04

1.9K 157 1
                                    

Sebelum Sakura mengikuti Kakashi,Sakura sempat berbicara dengan Karin. "Laksanakan rencana yang telah kita buat tadi pagi. Aku ingin ketika aku kembali ia sudah berlutut dihadapanku." Bisik Sakura yang dibalas anggukan oleh Karin.

.

.

Kakashi menatap sengit Sakura yang tengah menunduk dalam. "Kau tahu kan apa kesalahanmu?" Suara berat Kakashi menggema ditelinga Sakura.

"Ya." Dengan entengnya pula Sakura menjawab singkat,tanpa terdengar takut sedikitpun.

"Jangan kira,karena kau telah menjadi seorang Namikaze kau dapat berbuat semaumu disini." Kakashi menghela nafas lelah. "Kalau aku boleh jujur,aku lebih menyetujui Naruto yang sebagai Namikaze daripada dirimu."

Blaarr..

Mata Sakura membulat. Kata-kata Kakashi memang sangat menusuk hatinya. Berarti dia tidak pantas menyandang gelar Namikaze? Guru sialan! Fikirnya.

"Cih,kau bermaksud menghinaku,hah? Kau tau? Aku bisa saja mengeluarkanmu dari daftar guru disekolah ini!" Gertak Sakura.

Kakashi diam. Sekali lagi ia menghela nafasnya. "Yang berhak mengeluarkanku dari sekolah ini hanya Tsunade-sama. Bukan dirimu ataupun keluarga barumu. Kau boleh keluar sekarang,kemungkinan aku akan mengirimkan surat untuk keluargamu." Ujar Kakashi dingin.

Dan Brakk..

Tanpa berkata apapun,Sakura langsung keluar dari ruangan Kakashi. Wajahnya terlihat merah padam karena menahan amarah. Satu-satunya yang ia inginkan untuk merubah moodnya adalah rencana untuk meyiksa Naruto akan berhasil.

"Kartu AS-mu telah berada dalam genggamanku,Naruto. Bersiaplah untuk menghadapi Queen yang akan menghancurkanmu." Gumam Sakura seraya tersenyum licik.

.

Istirahat sudah berdering sejak Kakashi keluar dari kelas. Namun Naru masih saja diruang kelas,alasannya? Karena Naru menolak kekantin saat yang lain mengajaknya kesana. Naru hanya menitipkan pesanannya pada Sasuke.

Entah kenapa,perasaan Naru hari ini buruk. Dan benar saja kejadian yang membuat jantungnya hampir keluar telah terjadi. Mulai dari marga Sakura yg telah berganti,perubahan sifat Sasuke yang tiba-tiba,dan yang positifnya ia mendapatkan teman dekat baru, Guren dan Yuukimaru.

Drt.. Drt..

Tiba-tiba suara handphone membuat Naru tersentak. ia segera merogoh kantong nya dan mengambil handphone itu.

Terlihat sebuah email masuk dari Karin. What? Karin?

'Jika kau tidak mau gelang dari mantan kedua orang tuamu ini hilang didasar sungai,cepatlah temui kami diatap dalam waktu 10 menit!'

Mata Naru membulat saat membaca isi email itu,dalam email itupun terlampir foto gelang milik Naru. Narupun sadar,ia melihat pergelangan tangan kirinya dan benar saja gelang itu sudah tidak ada. "Kuso!" Runtuknya lalu berlari menuju atap yang memang lumayan jauh dari kelasnya. Sepertinya gelang itu Sakura dapatkan saat Karin dan Yugao mencengkram kedua tangan Naru tadi pagi. Licik juga dia.

Nafasanya tersengal,hanya tinggal menaiki beberapa anak tangga hingga bisa mencapai atap namun dirinya sudah berasa lemas. 'Gelang itu berharga,aku tidak mau gelang itu hilang!' Naru berusaha menyemangati dirinya.

Namun,sesampainya diatap. Naru tidak menemukan siapapun.. tangan Naru terkepal,sia-sia saja ia berlelah-lelah ria ketempat ini.

Drt..Drt..

Handphone Naru kembali berdering. Email dari Karin!

'Ups,sepertinya kami lupa memberitahumu kalau kami berpindah tempat. Kami ada di perbatasan hutan belakang sekolah,kami tunggu kau dalam waktu 5 menit! Ingat kami tidak main-main,terlambat semenit saja,ucapkan selamat tinggal pada gelang tercintamu ini.'

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang