Ketika Aksara duduk di dalam mobil menuju rumah keluarganya, suasana dalam mobil terasa tegang. Gadis itu mengeluarkan aura yang dingin dan berat, sehingga membuat Darma berkeringat gugup.
Aksara juga sudah meminta temannya untuk mengambil motornya yang dirinya tinggalkan di sekolah. Wajah Aksara yang datar dan dingin dengan tatapan mata yang tenang entah mengapa selalu membuat Darma gugup dan takut, padahal sudah lama ia sering mengalaminya setiap menjemput nona mudanya itu.
"Kita berhenti di mal depan sana dulu ya mang, saya mau ganti baju." ucap Aksara dengan tenang sembari sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.
"Baik non." angguk Darma dan menghentikan kendaraannya di depan pusat perbelanjaan.
Aksara pun segera masuk ke dalam, menuju salah satu toko pakaian yang sudah lumayan sering dia kunjungi. Suasana toko pakaian itu cukup ramai, dengan pakaian-pakaian yang dipajang cantik di rak-rak.
Aksara lalu disambut ramah oleh salah satu penjaga toko itu yang memang sudah hafal dengannya, "Selamat datang, Mbak Sara! Ada yang bisa saya
Aksara menjawab ramah, "Apa kabar mbak Mika. Aku mau cari beberapa pakaian buat acara, bisa tolong bantu nggak mbak?"
Mika, penjaga toko baju itu, dengan senang hati mengantar Aksara melihat-lihat koleksi pakaian yang baru masuk, memberikan saran yang tepat sesuai dengan gaya dan kesukaan Aksara. Mereka berdua kemudian sibuk memilih pakaian yang cocok untuk Kala.
Setelah memilih baju yang terlihat simpel namun masih cukup sopan untuk sebuah acara keluarga, Aksara memutuskan untuk memakainya langsung di dalam toko setelah melakukan pembayaran.
Dengan segera, Aksara mengganti seragam sekolah yang masih ia kenakan dengan pakaian baru yang baru saja dibelinya. Setelah berpakaian, Aksara melihat dirinya di cermin toko dan meneliti penampilannya. Gadis itu merasa jika pakaian yang dipakainya itu sangat cocok dengannya dan menurutnya juga cocok untuk acara keluarga.
𝘕𝘰𝘵𝘦: 𝘣𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘢𝘫𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘈𝘬𝘴𝘢𝘳𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘤𝘦𝘳𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘪 𝘵𝘰𝘬𝘰 𝘺𝘨𝘺
Mika tersenyum maklum melihat model pakaian yang Kala pilih, "Yakin mau yang itu, Mbak Sara?" tanyanya memastikan
"Gini aja lah mbak, saya juga buru-buru." jawab Aksara seraya memadukan seragam sekolahnya kedalam tas yang sedaritadi ia bawa, "Thanks ya, mbak " lanjutnya lagi lalu beranjak meninggalkan toko pakaian itu dan kembali ke mobilnya.
Karena jarak ke rumah sang ibu memakan waktu sekitar 2 jam, saat Aksara sampai di sana, sudah ada sebuah mobil asing yang terparkir di depan rumah keluarganya.
Darma lalu keluar dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Aksara, "Silahkan non, sepertinya tamunya ibu dan bapak juga sudah datang," ucap Darma yang dibalas anggukan singkat oleh Aksara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Aksara
Teen FictionDi dalam Aksara tersimpan kebijaksanaan, Kata-kata yang terpahat, penuh makna dan renungan. Sejuta makna tersirat, tersembunyi di dalamnya, Bagaikan hati yang terbuka, menceritakan kisah jiwa. Di dalam pelukan cinta diri, Aksara menemukan ketenteram...