.
.
.
.TANDAI TYPO 🍁
Aksen menenggak minuman soda yang sebelumnya dia beli di supermarket seraya menikmati angin malam di belakang rumah. Rambutnya yang sedikit panjang bergerak sesekali, mengikuti arah angin.
Satu tangan lainnya memegang selembar kertas berisi peraturan yang Jena berikan padanya untuk ditempel materai.
"Ayo kita selesaikan misi ini sesegera mungkin." Tiba-tiba saja perkataan Jena kembali terngiang. Keraguan Aksen pada gadis itu cukup besar sehingga perlu mencerna setiap kata yang diucapkan.
"Saya penasaran, berapa lama tupai betina itu akan bertahan dengan semua peraturan itu?"
"Tupainya siapa?" Aksen terkejut.
Kehadiran Damares yang tiba-tiba membuat Aksen dengan buru-buru menyembunyikan kertas itu.
"Tumben kamu di luar malam-malam? Nggak takut ada yang nemenin?" Pria dengan stelan kemeja dan jas hitam yang masih melekat berjalan mendekati Aksen.
"Sedang cari angin, Pa," ujar Aksen menanggapi. Ekspresinya cukup santai seolah tidak terjadi apa-apa.
Itu salah satu keahlian yang Aksen miliki, bisa mengubah ekspresi secepat kilat sebelum lawannya menyadari kejanggalan.
Mata Damares memicing, salfok pada beberapa botol minuman alkohol di sebelah anaknya. "Terus itu?" Aksen mengikuti arah pandang Damares.
"Nggak biasanya kamu minum sebanyak ini, lagi ada masalah?" tanyanya sekedar memastikan.
Jangan heran kenapa Damares tidak marah, karena dia juga sering minum saat sedang mengalami masalah berat. Bahkan pernah suatu ketika Aksen menjadi teman minumnya waktu sang istri meninggalkan mereka.
"Cuman soju, Pa," timpal Aksen.
Sekilas info, bagi pemabuk aktif pasti tahu bahwa minuman bersoda memiliki kadar kandungan alkohol yang berbeda, dan semua itu tergantung jenis dari produk yang diiklankan.
Sementara yang Aksen beli bisa dikatakan kadar kandungan alkoholnya masih tergolong netral, meskipun bisa membuat mabuk untuk pengguna alkohol tingkat rendah.
Pada awalnya Aksen membeli untuk dirinya minum bersama Jena. Karena jujur, Aksen sempat ada rencana jahat membuat gadis itu mabuk, dan dalam keadaan tidak sadar menyuruhnya menandatangani kertas peraturan.
Namun siapa sangka sikap gadis itu akan berubah dalam waktu singkat? Sehingga Aksen harus menggagalkan niatnya. Dan beginilah jadinya.
"Lagipula udah lama nggak minum. Takut lupa sama rasanya." Aksen menanggapi ucapan Damares dengan candaan yang bisa pria itu terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unriquited Love (On Going)
Fiksi RemajaBLURB : 𝐼𝑛𝑖 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑓𝑙𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛. 𝑇𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 Jena. 𝑆𝑖 𝑔𝑎𝑑𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑟𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖...