Bab 4🌻

50 23 0
                                    

"Jangan pernah lupa untuk bilang terimakasih,jangan pernah gengsi untuk minta maaf,dan jangan pernah terlalu sombong untuk bilang tolong"🙌

Tampaknya perkataan aca yang mengatakan bahwa ia akan baik-baik aca mengendarai motor sendiri salah. Yaaa kemalangan hari ini menimpanya,gadis dengan gamis hitam disertai jilbab coklat yang senantiasa menutup dadanya jatuh dari motornya dikarenakan menghindari kucing yg tiba-tiba menyebrang didepannya. Ia syok melihat kucing tersebut dan membelokkan stir motornya ke arah kiri. Akibatnya aca terjatuh di rumput pinggir jalan tersebut.
Ia berusaha untuk membangun kan motornya sendiri,namun dikarenakan kakinya tertimpa motornya ia sedikit kesulitan.

Tak berselang lama ada sepasang suami istri yang menolongnya. Si suami yang berdirikan motor dan si istri yang membantu aca untuk berdiri. Untungnya aca tidak terluka parah,namun kaki kirinya kemungkinan memar dikarenakan tertimpa motor.

"Awsh" keluh aca ketika tengah di bantu berdiri.

"makasih yaa om,tante udah bantuin aca" ucap aca kepada sepasang suami istri tersebut.
"Sama-sama sayang" jawab siibu itu.
"Coba periksa dulu kakinya sayang, apa nggak memar" ucap si ibu itu kepada aca.

Aca tampak ragu untuk memeriksa kakinya di karenakan ada suami dari siibu itu yang notabenenya bukan makhram bagi aca. Siibu yang mengerti langsung menyuruh suaminya untuk balik badan terlebih dahulu.

"Mas,balik badan dulu aku mau ngecek kaki anak ini memar apa nggak" ucap siibu kepada suaminya.

Suaminya yang seolah mengerti langsung membalikkan badannya.

"Benar sayang kaki kiri kamu memar"
"Mas, tolong beliin obat dulu sekalian air putih" ucap siibu itu. Laki-laki itu pun bergegas mengendarai mobilnya untuk membeli obat.

"Yuk,duduk dulu sayang di kursi itu" ucap siibu yg diangguki aca.
"Sekali lagi, makasih yaa tante udah bantuin aca". Ucap aca sungkan.
"Iyaa sama-sama nak aca,lagian kita sebagai manusia harus saling tolong menolong" jawab siibu di sertai dengan senyuman.

"Oiya nama tante, Kirana" ucap ibu Kirana sambil mengulurkan tangannya kearah aca.
"Aca Tante" Jawab aca sambil menyelami tangan ibu Kirana.

Tak berselang lama suami ibu Karina datang.
"Minum dulu sayang" ucap ibu Kirana kepada aca. Lagi-lagi aca selalu mengucapkan terimakasih kepada sepasang suami istri ini yg telah menolong nya.

"Sini, tante obatin lukanya"
"Eh nggak usah tante, aca jadi makin nggak enak sama tante dan om"
"Nggak papa sayang, udah seharusnya kita Saling tolong menolong" sahut suami ibu Kirana yang langsung di angguki ibu Kirana. Aca dengan ragu mengiyakan tawaran ibu Kirana.

Selesai dengan pengobatan kaki aca, aca lagi-lagi mengucapkan terima kasih entah sudah berapa kali kata itu keluar dari bibir gadis itu.

"Oo iyaa aca, kenalin nih suami tante namanya om Danu" ucap ibu kirana memperkenalkan suaminya kepada aca
"Aca om" jawab aca dengan menyatukan tangannya di depan dada, yang diikuti oleh pak Danu.

"Kami antar pulang yaa nak" ucap pak Danu
"Nggak usah om,tante insyaallah aca bisa bawa motornya"
"Nggak papa sayang, lagian ini udah mau malam juga nanti motor kamu dimasukin aja ke bagasi mobil"
Yaa aca hanya mengangguk menuruti perintah suami istri itu.

.
.
.

"Makasih banyak om,tante atas semua bantuan nya" ucap aca setelah sampai didepan rumahnya.
"Sama-sama sayang" ucap ibu Kirana.

Tak berselang lama ayah aca keluar melihat aca yg sedang ngobrol dengan seseorang.

"Loh acaa kamu kenapa sayang" tanya ayah aca dengan nada panik melihat anaknya jalan dengan sedikit Pincang.
"Nggak papa kok yah, tadi aca hindarin kucing yang tiba-tiba nyebrang, jadinya aca syok aca belokan deh motornya ke kiri" jawab aca dengan cengengesan.

"Untung kamu nggak luka parah nak,lain kali hati-hati bwa motornya" ucap ayah aca.
"Iyaa ayah,lain kali aca lebih hati-hati lagi"

Mendengar keributan diluar bunda aca ikut keluar

"Astaga aca kamu kenapa sayang" tanya bunda Meli dengan heboh
"Nggak papa kok Bun hehehe" bunda aca hanya geleng-geleng melihat anaknya itu.

"Oh iyaa bun,yah kenalin ini ibu Kirana dan om Danu orang yang nolongin aca tadi" ucap aca

"Kirana" ucap ibu Kirana memperkenalkan diri kepada orang tua aca.
"Meli" ucap bunda aca smbil membalas uluran tangan ibu Karina.

"Makasih yaa pak,Buu udh nolongin ank kami, mari mampir dulu" ucap bunda aca.
"Nggak usah buu,lagian udah mau malam juga lain kali kami mampir" jawab ibu Kirana dengan sopan.

"Aca, tante pamit dulu yaa"
"Iyaa, Sekali lagi makasih yaa om,tante" jawab aca sambil menyelami tangan ibu Kirana.
"Kami pamit dulu yaa pak,Buu" ucap pak Danu kepada orang tua aca.
"Iya sekali lagi makasih yaa udah nolongin anak kami" ucap ayah aca
"Iyaa sama-sama" jawab pak Danu.
"Assalamualaikum" ucap pak Danu dan ibu Kirana serempak"
"Waalaikumsalam"

.
.
.

Suasana makan malam dirumah Devan cukup tenang tak ada yang berbicara sampai acara makan selesai. Selesai makan mereka memilih untuk menonton tv.
"Dev, tadi mama ketemu sama cewek kayaknya sih satu kampus kamu soalnya mama ketemunya masih dekat kampus kamu" ucap ibu Kirana menceritakan pertemuannya dengan aca tadii.
"Truss,apa hubungannya dengan Devan ma" jawab Devan bingung.

Bukannya menjawab pertanyaan Devan ibu Kirana justru memuji aca.
"Dia cantik Dev, mama suka baik lagi iya kan pah" ucap ibu Kirana yg di angguki oleh suaminya itu.
"Apaan sih maa,nggak jelas banget terus urusannya sama Devan apa" jawab Devan dengan muka cemberut sambil mengambil cemilan diatas meja.

Yaa ibu Kirana selalu mencari topik ketika sedang bersama keluarganya. Ia selalu berusaha untuk membuat Devan untuk lebih dekat lagi dengan ayahnya. Dikarenakan ayah Devan yg selalu sering sibuk kerja, ia menjadi lebih sedikit interaksi dengan anaknya. Nah jika ada waktu luang seperti ini Kirana akan selalu memanfaatkan waktunya sebaik mungkin. Ia juga selalu mengingatkan suaminya itu untuk bisa memberikan waktunya untuk Devan. Oleh sebab itu, papa Devan ini sudah mulai berusaha untuk meluangkan waktunya untuk keluarga.

#DAY4|Salmasr13

For A Title (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang