Surat

40 3 0
                                    

Pagi telah tiba, sang mentari mulai naik ke atas singgasana nya menggantikan sang rembulan. Udara pagi ini sangat dingin membuat Selir Vallen enggan beranjak dari tempat tidurnya.

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu terdengar dari balik pintu kamar. Sesuai dugaan, dia adalah Annette, pelayan pribadi Selir Vallen.

Annette masuk kedalam kamar Selir Vallen. "nyonya, bangunlah pagi sudah perlahan lahan berganti menjadi siang. " ucap Annette.

"malas." singkat, padat, dan malas.

"nyonya, anda sudah ditunggu di ruang makan untuk sarapan bersama dengan yang lainnya. " ucap Annette.

"aduhh... Annette, benar benar ya kau ini, mengganggu tidurku saja kau. Siapkan air mandiku sekarang! " ucap Selir Vallen dengan nada ketus.

"baik nyonya. " ucap Annette lalu pergi menuju kamar mandi untuk menyiapkan air mandi. Selir Vallen bukan segera beranjak dari ranjang, melainkan menarik selimut dan kembali memejamkan mata.

beberapa menit kemudian, Annette telah selesai menyiapkan air mandi. Betapa terkejut nya ia saat melihat Selir Vallen enak tidur.

"Astaga... Nyonya, bangunlah anda memiliki jadwal yang padat hari ini. Anda sedang ditunggu di ruang makan! Yaampun... " ucap Annette dengan nada frustasi.

"hah, baiklah Annette. Tolong bantu aku. " ucap Selir Vallen sembari mengulurkan tangannya.

Selir Vallen beranjak dari ranjang empuknya dan berjalan sempoyongan pergi ke kamar mandi. Sebenarnya, selir Vallen masih amat sangat mengantuk.

Selir Vallen mandi dengan dibantu oleh Annette. Mandi yang singkat karena Selir Vallen sudah ditunggu oleh semua orang. Selir Vallen mengenakan gaun berwarna biru langit dengan dipadukan pita kecil dengan warna senada di ujung rambutnya.

Setelah merasa penampilan nya perfect, Selir Vallen bergegas pergi ke ruang makan. Dia sudah telat, mungkin sarapan sudah dimulai. Sesampainya di ruang makan, untungnya sarapan belum dimulai tapi, semua orang sudah datang dan membuat semua orang menunggu nya untuk datang ke ruang makan.

"salam untuk semua, maafkan Saya karena saya tadi telat bangun, jadi telat untuk datang. Sekali lagi saya minta maaf kepada semua. " ucap Selir Vallen.

Selir Vallen duduk ditempatnya, acara makan pagi atau sarapan pun dimulai. Dimulai dengan Kaisar Niklaus mengambil menu sarapannya.

Selir Vallen mengambil Sup ikan. Sup ikan disini lebih banyak mengandung sayuran dan kuahnya lebih kental serta lebih kuat rempah nya. Semua itu membuat Selir Vallen sangat menyukai sup ikan di Kekaisaran Aidra.

30 menit berlalu, acara makan pagi telah selesai dilaksanakan. Ruang makan kini sepi, datang beberapa orang pelayan untuk membersihkan piring di meja makan.

"Nyonya! " panggil seseorang dibelakang Selir Vallen. Selir Vallen menoleh kebelakang dan melihat Annette yang sedang berlari sembari membawa sebuah surat.

"Annette, kenapa kau berlarian seperti itu? Dan, surat apa itu? " tanya Selir Vallen.

"huh... Saya baru menerima surat atas nama anda nyonya, ini dari putri Amelya. " ucap Annette sembari mengatur napas nya.

"surat dari Annette? Aku sudah menunggu surat itu! " ucap Selir Vallen kegirangan. Annette memberikan surat itu kepada Selir Vallen.

Selir Vallen berjalan kembali ke kamar, duduk dibalkon sembari menatap amplop berisi surat. Selir Vallen mulai membukanya. Secarik kertas terdapat di dalam amplop itu.

________

Hy, ibu! Ibu apa kabar? Amelya baik selama di akademi Lou. Amelya mempunyai banyak teman disini. Aku memiliki 2 teman lelaki, Danz dan Abe. Mereka berdua sangat baik padaku. Mereka adalah sahabat ku.

Selir Terbuang dari Kerajaan SapphireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang