#5

1 1 0
                                    

Aksara melajukan motornya dengan kecepatan tinggi menuju dermaga Batu tempat misi yang sudah diberikannya siang tadi. Saat sudah dekat dengan kawasan dermaga, Aksara segera menghentikan motornya di tempat yang sepi dan tersembunyi tidak jauh dari satu-satunya gedung kosong yang menjadi tujuannya.

Dengan cermat, Aksara memilih menempatkan motornya di sebuah gang tanpa penerangan, yang tidak mencolok dan terhindar dari pandangan orang lain maupun kamera pengawas di sekitar kawasan disana. Setelah memastikan bahwa motornya terparkir dengan aman, Aksara melepaskan helmnya dan menatap sekeliling untuk mencari tempat yang terlihat mencolok seperti yang dikatakan bosnya tadi.

Saat Aksara melihat sekeliling, ia melihat sebuah bar yang terlihat ramai dikunjungi tidak jauh dari gedung kosong yang merupakan tujuan misinya. Tanpa ragu, Aksara memutuskan untuk masuk ke dalam bar yang ramai pengunjung tersebut.

Begitu masuk kedalam, Aksara memeriksa sekeliling sebelum pandangannya beradu tatap dengan bartender di tempat itu. Dengan cepat Aksara memutuskan pandangannya dari pria bartender itu dan berjalan santai mendekatinya.

Baru saja Aksara tiba di depan meja dan duduk di salah satu kursi yang disediakan, tanpa mengatakan sepatah katapun, pria bartender itu langsung menyodorkan segelas wine kepada Aksara.

Terlihat Aksara mengangkat sebelah alisnya heran, sebelum dengan senang hati mengambil segelas wine itu, "Thanks," ucap Aksara pelan yang dibalas anggukan kepala pelan oleh sang bartender.

Saat Aksara menenggak habis segelas wine ditangannya, Aksara melihat sebuah tulisan yang muncul pada gelas itu, saat gelas ditangannya sekilas terkena cahaya dari lampu diskotik. Dengan tetap berperilaku tenang dan seolah tidak melihat apapun, setelah meletakkan gelas yang sudah kosong, tidak lama setelahnya Aksara lantas beranjak dari duduknya dengan membuat gestur seolah-olah sudah mulai mabuk.

Saat akan menjauh dari tempat bartender, tiba-tiba seorang wanita dewasa yang memiliki riasan wajah tebal dan berpakaian seksi datang menghampiri Aksara. Wanita itu menatap menggoda kearah Aksara dan lantas merangkul lengannya dengan gerakan yang sensual.

"Hei tampan~" panggil wanita itu mengerlingkan matanya dengan suara yang memikat, "Bagaimana jika malam ini, kita menghabiskan waktu bersama~" lanjutnya lagi sembari semakin merapatkan tubuhnya pada Aksara, sehingga gadis itu dapat merasakan tekstur dari salah satu tempat sensitif pada bagian atas tubuh wanita itu.

Aksara tentu saja merasa jijik, namun entah mengapa gadis itu malah tersenyum manis dan secara perlahan mendekatkan wajahnya kepada wanita itu. Aksara dapat melihat jika wanita itu dengan kegirangan mulai menutup matanya, membuat gadis itu semakin melebarkan senyumannya, dan rupanya Aksara sebenarnya tengah akan mendekatkan wajahnya di dekat telinga wanita itu.

"Sorry bitch, but I'm a girl!" bisik Aksara dengan suara rendahnya yang dingin dan datar.

Aksara lalu melepaskan dengan kasar tangan yang merangkul lengannya, ia berjalan menjauhi wanita itu tanpa tahu jika wanita itu tengah mematung terkejut dan menatap dirinya dengan mata yang membelalak tidak percaya.

Dengan langkah cepat namun hati-hati, Aksara segera menuju lantai paling atas bar, sambil menghindari pandangan orang-orang yang tengah asyik bersenang-senang. Setelah mencapai lantai paling atas, Aksara melangkah dengan mantap menuju ruangan satu-satunya yang ada di sana.

Sesampainya di dalam ruangan itu, Aksara melihat sudah ada Ryder yang menunggu dirinya di sana. Laki-laki itu adalah salah satu bawahan terpercaya dari William, yang dipercayakan untuk menyiapkan peralatan yang akan Aksara gunakan untuk menjalankan misinya. Tentunya nama Ryder hanya merupakan nama kode untuk masing-masing bawahan penting dari bosnya, begitupun dengan Aksara sendiri yang juga memiliki nama kode yaitu, Alpha.

Masa AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang