Saat Aksara turun ke lantai bawah untuk melanjutkan misinya setelah berhasil membereskan lantai atas, dia terkejut ketika salah seorang penjaga di lantai bawah yang seakan ingin ke lantai atas menemukan keberadaannya. Penjaga itu dengan cepat meneriaki Aksara dengan keras, menarik perhatian semua rekannya yang lain di sekitar.
"Hei, siapa kamu!! Apa yang kau lakukan disini?!" teriak pria itu dengan penuh curiga, dan saat pria itu melihat pistol yang berada di tangan Aksara, pria itu segera mengambil pisau yang ada di balik bajunya dan mengarahkan kepada Aksara dengan Waspada.
"Ck, menyebalkan!" ucap Aksara oelan melihat sudah banyak orang yang mendekat kearahnya.
Situasi pun menjadi tegang dan perkelahian tidak dapat dihindari. Aksara, dengan kecepatan dan keterampilan bertarung yang dimilikinya, harus segera bertindak untuk melindungi diri dan melanjutkan misi tanpa terhambat oleh penjaga yang mengetahui keberadaannya.
Meskipun tengah menghadapi pertempuran yang cukup sengit, Aksara tetap tenang dan dengan santai menyingkirkan para penjaga yang mendekatinya.
"Matilah, sialan!!" teriak salah satu dari mereka dengan mengayunkan pisau yang ia pegang kearah Aksara.
Aksara yang merasakan bahaya, segera menendang musuh yang tengah ia hadapi kearah orang yang membawa pisau tersebut, sehingga membuat kedua musuhnya terjatuh bersama.
Dalam situasi yang semakin genting dan banyak penjaga serta pekerja yang berdatangan untuk menangkapnya, Aksara dengan cepat mengambil gas tidur yang dibawanya dan mengarahkannya ke arah musuh-musuhnya. Sambil menjaga dirinya sendiri dengan mengenakan masker untuk melindungi diri dari gas tidur tersebut, Aksara berusaha menghentikan penjaga dan pekerja yang menghalangi jalannya.
Pertempuran pun terhenti sejenak saat gas tidur mulai menyebar di sekitar, membuat penjaga dan pekerja yang menghirupnya, satu per satu jatuh tertidur. Aksara memanfaatkan kesempatan ini dengan segera menghabisi mereka dengan cepat dan melanjutkan misinya untuk melihat isi semua kotak yang ada dusana tanpa terhambat oleh kehadiran musuh-musuhnya.
"Lantai 1, aman!!" lapor Aksara dengan napas yang mulai sedikit lebih cepat karena kelelahan.
"𝘒𝘦𝘳𝘫𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴, 𝘈𝘭𝘱𝘩𝘢! 𝘒𝘢𝘱𝘢𝘭 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘪𝘢 𝘢𝘮𝘢𝘯𝘬𝘢𝘯, 𝘈𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶𝘮𝘶." Mendengar balasan dari Ryder, sembari berjalan mendekati kotak-kotak itu, Aksara mengerutkan keningnya bingung dengan siapa yang dimaksud oleh laki-laki itu.
Belum sembat Aksara menanyakan kebingungannya, tiba-tiba sebuah tembakan hampir saja mengenainya. Berkat refleks dan kewaspadaannya yang tinggi, Aksara dengan cepat menyadari bahaya tersebut dan dengan gesit menghindar dari tembakan yang mengancam nyawanya.
𝘿𝙤𝙧
Aksara dengan cepat menunduk dan berlindung di balik salah satu kotak besar yang ada, musuh yang melihat tembakan tersebut gagal, lantas kembali melesatkan tembakan berturut-turut ke dekat tempat Aksara bersembunyi.
"Keluarlah, Alpha!!! Jangan jadi pengecut yang hanya bisa bersembunyi saja, lawanlah aku!" teriak seorang laki-laki yang tadi berusaha menembak Aksara, yang dapat gadis itu dengar nada mengejek dari orang itu.
"𝘈𝘭𝘱𝘩𝘢, 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪? 𝘒𝘢𝘶 𝘣𝘢𝘪𝘬-𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘴𝘢𝘫𝘢?" tanya Ryder dengan khawatir begitu mendengar suara tembakan tadi, disusul dengan syara teriakan seseorang yang menurut Ryder tidak asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Aksara
Teen FictionDi dalam Aksara tersimpan kebijaksanaan, Kata-kata yang terpahat, penuh makna dan renungan. Sejuta makna tersirat, tersembunyi di dalamnya, Bagaikan hati yang terbuka, menceritakan kisah jiwa. Di dalam pelukan cinta diri, Aksara menemukan ketenteram...