memberi saran

61 35 6
                                    

"Pagi semua."

"Pagi Bu."

Setelah Bu Dina menjelaskan Materi Matematika Hari ini, Ia pun memberikan tugas.
"Buka halaman 89, kerjakan 1 sampai lima," ucap Bi Dina memberikan tugas.

Kelas pun hening, Hanya terdengar suara pensil dan penghapus tak lupa suara ketika browsing mencari jawaban dan cara pengerjaan.
Anvaya menggaruk alis nya yang tidak gatal, karena tidak mengerti akan soal tersebut.

“yang di ajarin, sama soal yang di kasih kenapa beda begini sih.”

Vaya melirik Sadewa yang mengerjakan nya dengan tenang. "Serius banget kayanya."

Vaya yang sudah di buat pusing 7 keliling, menegelamkan kepala nya sambil mencuri pandang dengan melirik ke Sadewa.

Sadewa yang menyadari sejak tadi di lirik oleh Vaya pun melirik nya balik, yang membuat pandangan mereka bertemu dan membuat jantung Vaya tersentak dan berpacu begitu cepat.

Sadewa mengangkat sebelah alis nya, memberikan pertanyaan. “Gak ngerti,” keluh Vaya. ehh bujuk malu-maluin banget lu vay…

“yang mana?” Tanya Sadewa dengan suara berat nya, tidak lupa dengan raut wajah datar nya.

“semuanya.”

“sini.”

“Hah?” spontan Vaya mengangkat kepala nya akibat kaget dan bingung, maksud Sadewa apa?

“Buku lu,” pinta Sadewa, yang membuat pergerakan Vaya menjadi kaku, lalu ia pun memberikan buku tulis nya.

Sadewa pun menjelaskan soal mtk tersebut, sedangkan Vaya mendengar kan sambil memegang dadanya “pliss jangan gini dong, bisa-bisa gue gak fokus sama yang dia jelasin,” batin nya sambil memejamkan matanya sebentar.

“Udah ngerti?” Tanya Sadewa datar, yang di balas anggukan Vaya, “Makasih ya.”

.SAVAY.

Kringg

Bell Istirahat berbunyi
Anvaya dan kedua teman nya berjalan menuju kantin.

"Biar gue aja yang mesen, kalian nyari tempat aja," Ucap Lara, yang di angguki Vaya dan Azura.

Lara pun pergi memesan makanan, sedangkan Vaya dan Azura pergi menempati tempat.

"Mereka bertiga kemana?" Tanya Vaya, kepada Azura." Janet makan sama cowo nya, kalo Resha sama Mabel gak tau deh mereka berdua kemana," Jawab Azura, yang duduk berhadapan dengan Vaya.

"Azura gimana sama perjodohan nya?" Tanya Vaya, kepada Azura yang memang di jodoh kan oleh orang tua nya, dengan pria dua tahun diatas nya.

"Alhamdulillah, aku menerima perjodohan itu, dan di lanjut jika aku sudah lulus nanti," Jelas Azura lembut, sembari tersenyum. "syukur deh kalo gak ada paksaan," Ucap Vaya ikut senang.

"Hai guyss," Sapa Resha, yang tiba-tiba saja sudah datang, dan duduk di antara mereka, begitupun dengan Mabel.

"Lu berdua abis dari mana?"

"itu si dhafian iseng banget ngumpetin kunci motor gue," Ucap Resha, sedikit menggerutu.

"tetangga-tetangga," Ucap Vaya, sambil menggelengkan kepala nya dan terkekeh.

Beberapa menit kemudian, Lara datang sehabis memesan makanan, "Lah, ada kalian berdua toh," Ucap Lara, seraya duduk diantara mereka.

"yaudah, gue mesen punya gue sama Mabel dulu, dah," Ucap Resha, yang di angguki mereka berempat.

"Oh iya, ada gosip terbaru nih," Bisik Mabel, yang membuat mereka bertiga spontan mendekatkan wajah nya, begitupun dengan Mabel agar yang lain tidak mendengar.

"Tapi Vaya jangan nangis dulu ya.." Peringat Mabel, yang membuat dahi Vaya mengkerut.

"Lu belum cerita aja, gue udah mau nangis bel," Ucap Vaya, yang mengerucutkan bibirnya, dan di balas kekehan mereka bertiga.

"Jadi tuh, tadi gue denger kalau di Sadewa sama Maura tuh ternyata di jodohin," Bisik Mabel, seraya menatap mereka bertiga bergantian.

"Jangan cemberut dulu Vay, ini si Mabel belum selesai," Celetuk Lara, Saat melihat wajah Vaya yang mulai lesu.

"Tapi mereka tuh sebenernya gak mau di jodohin, jadi kaya paksaan gitu."

"Masa sih," Ucap Vaya tak percaya.

"Gue juga gak tau pasti sih, tapi gue di kasih tau informasinya sama murid kelas lain," Jelas Mabel, yang di angguki Vaya, begitupun kedua teman nya.

"Janet, sama Resha udah tau soal ini?"

"Ya kali mereka gak tau, orang mereka ikutan ngegosip."

"Iya juga ya," Ucap Vaya, seraya terkekeh.

.SAVAY.

Setelah pulang sekolah, Vaya masih kepikiran sama informasi yang tadi Mabel ceritakan di Kantin sekolah. Vaya memikirkan itu sambil bersandar di ranjang kasur nya.

"bener gak sih gosip itu," monolog Vaya, yang menatap lurus ke depan.

"Apa gue tanya Bima aja ya? selaku teman cowo di kelas nya. Siapa tau kan ya dia tau gitu," Pikir Vaya, yang sangat penasaran.

"Yaudah deh Tanya aja."

Ia pun membuka Roomchat nya dengan Bima - Teman sekelas nya.

Bima

Bim

yoo

gue mau nanya

nanya apa

emang bener
sadewa sama maura di jodohin?

Tau dari mana

dari mana kek

udah tenang aja
Sadewa nya juga gak mau kok

iyakah

percaya aja ama gua udah

iyadah

oh iya
ciee yang sebangku

hehehe

bisa tuh modus-modus
jangan di sia-siain,
kesempatan tidak datang
dua kali

tapi, gimana ya cara deketin nya

Biasa nya, cewe-cewe tuh
ngasih bekel ke cowo yang
mereka suka.

iyakah?
yaudah deh, thanks ya

Butuh bantuan gue-
juga kan akhirnya

eh?
hehehe

.SAVAY.

I HAVE CRUSH ON YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang