permintaan maaf

11 5 0
                                    

eisa duduk termenung memandangi langit malam dan memikirkan nasib belanjaan nya yang tadi jatuh

hehe bohong eisa memikirkan kejadian yang tak terduga tadi dimana yohan ada dua dengan nama yang berbeda

"pergi satu pulang nya dua" ucap eisa terkekeh

"kamu beneran mabuk sa?" tanya yohan

"enak aja sehat bugar begini kok" ucap eisa tak terima

yohan terkekeh sosok orang yang bawel rewel dan cerewet ini benar-benar ia rindukan

"kamu tidak berubah" ucap yohan enggan mengalihkan pandangan nya langit malam kali ini memang indah namun wajah yang sedang ia pandangi ini lebih indah

"yohan" panggil eisa

"iya" jawab yohan

"bisa jelasin kenapa lo menghilang dari kehidupan gw?" tanya eisa dengan nada tak seperti tadi nadanya terdengar sedih kecewa dan marah yang diaduk cem es buah naga

"saya sudah sempat bilang saya ingin melanjutkan pendidikan di jepang" sebelum melanjutkan kalimatnya yohan sudah terpotong duluan oleh eisa

"lo nggak ada kabar!" ucap eisa suara nya terdengar menahan tangisan

"gw panik nyariin lo selama ini han" akhirnya air mata yang sudah sedari tadi ia tahan keluar juga karena sudah tak bisa lagi ditampung

"bahkan semua orang yang ngomong suara nya mirip lo! semua orang muka nya sama kayak lo! gw kangen sama lo! gw takut lo hilang dari kehidupan gw han!" marah eisa yang dapat dirasakan oleh yohan

"saya tahu eisa tapi saya membuang nomor saya karena saya punya alasan" ucap yohan berusaha menjelaskan

eisa terdiam menunggu yohan melanjutkan kalimat nya menjelaskan apa tujuan nya

"karena saya sempat mempunyai niat untuk tidak kembali lagi ke negara ini! saya tahu saya terlalu percaya diri saya mempunyai tebakan bahwa kamu akan mencari saya dan merindukan saya jadi saya membuang nomor saya agar kamu tidak bisa menghubungi saya dan belajar untuk melupakan saya, itu saja!" jelas yohan

"terus kenapa lo balik!?" tanya eisa terbawa emosi

yohan sedikit terkejut dengan pertanyaan itu namun dirinya hanya diam karena mengetahui bahwa eisa sekarang sedang marah

"kenapa lo nggak diem aja disana sampai gw ngelupain lo, itukan niat lo! ngebikin gw lupa ngebikin gw terbiasa hidup tanpa seorang yohan Erlangga" intonasi suara eisa kian meninggi saat ia menyebutkan kata per kata

"gw nyesel han!" pekik eisa tak bisa mengontrol emosi

"kalau ditanya dan disuruh pilih demi Allah gw pilih gak pernah ketemu lo! biar gw nggak terlanjur nyaman dan Nerima lo! selama ini hati gw emang tertutup tapi yang duluan ngetok hati gw itu elo! yohan! gw terlanjur menaruh perasaan!" sekarang nada eisa benar-benar membentak ia tahu ia merindukan sosok itu tapi rasa kecewa nya lebih besar

"maafin saya eisa" ucap yohan dengan anda serak

"harus nya lo tetep disana han! biarin gw menderita dulu terus ujung-ujungnya gw lupa!" ucap eisa sekarang sudah menangis dengan menutup kedua matanya menggunakan tangan

"saya kembali karena saya mempunyai rasa yang sama seperti kamu eisa" suara yohan bergetar sungguh ini pertama kali eisa mendengar nya yohan yang selama ini ia kenal orang yang sabar tabah sekarang ambruk dikarenakan dirinya

"saya rindu!" ucap yohan

"kamu yohan! kamu bukan rindu" ucap eisa membuka tangan nya memperlihatkan mata sembab nya

yohan tak habis pikir gadisnya itu walaupun dikeadaan apa saja selalu mengesalkan namun yohan suka yohan benar-benar menyukai kepribadian eisa yang selalu bercanda disetiap keadaan walaupun terkadang itu tak berguna

"saya benar-benar minta maaf" ucap yohan menundukkan kepalanya

"gw yang salah melontarkan kalimat!" ucap eisa membuat yohan menatapnya

"karena mau sampai kapan pun lo hilang mau beribu-ribu bahkan berjuta-juta tahun gw bakal tetep ingat! gw nggak akan pernah lupa perasaan ini semakin gw abaikan semakin mendalam han" eisa menggigit bibir bawahnya setelah mengucapkan kalimat itu

sebenarnya eisa malu menjadi orang yang alay seperti ini tapi bodo amat lah malu sama pembaca nya dikesampingkan dulu kali ini yang penting yohan udah balik

"saya benar-benar minta maaf sa" yohan tetaplah yohan mau dia sudah bolak balik Indonesia-jepang eisa tetap hapal lelaki ini akan terus menyebutkan kalimat itu kalau belum mendapat jawaban dari orang yang ia tuju

"percuma minta maaf setelah ini lo bakal pergi lagi kan?" tanya eisa mengalihkan pandangan kearah langit lagi

"eisa" panggil yohan

"hmm?" jawab eisa

yohan menghampiri gadis itu dan menarik dagu nya dan membuat gadis itu menatap nya

"lebih baik seperti ini" ucap yohan melepas genggaman nya dan menatap eisa sepenuhnya

"kamu bilang mau beribu-ribu bahkan berjuta-juta tahun kamu tidak akan pernah lupa kan" tanya yohan diangguki oleh eisa

"saya minta waktu 2 tahun eisa setelah itu saya berjanji akan kembali" air mata itu kembali keluar saat tebakan eisa benar

eisa benar-benar tidak bisa mengontrol emosi nya air mata nya tidak bisa ia cegah mereka berbondong-bondong ingin keluar

yohan mengangkat tangannya dan mengelus air mata itu
"jangan keluar lagi kasihan mata cantik eisa jadi hitam karena kalian" ucap yohan seolah berbicara pada air mata eisa

eisa menarik nafas nya dalam-dalam menghembuskan nya dan mengangguk

"silahkan han"

***




sampai jumpa di bab selanjutnya

ini antara permintaan maaf yohan buat eisa

sama permintaan maaf author buat readers

maaf nggak apdet²

huhuhhhh

baru ketemu udah mau berpisah lagyih

kesel deh

fav girl//Yoshinori&enami asa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang