Ayah, kapan terakhir kali aku manja? Tidak pernah. Ingatanku tak menyimpan baik tentang itu.tak satupun rangkul sayangmu tertingggal. Dikepala besar ini, hanya riuhnya amuk yang masih kuingat.
Ingatkah kamu saat gigiku masih dua lalu ku panggil kau 'ayah'? Seperti pada saat itu aku percaya; bahwa di bumi ini - seandainya semua orang membenciku- masih ada kamu dengan sorot teduh.
Ayah, aku hanyalah anak kecil yang kehilangan kepalanya. Aku benar-benar tidak bisa bersandar pada siapapun.
Saat aku pikir yang tersisa adalah kamu, nyatanya aku salah. Kita hilang. Tak ada satupun dari kita yang tersisa. Kau yang seharusnya memeluk malah membuatku remuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kertas Pendengar
Storie brevi... hmm kalian mau cerita disini? yuuk cerita engk bisa lewat komentar bisa lewat DM pribadi ko... nanti cerita kalian kalau diijinkan kutulis di setiap part cerita ini... "betapa kehancuran rumah itu sangat berpengaruh kepada mereka yang mengalam...