Chapter 10 (FLASHBACK 2)

741 63 12
                                    

******

"Vel..." Ucap krittin sembari mengusap wajah pavel yang benar-benar pucat,dan masih tertidur pulas

Krittin menggelengkan kepalanya frustasi melihat keadaan sang kekasih yang penuh lebam serta tak berdaya,air matanya kembali terjatuh ketika mendapati sebuah suntikan di ujung kasur tersebut

"Bajingan.." umpat krittin saat ia menemui beberapa obat yang di masukkan ke dalam suntikan tersebut.

Krittin mengenakan pakaiannya,lalu ia melangkah cepat keluar guna untuk menemui book, dan untungnya sang sahabat masih berada disana.

"Book!!"

"Iya ada apa,gimana?"

Krittin memberikan sebuah bekas suntikan dan sisa obat tersebut "Tolong cari tau ini apa! mengapa pavel tak kunjung sadar juga"

"Krittin, lebih baik kita bawa pavel kerumah sakit dulu sambil di periksa keadaan nya"

"Hmmm" krittin mengangguk paham, mereka pun akhirnya membawa pavel menuju rumah sakit guna untuk mengambil tindakan lanjut pada kondisi pavel.

Rumah sakit

"Krittin gimana kata dokter?"

Krittin hanya menunduk dan menggelengkan kepalanya tatapannya sudah hilang arah karena kondisi sang kekasih.

"Dasar pria bajingan" umpat book

"Gue cari tau dulu ini obat apa" sambung book

"Hmmm"

Krittin duduk sembari menunggu dokter yang memeriksa pavel lebih lanjut,dan kini force sang kakak sudah sampai dan langsung menuju ke arah krittin.

"Kok bisa begini? apa yang terjadi " Kekhawatiran force disana membuat krittin semakin frustasi

"Pria Brengsek itu harus mati di penjara!!" Ucap krittin

Force mengangguk,lalu menepuk pelan pundak krittin guna untuk menenangkan nya.

*****

Besok hari....

Saat di kampus,book menghampiri krittin yang tengah menikmati minuman di kantin, dengan tergesa-gesa ia berjalan untuk menuju ke tempat krittin duduk

"Tin...kritin"

"Iya gimana?"

"Itu bius dosis tinggi, terus di pakai nya melebihi apa yang udah di sarankan yang membuat tubuh pavel melemah hingga sekarang, bahkan pavel bisa tidak mengingat apapun yang terjadi,tapi itu juga bisa merenggut nyawa dia kalau tubuh nya benar-benar tidak bisa melawan dosis tersebut yang sudah menjadi racun di dalam tubuhnya, sikologis pavel kini lemah banget, seperti nya akan selamanya menggangu pikiran nya, jika tidak meminum obat penenang " Book menjelaskan secara perlahan kepada krittin.

Hal itu tak terasa membuat air mata krittin mengalir, mendengar kondisi naas sang kekasih, dirinya benar-benar hancur.

"Bangsat, kenapa ini harus terjadi..." Umpat krittin dalam isak tangis nya

"Tin sabar, banyak orang disini kondisi pavel harus di tutup rapat karena ia adalah seorang entertaintment " Ucap book dengan pelan guna untuk menenangkan krittin.

"Cihhh" krittin memukul meja kuat hingga tangan nya berdarah, namun ia tidak merasakan sakit sedikitpun karena sudah di liputi dengan amarahnya.

Sepulang dari kampus, langkah krittin terhalang ketika thana yang tiba-tiba datang ke arahnya.

"Minggir!!"

"Eitsss"

"Sumpah lo sekarang udah bikin gue emosi thana!!" ucap krittin lalu hendak melayang kepalan tangannya mengarah wajah thana, namun semua itu terhenti ketika

Love Twice || poohpavel au🔞 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang