06

1.5K 140 0
                                    

"Mereka?" Gumam Naruto. matanya masih menatap ujung koridor. Diujung koridor itu terdapat dua orang yang Naruto kenal. Bukan, bukan hanya kenal, tapi sangat amat mengenali mereka.

"Sebaiknya kita jangan lewat sini." Ucap Dei seraya menarik Naruto dan berbalik.

Mereka hendak berjalan namun sebuah suara menghentikan mereka. "Kau mau kabur, Naruto?"

.

.

Naruto menundukan kepalanya. Ia hanya menatap lantai putih yang dipijakinya. Tidak ada airmata ataupun ekspresi yang berarti. Iapun sulit untuk memutuskan apa yang harus ia perbuat. Suara itu membuatnya seakan kaku seketika. Jika boleh jujur, ia merindukan mereka. Amat sangat merindukan mereka.

"Apa yang kau perbuat pada Sakura?" Sekali lagi, suara itu menggema ditelinganya. "Jawab!"

Gertakan itu membuat Naruto tersentak, ia semakin mengeratkan gengamannya pada Dei. "Kalian tidak mengerti." Lirih Naruto.

Naruto menatap kedua orang itu dengan sendu. Dei sempat menariknya untuk segera pergi dari tempat itu, namun Naruto menolaknya.

"Kalian tidak mengerti. Kalian tidak mengerti rasanya diabaikan!" Ucap Naruto setengah berteriak. Tangan kirinya yang sebelumnya digenggam Dei kini terlepas. "Semua ini menyakitkan."

Suara Naruto semakin lirih. Ia mulai menangis. Ino segera mendekati Naruto dan merangkul bahunya. Hingga tiba-tiba Sakura datang dan menghampiri kedua orang itu-Minato dan Kushina.

"Kaa-san, Tou-san .. Dia yang membuat semua orang jauh dariku. Bahkan Ino dan Dei-nee sudah terpengaruh olehnya. Aku sempat dimarahi oleh Ino karena dia. Padahal aku hanya ingin berkenalan dengan Ino." Adu Sakura. Ia memeluk Kushina dengan manja.

Wajah Minato terlihat geram saat mendengar perkataan Sakura. Minato mendekati Naruto dengan mengepalkan kedua tangannya. Minato hendak menampar wajah Naruto namun tangannya ditahan seseorang.

"Sudah cukup."

Kedua mata Minato membulat. "Sasuke?"

"Kalian sudah berlebihan. Maaf jika aku tidak sopan. Tapi kalian tidak berhak menyentuh Naruto sedikitpun." Ucapnya dingin. Iris onyx Sasuke menyorot tajam tepat ke arah Minato.

"Kurasa kau yang berlebihan pada anak ini, Sasuke." Minato tersenyum sinis. Ia menurunkan tangan kananya yang sempat terangkat karena ingin menampar Naruto.

"Naruto sudah menjadi tanggung jawabku sejak Anda mengeluarkannya dari nama keluarga Namikaze. Dan hal ini tidak berlebihan sama sekali."

Sekali lagi, kalimat dingin yang terlontar dari bibir Sasuke membuat Minato tersentak. Sasuke benar-benar pintar dalam membalas kata-kata seseorang. Mata Minato kini teralih pada Naruto yang berada dibelakang Sasuke. Wajahnya terlihat sedikit pucat, air mata nya mengalir deras dan ia terlihat kacau. Ada sedikit rasa prihatin didalam lubuk hati Minato. Tapi, dengan cepat ia mengacuhkannya.

"Kheh, aku hanya memperingati kalian sekarang. Jangan pernah membully Sakura atau apapun itu. Termasuk kalian, Ino dan Dei. Kalian sebagai sepupu Sakura harus berbuat baik padanya atau aku tidak akan tinggal diam."

Minato berbalik memunggungi Sasuke. "Aku benar-benar menyukai cara bicaramu, Sasuke. Mungkin kau akan cocok dengan Sakura."

Deg..

Alis Sasuke bertaut. Namun dengan cepat ia tersenyum sinis. "Aku rasa anda terlalu percaya diri." Sasuke terdiam menunggu reaksi Minato. "Aku, Tou-san dan Kaa-san tidak akan pernah senang dengan gadis pembual seperti dia."

Sasuke berbalik, mengambil alih Naruto dari rangkulan Ino. Lalu mulai menuntun Naruto yang masih shock.

"Aku bukan sepupu bocah pink itu, Paman." Ucap Ino lantang seraya mengikuti Naruto dan Sasuke.

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang