Sera Samudra Renggana merupakan anak kedua dari pasangan Rudi Renggana dan Vina Kalista. Sera memiliki seorang kakak yang bernama Tiya Sarasvati Renggana. Ayah Tiya dan Sera adalah seorang prajurit angkatan darat yang berdinas di ibukota
Keluarga ini sudah hampir 7 tahun hanya hidup bertiga karena sang ibunda dari Sera dan Tiya dan istri dari Rudi telah pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya saat Sera masih duduk di bangku sekolah dasar
Namun kesedihan Sera tak berangsur lama karena saat memasuki bangku sekolah menengah pertama dirinya bertemu dengan Irene Permata Indah
Awal mula mereka berteman yaitu saat Irene tidak sengaja melihat Sera yang sedang menangis di pinggir danau sepulang dari sekolah
flashback
Irene yang sedang bersepeda sehabis berbelanja dari minimarket yang berada didepan komplek memutuskan untuk bersantai sejenak di danau buatan yang berada didalam komplek perumahannya
Irene menurunkan standar sepedanya lalu berjalan ke salah satu bangku yang tak jauh dari tempatnya menaruh sepeda. Irene menaruh belanjaan yang tadi ia beli di bangku itu lalu mulai membuka snack yang ia dapatkan hasil dari uang pemberian ibunya yang kelebihan
hiks hiks hiks
Seketika Irene merasakan merinding di sekujur tubuhnya saat mendengar suara tangisan, padahal ini masih siang bolong masa setan udah berkeliaran aja, batin Irene
"Bener kata ibu buat ngga mampir kemana-mana dan langsung pulang, gini kan akibatnya jadi digangguin setan"
Irene yang sudah merinding hingga ke pucuk kepala segera mengemas kembali belanjaannya lalu mengambil sepedanya yang ia parkir di samping pohon
Namun sebelum Irene mencapai sepeda nya, mata nya terfokus ke hal lain lebih tepatnya ke seseorang yang sedang duduk diatas rumput dengan memakai almamater yang sama seperti milik Irene
Batin Irene sedang apa anak ini di siang hari seperti ini duduk di pinggir danau masih berseragam lengkap, hanya tas nya yang tak terlihat
Karena rasa penasaran Irene yang tinggi akhirnya Irene mendekati orang tersebut setelah mengesampingkan rasa takutnya
Semakin dekat Irene bisa mendengar bahwa suara tangisan tadi ternyata berasal dari anak yang sedang merengkuh kedua kakinya dan menyembunyikan wajahnya diantara kedua kakinya
Irene menepuk pundak orang itu pelan memastikan bahwa dihadapannya ini beneran orang atau bukan atau malahan sosok yang ia takuti
"Kamu sekolah di SMP Pelita juga?" tanya Irene saat melihat almamater yang dipakai anak itu
Anak itu mengangguk membalas pertanyaan Irene
"Kamu kenapa nangis sendirian disini?" tanya Irene lagi
Pada akhirnya anak itu mendongakan kepalanya menatap Irene sambil mengusap mukanya serta hidungnya yang meler dengan almamater nya
"H-hari ini peringatan kematian bunda ku, aku sedih karena ngga ada yang bisa antar aku ke makam, kakak masih di sekolah sedangkan ayah masih di tempat kerja"
Irene terdiam sejenak memikirkan perkataan anak itu. Apakah cewe didepannya ini secara tidak langsung memintanya untuk ditemani ke makam bunda nya?
Masalahnya Irene juga tidak berani jika hanya berduaan ke makam walaupun hari masih siang
"Nama kamu siapa?"
Hiks
Srott
ew jorok banget
"Sera, nama ku Sera Samudra Renggana"
"Okay Sera, gimana kalau kita main aja dirumah ku, nanti kamu ke makam nya tunggu hari libur biar bisa sama kakak dan ayah mu" ucap Irene
"Tapi hari libur itu masih lama, ini masih hari Selasa, aku masih harus nunggu 3 atau 4 hari lagi sampai weekend"
Irene berjongkok disamping Sera menatap bocah didepannya yang matanya memerah karena sehabis menangis
"Hey 3 atau 4 hari itu ngga kerasa tau, besok aja udah hari rabu terus lusa udah hari kamis, ngga kerasa kan?"
Lagi-lagi Sera mengangguk setuju dengan saran yang Irene berikan
"Oke kalo begitu ayo sekarang kita kerumah ku, ibu ku masak makanan enak dan kamu harus coba"
Irene bangkit lebih dahulu lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Sera bangun
Mereka berdua pun menuju rumah Irene menggunakan sepeda yang tadi Irene naiki, namun kali ini Sera lah yang membonceng Irene
Flashback end
Semenjak hari itu mereka berdua bersahabat baik. Lambat laun Sera mulai menaruh hati kepada Irene, sahabatnya sendiri
Tentu saja Sera tidak pernah mengaku pada Irene jika dirinya menyukai sahabatnya itu, Sera pintar sekali menyembunyikan perasaannya sampai Irene tidak mengetahui bahwa Sera menyukainya
Sera sudah terbiasa melihat Irene yang sering bergonta-ganti pasangan, tapi bukan Irene yang meninggalkan tapi Irene yang ditinggalkan oleh mantan-mantannya itu
Setiap Irene datang kerumahnya dengan senyum bahagia nya lalu bercerita bahwa dirinya baru saja mendapat pacar, mendengar itu terkadang sebagian hati Sera seperti terkikis karena Irene sudah dimiliki oleh orang lain dan membuat Sera berpikir untuk melepaskan Irene
Namun beberapa minggu setelahnya Irene datang kembali ke rumahnya tetapi kali ini dalam keadaan menangis karena putus dengan pacarnya, Sera selalu ingin memberontak hati nya untuk menyatakan perasaannya pada sang sahabat tetapi Sera tidak seberani itu, dirinya takut. Takut jika Sera menyatakan cinta kepada Irene lalu Irene malah menjauhi nya, jadi biarlah Sera memendam perasaan ini ntah sampai kapan
Dan hal tersebut selalu seperti ini setiap Irene menjalin hubungan atau setelah putus dari pacarnya
![](https://img.wattpad.com/cover/370001593-288-k52694.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me [SeulRene]
Подростковая литератураPadahal : Padahal aku sudah melihat mu mencintai orang lain Tapi kenapa perasaan ini masih tak kunjung usai?