Hubungan Irene dan Bagas sejauh ini berjalan baik beberapa minggu kebelakang mereka berdua sering nge-date, tak jarang juga Bagas beberapa kali menjemput Irene pulang sekolah
Tidak kalah dari Irene dan Bagas, kedekatan antara Sera dan Jiya pun semakin dekat setiap harinya, tak jarang Jiya suka berangkat ataupun pulang bersama Sera, Jiya juga beberapa kali sering ikut ngumpul kalo Sera lagi main bersama kedua sahabatnya
Irene terkadang sedikit cemburu saat melihat kedekatan antara Sera dan Jiya, bukan cemburu karena Irene suka Sera ya tapi cemburu karena Jiya menggeser posisi Irene sebagai sahabatnya Sera
Tetapi kecemburuan Irene tidak berangsur lama sebab dirinya disibukkan dengan berbagai rapat karena sebentar lagi event terakhirnya di sekolah ini akan segera berlangsung dalam hitungan beberapa minggu lagi
Seperti biasa setiap hari Senin Irene akan bertugas menjaga gerbang depan bersama anggotanya dan didampingi oleh para guru kesiswaan. Irene berdiri tepat disamping pos satpam sambil melihat anggotanya yang sedang bertugas mengecek atribut para siswa
Dua motor vespa lewat didepan Irene, itu Megan dan Wanda yang baru saja datang tapi Irene tidak melihat Sera disana, biasanya mereka bertiga selalu dateng bersama. Irene saja sampai heran kok bisa mereka selalu bareng datengnya apakah mereka nongkrong dulu di suatu tempat baru setelah itu pergi ke sekolah bersama atau bagaimana, ntah lah itu biar urusan geng nya Sera
Tak lama kemudian pengendara motor kuning yang sedari tadi Irene tunggu akhirnya datang, namun dia tidak sendiri melainkan ada seseorang yang duduk menyamping di jok belakangnya sambil tangannya memeluk pinggang Sera erat
Pemandangan Sera yang membantu Jiya melepaskan helm di kepalanya membuat Irene sedikit kesal melihatnya. Setelah itu kedua orang yang sedang Irene pandangi itu jalan berdua sambil tertawa-tawa keluar dari parkiran lalu masuk ke dalam gedung sekolah
***
Seperti biasa setiap habis upacara Sera dan kawan-kawan selalu singgah ke kantin untuk menemani Sera sarapan tetapi kali ini ada Jiya juga disana yang ikut menemani teman sebangkunya menikmati nasi kuning dari warung ibu ketiga
"Kalian jadi tampil nge-band di acara SmaBel Expo nanti?" tanya Jiya yang mulutnya sibuk mengunyah permen jelly yang ia beli
Megan mengangguk semangat, "Iya dong, kita udah beberapa kali latihan" sombong nya
"Mau bawain berapa lagu nanti?" tanya Jiya lagi yang penasaran
"3 lagu, masing-masing lagu mewakili perasaan masing-masing" kata Wanda sambil tertawa
Jiya ikut tertawa lalu berkata, "Pasti Sera pilih lagu nya yang ada unsur prenjon nya"
"HAHAHAHAHAHAHA"
Jiya sudah tau tentang Sera yang menyukai Irene, namun Irene hanya menganggap Sera hanya sekedar sahabat tidak lebih
Gelak tawa pecah di meja yang diduduki oleh Sera dan kawan-kawan, si yang di pojokan hanya diam saja mulutnya masih fokus mengunyah telur terakhirnya
"Salah gue ngenalin Jiya ke lo berdua jadi ketularan kan sifatnya" ucap Sera setelah mengakhiri sesi sarapannya
"Tapi omongan lo ga salah sih Ji, emang bener si Sera milih lagu tentang prenjon" ucapan dari Wanda lagi-lagi menimbulkan gelak tawa kedua orang di meja itu, kecuali Sera yang bodoamat dan sibuk menghabisi es teh manis nya
"Ih gue mau ikut dong kalo kalian mau latihan, gue mau lihat se galau apa Sera pas nyanyi"
"Boleh banget nanti gue kabarin kalo kita mau latihan, oh kalo ga nanti gue buatin grup deh" tutur Megan
"Gimana kalo lo jadi manajer kita aja Ji?" usul Wanda
"Gue sih setuju" kata Megan
"Gue juga setuju, lo gimana Ser setuju ga?" tanya Wanda
Semua mata yang di meja itu melirik ke arah Sera seperti meminta jawaban, Sera hanya mengangguk pasrah, "Lo atur aja dah" ucapnya
Lonceng tanda jam pelajaran pertama akan berlangsung pun mulai berbunyi, mereka berempat segera beranjak lalu kembali ke kelas
***
Irene bersama kedua sahabatnya baru saja menghabiskan siomay mereka. Sekarang sudah jam istirahat kedua, Irene baru saja kembali ke kelas setelah menyelesaikan rapat mingguan bersama anggota osis nya setiap hari Senin
"Tumben gue ngga lihat Megan dan kawan-kawan" ucap Jihan yang matanya melirik ke seluruh meja yang ada di kantin
"Kaya nya di kelas, dia ngga ngabarin gue juga" balas Salsa saat melihat ponselnya tidak ada satu pun notifikasi pesan dari kekasihnya
Tak lama kemudian orang yang mereka cari muncul dan sedang berjalan memasuki kantin
"Eh itu Megan sama Wanda" tunjuk Jihan saat melihat kedua orang itu sedang jajan di warung ibu ketiga
Megan yang sedang mengambil minuman dari dalam kulkas, menoleh ke belakang saat namanya dipanggil
"Megan"
Megan mengedarkan pandangannya mencari siapa yang memanggilnya. Lambaian tangan Salsa membuat Megan menemukan orang yang memanggil namanya, ternyata pacarnya
Megan mengucapkan kata 'sebentar' lalu dengan cepat mengambil minuman itu lalu membayarnya
Megan dan Wanda berjalan menghampiri meja Salsa bersama kedua sahabatnya
"Kok ga chat aku, kamu ga makan siang?" tanya Salsa yang mulai manja-manjaan saat Megan sudah berdiri di sampingnya membuat ketiga orang disana sedikit geli melihat interaksi kedua sejoli itu
"Maaf hp aku mati ay" jawab Megan sambil mengelus pelan rambut pacarnya
"Kok kalian cuma berdua aja, Sera kemana?" tanya Jihan
"Ada, lagi di rooftop sama Jiya, males turun katanya jadi cuma nitip minuman aja nih ke kita" ucap Megan sambil mengangkat plastik yang berisikan beberapa botol minuman
"Aku balik ke rooftop lagi ya ay takutnya Sera udah nungguin, nanti pulangnya aku tungguin di parkiran" pamit Megan lalu setelah itu pergi dari kantin bersama Wanda
Seperginya Megan dan Wanda, ada satu orang di meja itu yang sibuk dengan isi pikirannya sendiri
Orang itu
Irene
"Apa posisiku sebagai prioritas di hidup mu akan tergeser, Ser?" batin Irene bertanya-tanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me [SeulRene]
Fiksi RemajaPadahal : Padahal aku sudah melihat mu mencintai orang lain Tapi kenapa perasaan ini masih tak kunjung usai?