sakit

49 4 0
                                    

"dadah ayank" ucap reta melambaikan tangannya lalu menancap gass motor nya pergi dari pekarangan rumah eisa

jika kalian berfikir reta benar benar sakit maka kalian salah sakit hanyalah alasan dirinya agar bisa jalan-jalan jadi pulang sekolah eisa menemuinya dan ikut jalan-jalan bersamanya

"baru pulang" ucap Arthur saat eisa memasuki rumah

"Tumben nanya nanya biasa nya pulang jam tujuh malam juga ga ditanyain" ucap eisa

"Gak gitu si yohan sakit kamu ga nemenin dia? Tadi dia pingsan baru aja pulang dari rumah sakit" ucap Arthur

"Perasaan tadi baik baik aja deh" ucap eisa

"yaa kan tadi, penyakit mah mana tau datang nya kapan udah sana bawain makanan dari tadi dia belum makan, obat nya ada di atas meja dalam plastik merah" ucap Arthur meninggalkan eisa

eisa membawa nampan nasi ke atas serta tidak lupa dengan beberapa pil obatnya yohan

eisa mengetuk pintu namun ternyata pintu nya tidak terkunci

mendengar suara pintu terbuka yohan menolehkan kepalanya kearah pintu

"eisa" ucapnya dalam hati

eisa berjalan menuju yohan dan meletakkan nampan nya diatas meja

"noh makan biar cepet sembuh" ucap eisa

"nanti saja tangan saya masih lemas" ucap yohan

"Halah alesan bilang aja mau disuapin" ucap eisa duduk diranjang yohan dan menarik nampannya

"tidak tidak usah saya benar buunmmm" belum selesai yohan berbicara eisa sudah memasukan suapan nasi ke mulutnya

"enak ga?" Tanya eisa lalu dengan cepat yohan mengangguk

"sa, saya nyusahin kalian yah?" Tanya yohan membuat eisa mengkerutkan kening nya

"Kenapa tiba-tiba nanya gitu?" Tanya eisa balik

"han lu gausah ovt gitu lu ga nyusahin kita kok lagian bapak gw juga mau bales Budi sama bapak Lo kan dulu sebelum berumah tangga bapak gw juga tinggal dirumah bapak Lo" ucap eisa kembali menyuapkan nasi kepada yohan

"tapi kan karena mereka sahabat" ucap yohan setelah meneguk makanan yang ada di mulut nya

"kita kan juga sahabat" ucap eisa

"beda sa" ucap yohan

"Udah deh mending Lo minum obat dulu"ucap eisa

"Sini biar saya aja saya udah mulai kuat kamu ganti baju dulu sana"ucap yohan bangun dibantu oleh eisa

"yaudah abisin makanannya terus minum obat gw mau mandi" ucap eisa menaruh nampan nya lalu beranjak keluar dari kamar yohan

eisa menuruni tangga dan terkejut saat tiba tiba ibu nya memanggil

"sa mau kemana" ucap tuti

"Bunda! Ngagetin aja!" Ucap eisa cemberut

"Kamu mau mandi?" Tanya tuti lalu eisa mengangguk

"kamar mandi dikamar kamu ga bisa dipake" ucap tuti

"lahh kenapa bunda?" tanya eisa bingung

"selang nya nyangkut air nya ga mau turun" ucap tuti kembali

"terus eisa mandi gimana" tanya eisa

"kan bisa dikamar kakak eisa" tuti bingung anak nya ini sudah mulai dewasa namun ia masih harus dituntun dengan baik dalam apapun urusan nya

"ooiiya sipp sipp bunda" ucap nya langsung berlarian

eisa menuju kamar arthur dengan membawa sikat gigi, shampo, sabun tidak lupa dengan handuk yang berada dipundaknya

Karena pintu tidak dikunci eisa bisa langsung masuk namun dirinya tidak menemukan tanda tanda arthur disana

eisa mengetuk pintu kamar mandi karena ancang ancang jika arthur ada disana benar saja arthur menyahut dan bertanya siapa yang mengetuk

"kakak ngapain disana eisa mau mandi kamar mandi dikamar eisa ga bisa dipake" ucap eisa sedikit membias kan suara nya

"hah? apa? kakak ga denger kakak lagi mandi" ucap arthur berteriak dari dalam

"ih yaudah ga jadi!" Ucap eisa kesal lalu keluar dari kamar arthur

dengan menghentak hentakan kakinya eisa menuju kamar yohan eisa melakukan hal yang sama karena pintu tidak dia kunci jadi dia langsung masuk

yohan terkejut lalu mengusap usap dada nya

"ketuk dulu sa atau salam" ucap yohan

"numpang mandi kamar mandi gw ga bisa dipake" ucap eisa terus berjalan kearah kamar mandi tanpa menanggapi yohan

yohan hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan gadis itu

Jika kalian pikir eisa hanya mandi disana kalian salah eisa juga mengadakan konser dadakan

sudah tentu yohan dari luar mendengar suara eisa

"oke selesai" ucapnya ketika sudah memakai pakaian gantinya

eisa keluar dengan handuk yang tadinya berada dipundak sekarang berada diatas kepalanya guna mengeringkan rambut

eisa melihat yohan yang sibuk dengan ponsel nya

terlintas pikiran jahil dalam otaknya eisa berjalan menuju yohan dan__

stt ponsel yohan berhasil dia ambil lalu dia melihat apa yang ada pada ponsel yohan

ternyata apa hanya nomor tidak dikenal yang tiba-tiba memberi pesan dan mengatakan bahwa dirinya adalah Aurora

"lu lagi deket ma rora?" tanya eisa menyerahkan kembali ponsel itu kepada pemiliknya

"tidak juga" ucap yohan menerima ponsel dari eisa lalu meletakkannya disamping ia duduk

"kek nya dari tadi kalian nempel banget" ucap eisa duduk ditepi ranjang

"tidak, tidak ada yang nempel nempel" bantah yohan

"terserah deh skip aja ohh yah tadi kok lu ngaku sama guru kalo gw juga ikutan bantuin Lo bikin patung? padahal tadi ngeliat aja gw enggan jangankan bantuin" ucap eisa

"kalau saya bilang kamu tidak bantuin nanti kamu tidak dapat nilai" ucap yohan

eisa hanya mengangguk-angguk kecil

"kenapa tadi kamu pulang nya lambat?" tanya yohan membuat eisa yang tadinya menatap kearah depan jadi menoleh kepadanya

"kenapa? lo khawatir gw bakal kenapa-napa?" tanya eisa sambil menyipitkan matanya

"tentu saja" ucap yohan

"hah?" Ucap eisa

"Bagaimana tidak khawatir tadi kita keluar gerbang serempak tapi pulang kerumah tidak bahkan saya sudah pulang dari rumah sakit kamu belum pulang juga kerumah" ucap yohan

"ye kan gw bolang" ucap eisa

"apa bolang"

"bocah petualang"

"memangnya kamu bocah?"

"ye kan gw petualangan"

"namanya kamu ini salang"

"kok salang"

"eisa petualang"

"aswu"

***

see you next part

Kangen yakk

VOTMEN NAPA

Yahahaha tungguin hari Selasa sama Sabtu yah seng

soalnya jadwal update hari itu

"Kalau ngak ada kendala"

fav girl//Yoshinori&enami asa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang