keberangkatan

187 10 0
                                    

Padang rumput yang luas disepanjang mata memandang. Hewan hewan ternak berlarian kesana kemari mencari makan. Burung burung berkicau merdu.

Tempat ini habis turun hujan, banyak sisa air hujan yang ada di atas daun. Meski begitu matahari sudah duduk tegap di singgasananya. Awan bagai pekerja yang melayani majikannya yaitu sang matahari. Pelangi juga muncul setelah hujan.

Jadi, terbayang bukan seindah apa. Ditengah padang rumput ada pohon. Itulah satu satunya pohon yang ada di padang rumput itu. Tidak jauh dari pohon itu, ada sebuah kolam ikan yang jernih. Menambah kesan cantik di padang rumput itu.

Di bawah pohon, ada seorang perempuan yang sedang piknik, menikmati keindahan alam. Dialah selir Vallen. Selir Vallen duduk sendirian ditemani oleh berbagai makanan ringan dan yang pastinya ada satu teko teh.

"hy" ucap seorang wanita yang memakai jubah putih yang menutupi seluruh tubuhnya memanggil selir Vallen.

"em, siapa kamu" tanya selir Vallen.

"panggil aku nyonya Dimitry" ucap nyonya Dimitry.

"oh, hy nyonya Dimitry" sapa selir Vallen.

"kalau boleh tau kenapa nyonya Dimitry datang ke mimpi saya? " tanya selir Vallen.

"oh, tho the point sekali kamu. Aku datang ke mimpi mu karena aku mau menyampaikan pesan kepada mu. " ucap nyonya Dimitry.

"pesan apa itu nyonya Dimitry? " tanya selir Vallen.

"kau sebentar lagi akan mengalami cobaan, entah apa itu aku tak bisa menyebutkan nya. Aku hanya berpesan kepada mu untuk jangan gegabah, jangan mementingkan emosi mu. Mungkin awalnya kau akan merasa bahagia tetapi setelahnya kau akan berada dalam masa masa sulit mu. Aku selalu berpesan kepada semua orang Dibalik cobaan pasti ada hikmahnya, Dibalik kesusahan pasti ada kemudahan, setelah hujan ada pelangi, jadi, apapun nanti yang ada pada takdir mu jalani saja percayalah semua sudah diatur oleh sang Pencipta. Jangan sampai nanti kamu menyalahkan takdir ataupun menyalahkan tuhan, percaya kalau semua sudah diatur dengan baik. " ucap nyonya Dimitry.

"aku tak tau apa yang akan ku hadapi nantinya. Tapi, aku akan selalu mengingat perkataan mu,nyonya Dimitry. " ucap selir Vallen.

Dengan tersenyum nyonya Dimitry berkata "baiklah, aku harus pergi, silahkan nikmati mimpi indahmu. Maaf telah mengganggu mimpi mu, aku pamit undur diri. " itulah yang diucapkan oleh nyonya Dimitry sebelum pergi.

***

Fajar baru saja merekah di ufuk timur, memandikan istana kerajaan dengan sinar emas yang lembut. Dinding-dinding batu megah berkilauan seperti permata, menambah keagungan bangunan yang berdiri kokoh di puncak bukit. Bendera-bendera kerajaan berkibar perlahan di puncak menara, seolah menari mengikuti hembusan angin pagi yang sejuk.

Di taman istana, bunga-bunga mawar yang sedang mekar mengeluarkan aroma harum yang menyegarkan. Air mancur di tengah taman memercikkan air jernih, menciptakan suara gemericik yang menenangkan hati. Bangku-bangku marmer yang tersebar di sepanjang jalan setapak masih basah oleh embun, berkilauan saat disentuh oleh sinar matahari.

Di dalam istana, pelayan-pelayan mulai bergerak lincah, mempersiapkan sarapan untuk keluarga kerajaan. Aroma roti panggang dan teh herbal merambat melalui koridor-koridor panjang, menyusup ke setiap ruangan dan membangunkan penghuninya dengan lembut. Tirai-tirai sutra yang menggantung di jendela besar mulai ditarik, membiarkan cahaya pagi masuk dan menerangi aula-aula yang megah.

Di dalam kamar Selir Vallen tampaknya dia masih belum mau melepas ranjang empuk dan selimut hangat nya. Dia masih asyik dengan mimpi indahnya.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu masuk kedalam indra pendengaran selir Vallen. Mau tak mau dia membuka matanya.

"masuk." ucap selir Vallen. Dia tahu yang mengetuk pintu itu adalah pelayan nya.

Kriett...

"selamat pagi Selir Vallen. " ucap Annette.

"pagi Annette. " balas Selir Vallen.

"Annette aku ingin mandi, tolong siapkan airnya. " suruh Selir Vallen.

"baik nyonya. " ucap Annette.

5 menit kemudian air mandinya sudah selesai di siapkan. Selir Vallen pun mulai mandi. Mandi dengan suasana nyaman dan rileks.melepaskan beban beban berat yang ada di pikirannya.

30 menit selesai mandi, selir Vallen sedang memilih pakaian,dia tertarik dengan gaun berwarna ungu polos. Selir Vallen lalu di riasi agar semakin cantik. Rambutnya dibuat Loose Chignon.

"Annette aku ingin makan. " ucap selir Vallen.

"baik nyonya akan saya ambilkan. " ucap Annette.

Lima menit berlalu, Annette kembali dengan membawa beberapa potong roti panggang, cullen skink, dan teh hijau.

Selir Vallen memakannya dengan lahap. Dia sangat suka dengan cullen skink, Cullen Skink adalah Sup ikan yang terbuat dari haddock asap, kentang, dan bawang. Sup ini sangat kaya dan beraroma.

30 menit selir Vallen menghabiskan makanan utamanya sekarang dia akan memakan makanan penutup yaitu Bublanina. Bublanina adalah Kue buah yang lembut dan ringan, biasanya dibuat dengan berbagai jenis buah seperti ceri, aprikot, atau plum. Rasanya ringan dan sedikit manis, dengan tekstur yang lembut dan spongy. Buah-buahan yang ditambahkan ke dalam adonan memberikan rasa segar dan sedikit asam, yang kontras dengan manisnya kue. Terkadang, Bublanina ditaburi dengan gula bubuk di atasnya setelah dipanggang, menambah sentuhan manis ekstra. Kombinasi rasa manis dari adonan dan keasaman buah.

Tok.. Tok.. Tok..

Annette mendekat ke arah pintu dan membukanya. Disana terpampang jelas ada seorang pengawal kerajaan yang berdiri tegap disana.

"ada apa wahai pengawal? " tanya selir Vallen.

"mohon maaf selir Vallen mengganggu waktunya, hamba kesini atas perintah yang mulia raja untuk menyampaikan kalau anda dan Pangeran Theo akan segera berangkat ke Kekaisaran Aidra." ucap pengawal itu.

"baiklah, kau silahkan pergi." ucap selir Vallen.

"baik selir Vallen. " ucap pengawal itu lalu pergi.

"Annette kau sudah mengemasi barang barang mu? " tanya selir Vallen kepada Annette.

"sudah nyonya, barang barang saya dan barang barang anda sudah saya taruh di kereta kuda khusus barang bawaan. " ucap Annette.

"baiklah, ayo kita ke depan. " ajak selir Vallen.

Mereka berdua berjalan ke depan istana kerajaan. Sampai disana sudah ada beberapa orang ada raja, ratu, pangeran Vano, putri Amelya, putri Lily, dan pangeran Vano.

Pangeran Theo masuk ke kereta kuda pertama bersama pelayan pribadinya, Ayuna. Lalu selir Vallen naik ke kereta kuda kedua bersama Annette. Rombongan menuju Kekaisaran Aidra membawa 3 kereta kuda, 13 pengawal, dan 2 kesatria.

Perjalanan ke Kekaisaran Aidra sudah dimulai. Rombongan ini akan sampai pada 7 hari kedepan. Rombongan mereka berjalan di jalan yang sekitar nya adalah hutan agar tidak membuat kehebohan di jalan utama.

Perjalanan saat ini didominasi oleh jalanan yang dipenuhi batu. Jalan ini biasanya menjadi jalan alternatif kalau terjadi sesuatu di jalanan utama.

Selir Vallen menikmati pemandangan hutan di sekitar jalan. Dia sangat jarang melihat keindahan alam yang alami, dia selalu terkurung di istana. Kalau boleh keluar hanya kepasar, ke pusat kota, ke acara para bangsawan itu pun harus ada yang mengawal.

Hy 👋

Terimakasih yang udah baca cerita ku, aku gak nyangka ada yang baca ceritaku. Kalau ada typo ditandain ya.

Kalau kalian bingung pelayan pribadi selir Vallen itu Annessa atau Annette, pelayan pribadi nya Annette ya teman teman. Maaf banget kalau buat kalian bingung bahkan gak nyaman. Aku akan coba buat cerita yang lebih baik lagi. Terimakasih atas bacanya jangan lupa vote dan komen.

Bye 👋

Selir Terbuang dari Kerajaan SapphireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang