terimakasih hujan

32 5 0
                                    

Sorry for typo!

"udah gw tebak pasti lo disini" ucap eisa menghampiri yohan yang lagi dan lagi kepergok sedang melihati langit biru indah nan menawan siang itu

"saya bingung mau ke tempat mana lagi selain rooftop" ucap yohan terkekeh kecil, atensi nya dari langit teralihkan ketika semburan angin pelan menyapu rambut eisa kebelakang wajah eisa memang sangat cantik ketika diamati seperti ini bahkan sekarang eisa sedang pucat namun bibirnya masih memancarkan warna merah muda yang indah

Yohan dengan tiba-tiba menempelkan pergelangan tangannya pada kening gadis itu "kamu masih panas" ucap yohan lalu mengalihkan tangannya menuju leher eisa "iya kamu masih demam, eisa jangan bilang kamu memaksakan diri tadi malam" ucap yohan

Sang pemilik tersentak dengan perlakuan tiba-tiba dari yohan dan terkekeh mendengar ucapan yang keluar dari mulut lelaki itu

"gw gapapa gw gak maksain diri" ucap eisa tersenyum namun yohan dengan cepat menggeleng

"kamu sedang demam ayo istirahat" ucap nya menarik tangan eisa menuntun nya dengan baik menuruni tangga

"han mau yahh temenin gw nanti pulang sekolah jenguk rora" ucap eisa membuat yohan berhenti berjalan dan memutar tubuhnya agar dapat menatap eisa

"kamu butuh istirahat eisa, lagi pula bukan kah ada ayah dan calon ibu nya disana" ucap yohan menolak halus ajakan tersebut

"yaa tetap aja bisa jadi keduanya butuh kita buat jagain rora han mau yahh mau" ucap eisa terus membujuk yohan

"yasudah saya temani" sontak eisa bersorak mendengar jawaban dari yohan

"jadi gak sabar mau jengukin rora"

***

"Masih yakin mau jengukin rora?"

eisa memandang lurus pemandangan yang ada didepan nya satu persatu air turun dari langit jatuh ketanah dan jatuhan itu kian ditunggu kian menderas

"pulang aja deh" ucap eisa melangkah mendahului yohan melihat itu yohan segera melepas jaket nya dan melebarkannya diatas kepala eisa guna menjadikannya payung dengan sedikit menarik eisa mendekat dengan nya

"kamu lupa kalau kamu sedang sakit" ucap yohan lalu dengan cepat melangkahkan kakinya tentu saja diiringi oleh eisa yang berada disamping nya

yohan menarik eisa untuk menepi dan meneduh untuk beberapa waktu
hujan terlalu tidak baik untuk eisa yang sedang demam bukan?

"maaf jaket nya basah jadi tidak bisa dijadikan penghangat untuk kamu"ucap yohan melihat eisa yang mulai kedinginan dengan memeluk dirinya sendiri

"dingin dikit gak ngaruh han" ucap eisa

setelah sekitar 15 menit bertarung dengan dingin nya suasana akhirnya hujan mereda walau masih terdengar rintikan setidaknya itu lebih baik dari hujan deras tadi

kedua remaja melangkahkan kakinya menelusuri jalan yang terdapat banyak genangan air disana

dan dengan jahil nya seorang gadis malah melompat kearah genangan air itu dan menciptakan cipratan hingga mengenai seragam seorang lelaki yang berada tak jauh dari nya

"eisa jangan berulah" ucap yohan melindungi wajahnya menggunakan tangan dari cipratan itu

"aelah gitu doang cemen amat lu" ucap eisa bukannya berhenti malah sekarang melompat lagi kearah genangan lain

"yohan sini pegangan tangan" ucap eisa meraih tangan yohan dan menggenggam nya lalu dengan cepat melompat dengan sengaja ke genangan air itu membuat rok nya basah

yohan yang terdiam akhirnya pasrah ikut melompat ke genangan itu juga

gelakan tawa terdengar keras saat eisa melihat wajah yohan yang dipenuhi lumpur jalanan

"lo kayak gembel han" ucap eisa kembali tertawa

tawaan itu terhenti ketika yohan menarik tangan eisa dan berlarian

"pelan pelan" teriak eisa yang berusaha mengimbangi kecepatan yohan

eisa membungkuk kewalahan akibat berlarian dan mengatur nafasnya

"k-kenapa lari sih" ucap eisa bingung

merasa tidak mendapat jawaban dari orang tempat ia bertanya eisa pun memutar tubuhnya dan melihat yohan mengambil seekor anak kucing yang hanyut terbawa arus got

yohan membawa anak kucing itu kedalam  dekapan nya dan mengelus elus bulu halus anak kucing itu

"tenang kamu baik baik saja sekarang" ucap yohan lalu mengecek kaki kucing tersebut dan benar saja kaki nya terluka saat terpeleset dan jatuh ke dalam got

"saya bawa kamu pulang yahh agar bisa diobati" ucap yohan kembali lalu berjalan meninggalkan eisa

"heh jahanam lu lupa ada gw disini" ucap eisa dan yohan terpenjat

"ohh iya lupa ayo jalan lagi" ucap yohan lalu eisa mulai menggerakkan tubuhnya

***

"nama kamu sekarang mimi yahh"ucap eisa mengelus pelan bulu halus kucing dengan perban di kaki nya itu

"bukankah itu terlalu pasaran untuk nama seekor kucing?" tanya yohan

"terserah pokoknya nama dia mimi" ucap eisa membuat raut wajah seperti mengejek

"lagi pula macho ini lelaki" ucap yohan

"lo tau dia cowok dimana?" tanya eisa bingung sepertinya eisa belum bisa membedakan jenis kelamin seekor kucing

yohan sontak menutup kaki bagian bawah anak kucing itu "kamu tidak boleh liat ini aurat nya macho" ucap yohan

"macho nama dia?" ucap eisa

"iya itu terlihat sedikit pantas daripada mimi" ucap yohan

"ternyata modelan soft boy kek lu bisa ngeselin juga yahh" ucap eisa mendorong pelan kepala yohan

***

NYENGIR LU JOMBLO

MAAF YAHH KALO EPS INI KAGA NYAMBUNG DAN BIKIN BOSAN PEMBACANYA

TOLONG MAKLUMI HASIL GABUT YANG AUTHOR ABADIKAN INI MANTEMAN

BYE SEE YOU NEXT PART

fav girl//Yoshinori&enami asa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang