil nungguin Aliyyah kamu lanjut aja"
"Baiklah kalau begitu. Saya tinggal sebentar yah, Bu. Lian ambilkan minum dulu"
"Tidak usah repot-repot Lian"
"Gak repot kok Bu"
Lian berlalu masuk kedalam ruko meninggalkan Nazira dan Ibunya yang duduk di kursi panjang yang tersedia di depan toko.
***
Sebuah mobil sedan berwarna silver berhenti di depan ruko, sebuah mobil yang lumayan akrab di mata Lian."Itu Aliyyah sudah tiba..diantar Ibu Intan"
Nazira dan Ibu Sarah dapat melihat mobil tersebut. Aliyyah turun dari mobil tersebut diikuti dengan seorang Ibu paruh baya.
Aliyyah nampak berbincang sebentar dengan Ibu Intan lalu kemudian mereka berpisah ditandai dengan Aliyyah yang mencium punggung tangan Ibu Intan.
Pemandangan tersebut tidak luput dari perhatian Ibu Sarah. Perempuan tersebut hampir tidak mengedipan matanya menyaksikan pemandangan tersebut.
Ada sesuatu yang menyeruak dalam dadanya. Ada sesuatu yang seperti ingin Ia katakan dan pertanyakan secepatnya kepada Aliyyah.
Perempuan paruh baya tersebut nampak tidak asing di mata Ibu Sarah. Ia seperti pernah melihat perempuan paruh baya tersebut.
"Loh, Zira sama Ibu ada disini. Sejak kapan ?"
Terlalu fokus dengan isi pikirannya membuat Ibu Sarah tidak menyadari kehadiran Aliyyah yang sudah ada dihadapannya dan mobil yang mengantarkan keponakannya itu sudah berlalu.
"Eh..iya, Ibu sama Nazira belum lama kok"
"Kenapa gak bilang dulu kalau mau kesini ? Tau gitu tadi aku bisa pulang cepat"
"Emang mendadak kok, kebetulan lewat aja. Udah lama juga Ibu gak nengokin kalian"
"Malah ngobrol disini..ayok masuk kedalam Bu. Ayok Zira"
Ketiga perempuan tersebut akhirnya masuk ke dalam ruko, menuju lantai dua ruko tersebut.
Ibu Sarah melangkah dengan perasaan campur aduk. Siluet perempuan paruh baya yang mengantar Aliyyah pulang tadi terus menari-nari di kepalanya.
Ia seperti mengenal sosok tersebut. Tapi, Ia ragu. Ia akan menanyakannya pada Aliyyah secepatnya.
***
Maaf banget baru muncul
Janlup pada streaming yahSalam hangat
Salmocean 💙