pertama

206 13 1
                                    

Jay berdiri di luar gereja.. Di dalam ada sahabat karibnya yang sedang melaksanakan akad..

Jay senang.. Jujur..

Namun kenapa hatinya sakit...

Kenapa?

Ia tak memahami..

Sunghoon hanya menikah, bukan pergi meninggalkannya..

Kenapa ia merasa di tinggal?

Sunghoon adalah sahabatnya.. Suka ngurusin jay ketika jay sibuk ngurusin teman-teman segrub nya..

Tapi jay tau banget..

Sunghoon sangat mencintai jake..









































Jay berjalan pelan di koridor sebuah hotel..

Hotel di atas tebing, di tepi laut adalah warisan dari ayahnya..

Jay sekarang tinggal di sini..

Sendiri, ramean kalo lagi musim liburan.. Sisanya hanya satu-dua pengunjung..

Oh iya, ada miss kelly yang juga bantuin dia di bagian dapur..

Dan ada mr. Drop, pria yang 10 tahun lebih tua dari jay itu bekerja di bagian resepsionis..

Ah! Dan ada beberapa dewasa muda yang bekerja dengannya sebagai pelayan.. Dua-tiga yang mengurusi pengunjung..

Hotel milik jay tidaklah besar.. Namun jay selalu menjunjung tinggi kenyamanan pengunjung, membuat hotel jay selalu dapat komentar positif..

Jay sendirian.. Dalam artian ia tak menikah..

Sudah 10 tahun sejak ia mendatangi akad sunghoon.. Sejak saat itu juga, jay tak pernah benar-benar jatuh cinta..

























"Sudah masuk musim dingin, apa persediaan cukup? Karena sebentar lagi liburan akhir tahun" Ujar jay bertanya pada miss kelly..

Wanita lebih muda 5 tahun darinya, namun sangat mahir dalam memasak itu, mengecek isi lemari dan kulkas..

"Kurang beberapa, aku akan mengajak jeno untuk berbelanja" Ujar miss kelly sambil kemudian berjalan keluar dari area dapur..

Jay hanya mengangguk menyetujui, berjalan pula menuju resepsionis untuk bertemu Mr. Drop..

Pria yang terlihat kuat walau rambutnya tak bisa berbohong..

"Selamat pagi Mr. Jay, apa kau sudah mendengar tentang badai yang akan datang?" Tanya mr. Drop sambil lalu menunjukan sebuah koran..

Di sana tertera akan terjadi badai selama seminggu kedepan..

Tak masalah pikir jay, badainya hanya sebentar.. Dulu pernah lebih parah, yaitu 2 bulan full..

"Aku baru mendengarnya.. Hanya sebentar.. Ku hadap tamu akan senang jika berkeliling di sekitar hotel saja" Ujar jay sambil melihat ke arah pintu masuk..

Namun matanya menajam, melihat siluet tinggi yang datang dari luar..

Memasuki pintu depan dengan rambut yang basah..

Di luar memanglah hujan, walau tak lebat..

Namun hal itu tak memungkiri jay melupakan si siluet..

Park sunghoon..






















"Ini kamarmu, kalau butuh apa saja kau bisa menelpon lewat telepon di dalam" Ujar jay yang sudah mengantar sunghoon ke kamarnya..

Kamar lantai dua, di pojokan dengan view menarik yang menghadap laut..

Somewhere Only We Know [✔] HoonjayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang