9th - Silly

628 40 11
                                    

"Heeee? Sejak kapan lo ada disini?"

"Sebelum lo tau."

~Rebecca's P.O.V~

        Tunggu dulu... Sosok ini membuatku teringat sesuatu...

...

....

.....

.....

......

        Game Zelda? Majora Mask? Ah aku lupa. Intinya aku hanya ingat nama karakternya. Sosok ini mirip..

"Aah.. Link di game Zeldaa!"

        Sibaju hijau dan berkupluk(?) hijau itu menoleh kearahku dengan tatapan jengkel.

"Hanya sepintas.."

        Eh? apa? Aku salah, ya? Mungkin deja vu? Ahh.. atau Cosplayer? Errh, Jack saja nyata! Mungkin ini memang Link. Tapi.. hanya sepintas? Si hijau ini mirip sekali Link, kok. Tidak menyeramkan seperti Jack, jika dia pembunuh juga. Si Zelda(karena nggak tau nama aslinya) akhirnya duduk disebelahku dan berdeham.

"Kyaaaaaa!!!"

~Another P.O.V~

       Karena kesal pada Rebecca, mata si hijau itu berubah seperti ghoul*cekek author. Darah di matanya mulai mengalir dipipinya. Rebecca menjerit ketakutan Hingga membuat Jack terbelalak. Bagaimana tidak? Teriakkannya seperti bom nuklir. Sudah suaranya seperti tikus yang kejepit, keras lagi kaya Toa*Asli.

"He's...." ucap Jack ingin memberi tahu Rebecca dengan menutup kedua telinganya. Namun dipotong oleh Rebecca.

"Link Suicide!"

"Kampret, gue Ben Drowned, bego."

"Kok kaya di Creepypasta, ya?"

"Gue nyata. Dan lo ga usah kasih tau yang lain kalo lo beneran ketemu Ben Drowned di Cleverbot."

"Apaan itu Cleverbot?"

"Cari mbah go*ogle."

~Ben's P.O.V~

        Huh, dasar cewek cerewet. Banyak tanya dan sok tahu. Katanya mau direkrut sama Zalgo, tapi mentalnya lemah. Udah gitu, sok jago dan sok ijut lagi. Heh, Freak Girl. Ku hapus darah diwajahku dan mengembalikan mataku normal kembali. Jack yang diam, tiba-tiba memecah keheningan.

"Eh, Rebecca. Gue pengen nyari sesuatu di Go*ogle! Kayak Creepypasta tentang gue~"

       Hah?? Tumben anak ini agak cerewet. Biasanya dia cuma diem dan ngomong seadanya.

"E.. Kuota gue abis, jack.. Isiin sono."

"Aaaaaah! Gue butuh orang-orang yang ngejelek-jelekin guee!(?) Gue mau bunuh tu orang yang jelek-jelekin gueee!(?)"

"Etdah, Jack. Gue aja yang dari awal ngejelek-jelekin lu, belom mati. Apalagi yang baru jadi haters lo?"

"Lo beda, bek."

"Panggil gue yang betul, Jake."

"Gue Jack!"

"Gue Rebecca!"

       Aku menutup telingaku. Mereka adu mulut, berisik sekali. Akupun keluar mencari angin. Hoh, mungkin saja ada korban disekitar sini.

~Rebecca's P.O.V~

        Ah, Jack sudah membuatku gila. Sampai si Bane itu keluar dari kamar Jack.

"Eh, mau kemana tuh, Si Bent?"

"Namanya Ben!"

"Bodo lah, mau gue panggil Bane, band, bent, atau bento sekalipun, suka-suka gue, dong! Yang jelas, mau ngapain si Band keluar."

"Kaga tau, bukan urusan gue. Gue bukan emaknye."

"O."

"Jleb!"

=================

        Seminggu kemudian kami berdua(kadang ditemani Bane) membunuh banyak orang. Seperti biasa, aku hanya berani meminum darah korban, sisanya ginjal diculas Jack. Hal konyol pun pernah terjadi. Seperti, Saat kami membunuh korban, korban itu ngacir dan nelpon polisi. Etdah, ternyata yang dia telpon malah Restoran K*FC. Kadang trap, kukira si korban tukang begal, eh ternyata ustadz*ebuset. Setelah banyak kami membunuh banyak orang berdosa, kami berusaha mensucikan diri sebentar*dafuq.

       Kisah konyol pembunuhan kami tiada habisnya hingga Aku kembali kesekolah. Aku ada ujian minggu ini. Walau jarang sekolah, tapi Aku sudah pintar untuk mengisi jawaban-jawaban itu. Aku duduk dengan adik kelasku, Ann kelas 1-C.

       Seminggu sudah Aku ujian.. Dan ternyata hari seninnya tetap sekolah seperti biasa TT_TT *merana. Nilau Ujianku seperti lagu rock :'v yang kutahu adalah Matematika 24, Fisika 34 :'v . Tapi aku akan menutup itu semua dengan bahasa inggris nanti. Diana menemaniku istirahat. Katanya, aku banyak berubah. Kebanyakan tidur dikelas karena sering membunuh dimalam hari, Mata panda, dan jarang ngomong. Huh, andai saja Aku menjadi Jane The Killer :').

=====================

       Malamnya, aku pergi ke kediaman Jack. Aku berteriak padanya, "Jack! Gue sama Robbin udah Setengah Taun Pacaran!!". Jack menutup telinganya dan menghiraukanku. Sungguh membosankan. Kulihat Ben tengah sibuk dengan NintendoDS-nya. Jika aku curhat padanya, malah dia marah karena aku berpacaran.

"Curhatan konyol" gumam Ben.

"Suka-suka dong!"

"......"

       Jack yang duduk kini sudah berdiri disebelahku. Kutengokkan wajahku dan...

°•°•°•°•°•°•°•°•°

Hello, Psychos!

Sorry for long long update :')

I'm very busy~

Btw, Yang jawabannya Jeff The Killer, sayang sekali salah :v

Kenapa Ben? karena tidak selalu yg divotingkan yang jadi karakter selanjutnya(?) :v

So, for New Readers.. Hope you all like this ;D

See you all Next Chapt!

Don't forget your Vomment :D

-To be continued-

Nightmare in Myself [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang