Bunda Diana
Bunda
hmmajarin vaya masak nasi goreng,
buatan bunda dongkapan
malam ini
kamu malem kan belajar
emang buat apa sihbelajar nya libur dulu bund
Vaya mau belajar aja
nasgor bunda kan enakKamu harus belajar,
gak ada libur-liburkalo mau nasgor, biar bunda
aja yang buatinyaudah deh
besok buatin ya bund
make kotak makan vayavaya besok jajan di kantin lagi
jajan di kantin mulu
bermicin itu vayaemang nasgor gak bermicin bund
Terserah kamu
bunda gak ikut-ikutan
kalo semisalkan ketauan ayahVaya akan rajin belajar
biar gak ketauan keseringan
jajan di kantiniya iya
.SAVAY.
“cara ngasih nya bagaimana ya?” Vaya berpikir seraya menatap kotak bekal yang ia pangku.
“Sadewa ini buat lo.”“Sadewa gue kenyang, buat lo aja.”
“isstt.” Vaya memegang kepalanya, begitu keras berpikir dan tampak gugup, ucapan apa yang harus ia katakan?
Srek
Vaya spontan mendongak ke arah Sadewa, yang tiba-tiba saja berdiri dari tempat nya, “lu mau kemana?”
Sadewa sedikit tersentak dengan pertanyaan Anvaya yang tiba-tiba. kepo banget lu vay segala nanya, “mulut gue reflek nanya cuyy.”
“Toilet,” Ucap Sadewa yang di angguki Anvaya.
“Apa gue taro kertas aja ya, gue taro di atas meja nya,” gumam Vaya, sembari menatap punggung Sadewa yang sekian menghilang di ambang pintu.
Vaya pun merokok kertas, dan menulis surat untuk Sadewa,
di makan ya, semoga suka sama nasgor nya
-Anvaya-KRINGGG
Bell istirahat berbunyi, Vaya meninggalkan kotak makan dan sepucuk surat tersebut, lalu pergi menuju kantin bersama teman-teman nya.
"Semoga di makan, dan suka deh." Batin nya.
Tidak lama kemudian. Sadewa yang baru saja datang, karena sempat mampir ke ruang osis sebentar pun terkejut. karena terdapat kotak makan di atas meja nya.
terpampang seulas senyuman tipis di wajah nya yang begitu tipis. sampai-sampai tidak ada yang menyadarinya, saat ia membaca sepucuk surat, dan mengetahui siapa yang memberikannya.
Lalu ia pun memakan bekal tersebut. "Widih, bekel dari siapa tuh," Ucap Sagara, menghampiri Sadewa. " Dari maura ya," Goda Galen, yang berdiri merangkul Sagara.
"bukan."
"terus siapa?" Tanya Sagara dan Galen bersamaan.
"my mother."
"Tumben," Ucap Sagara dan galen, yang lagi-lagi bersamaan.
.SAVAY.
KRINGG
Bell masuk berbunyi.
Jam istirahat sudah selasai. Semua murid memasuki kelas nya kembali, untuk memulai mata pelajaran selanjutnya.Vaya yang berjalan beriringan, ditengah-tengah antara Lara dan Resha.
"Ehh Vay," panggil Lara.
"Hmm."
"Tadi kan gue sempet ke kelas dulu ya ngambil barang, baru balik lagi ke kantin," Ucap Lara memulai pembicaraan.
"Terus."
"Nah, gue ngeliat si Sadewa lagi makan bekel nya, terus kotak makan nya mirip banget sama kaya punya lu," Ucap Lara excited.
"kan, emang punya gue," Ucap santai Vaya, sembari mesem-mesem.
"Hah?" shock mereka berdua bersamaan.
"Maksudnya, lu ngasih bekel ke dia?" Tanya Resha memastikan. Di balas anggukan Vaya.
"bjirr, ugal-ugalan juga lu," Ucap Resha, yang menepuk lengan Vaya pelan. Dan mereka puk telah memasuki kelas.
"Yaudah gih, Mas crush udah nungguin tuh," Goda Lara, yang menyenggol Vaya pelan
"Apalah," Ucap Vaya, menahan salting. Sedangkan mereka berdua tertawa, dan kembali ke tempat duduk nya, begitupun Vaya.
Vaya menduduki bokong nya, dengan perasaan yang sedikit gugup, dan canggung. Tak lama Pria itu membuka suara, "Thanks, bekel nya," Ucap nya pelan, sembari menggeser kotak bekal tersebut.
"i-iya sama sama," Gugup Vaya, yang di akhiri kekehan garing, dan tak berani menoleh ke arah nya, "emm, suka gak sama nasgor nya?" lanjut nya, yang memberanikan diri menoleh ke arah Sadewa.
"Suka," singkat nya.
"Syukur deh kalo Suka." di balas anggukan Sadewa.
"suka sama nasgor nya aja nih, gak sekalian sama yang ngasih," Batin nya, sembari mesem-mesem.
Malam hari..
Ada pesan dari grup, jika akan ada praktek renang, yang akan di adakan minggu depan, di hari kamis.
"Renang baee, kaga bisa renang gue," Ucap Vaya, yang bersandar di ranjang kasurnya.
"Mas crush bisa renang gak ya?" Ucap Vaya berpikir, Sambil mengetuk-ngetuk dagu dengan telunjuknya.
"Pasti jago lah, dia kan Multitalent," Puji nya, "Apa sih yang gak dia bisa coba?" Ucap nya, membanggakan Pria pujaan hati nya.
"Milikin gue," Monolog nya, "Ehh? terbalik gak sih," Ucap nya Mematung, Lalu tertawa Sambil memukul kasur pelan.
.SAVAY.
"muak gue ama guru yang ngasih tugas nya berkelompok, pergi jauh-jauh mapel bahasa indonesia," Batin nya menggerutu.
Yapss Hari ini pembagian kelompok tugas Bahasa Indonesia, dan kelompok di bagi menggunakan kocokan kertas.
"Gua sekelompok sama teman sebangku gue bjirr, alias crush guee," Batin nya, sembari memejam kan mata, dan menggretakan gigi nya, menahan kehilangan yang Hakiki.
"Silahkan berkumpul dengan teman sekelompok nya, dan tentukan musikalisasu puisi, yang akan Kalian bawakan minggu depan." Ucap Bu mira - Guru Bahasa Indonesia.
.SAVAY.