12th - Indigo Boy

343 21 10
                                    

Hoy, maaf lama update (kali). Bagi yang baru baca, mungkin di awal cerita si Rebecca punya banyak kecengan. Dan.. Itu memang kenyataan :p Tenang, walau gitu ini bukan cerita Romance~ dikit romance lah~ Tapi auth setia sama satu orang~ kalian taulah siapa~

Oh iya, chapter ini didedikasikan untuk Geist Gerraldo geistiruzik4869 (Mohammad Rizki KH) sang asisten :u ntar klo di kompi aku tag dialah :3 thanks semuanya, ki. Maafin teteh kalo kecewa sama sifatnya atau kelakuannya :'u

Sorry for late post, short chapter, and some typos.

=============

"Hei, kalau kalian mau masuk, masuklah. Gratis kok tak pakai tiket."

Seorang lelaki berusia kira-kira 17 tahun nampak sedang memperhatikan mereka dengan tatapan polos.

"Siapa kau? Mau apa kau kemari? Apa kau akan melaporkan kami?"

Jack tampak menatap jendela yang disebelahnya. Ben duduk santai bermain PSVita-nya, dan Rebeccapun meminjam Xbox milik Ben sambil beduduk santai berdua. Jeff turun dengan gayanya yang keren(menurut author *0*/\#duagh).

Lelaki itu tersenyum polos, "Kalian mirip yang ada di FanFiction."

Gubrag!

Jeff terbentur karena kecewa. Jeff memasang wajah kesal, "Bodoh, kami ini nyata, bego!"

Rebecca menahan tawanya dimulut yang ditutup oleh tangan Ben. Lelaki itu menatap Rebecca, refleks Rebeccapun menatapnya.

"Apa?"

"Kau tidak pernah kutahu dari FanFiction.."

"Ini bukan karakter cerita bodohmu. Mereka ini dari Creepypasta."

"Oh, iya. Ternyata nyata."

Jack memiringkan kepalanya, "Kau tidak kaget? Tidak takut?"

"Untuk apa?"

Manik aqua Ben membulat, "Manusia ini polos, ya!"

"Aku juga manusia, Ben!"

"Jeff dan Jack juga."

Lelaki itu menatap ke jendela sebelah Jack dengan tatapan serius. Nampaknya dia melihat sesuatu.

"Ada sesuatu?"

"Wanita itu tak suka pada kalian"

Wajah Rebecca memucat, dia takut itu hantu karena di jendela tak ada apapun selain cahaya warna-warni.

"Turunlah, untuk apa kalian kemari?"

"Kami mencari uang untuk membeli kabin"

"Dengan membunuh? Kenapa kalian tidak bekerja?"

"Kau tahu kami mau membunuh?"

"Terlihat dari wajah polos kalian"

"Hei, yang polos itu kau!"

"Apa wanita itu sudah hilang?"

"Dia ada disebelah si biru."

Jack hanya menatap Rebecca yang menutup matanya, Ben terus serius pada gamenya.

"Ayo ke markasku saja."

Lelaki itu membawa Rebecca dan Creepypastas ke suatu tempat, markasnya yang tak jauh dari Club itu. Markasnya memang sepi dan tak ada siapapun. Berbeda dengan kabinnya Jack yang masih terdengar mobil dan pabrik.

=========

~Rebecca's P.O.V~

"There are places I remember

Nightmare in Myself [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang