Bab 37🌻

13 7 0
                                    

"Semua hal ada risikonya, jika kamu tidak ingin mengambil risiko, maka hal yang kamu raih akan biasa-biasa saja"🖤

Proses Demi proses telah aca lalui, kini tengah berkutat di laptopnya rencananya besok ia akan maju untuk sidang skripsi.
Gadis itu tampak sangat serius mengerjakan tugas akhir nya.
Setelah ia selesai mengerjakan tugas akhirnya, kini ia membuka tutorial YouTube guna untuk mencari apa-apa saja yang akan di tanyakan dan bagaimana jawaban yang akan di keluarkan jika di tanyain seperti itu. Sebetulnya ia juga yakin sama kemampuan dirinya karena semua pekerjaan skripsi hasil keringat nya sendiri.

"Bismillahirrahmanirrahim, ya Allah mudahkanlah sidang skripsi hamba besok" ucap aca berdoa.
"Semangat acaa insyaallah kamu pasti bisa" aca menyemangati dirinya sendiri. Di sela-sela kesibukannya menulis skripsi ia selalu menyempatkan untuk menulis cerita di wattpad juga. Bukan main otak nya harus memikirkan dua hal yang sangat penting tersebut. Ceritanya kini sedikit lagi akan selesai, bagian dari cerita tersebut ia ambil dari kisah pribadinya.

Tok tok tok

"Iya bunda masuk aja, nggak di kunci kok pintunya" teriak aca dari dalam kamar.
"Acaa, ini udah jam berapa kok belum tidur" tadinya bundanya kehausan ingin mengambil minum namun melihat pancaran cahaya di kamar aca yang tampaknya masih menyala tersebut ia mengurungkan niatnya dan beranjak ke kamar anak sulung nya tersebut.

"Iyaa bunda ini udah selesai kok, bentar lagi aca bobo yaa" waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.
"Iyaa langsung bobo yaa, katanya besok mau sidang kan nggak baik kalau nanti sidangnya sambil ngantuk takunya kamu malah nggak fokus"
"Iya bunda, makasih nasehatnya" ucap aca kemudian menutup laptopnya.
"Yaudah bunda kembali ke kamar dulu selamat malam sayang" ucap bunda aca sambil mengecup kening anaknya tersebut.

"Malam bunda".
Seperti biasa rutinitas aca sebelum tidur ke kamar mandi guna untuk membersihkan diri dan tak lupa selalu berwudhu. Kali ini aca akan melaksanakan sholat tahajud lebih awal dari biasanya karena sudah menunjukkan pukul 1 juga.
Ia kini mengelar sajadahnya dan melakukan sholat malam, setelah melakukan nya ia berdoa kepada Allah Semoga saja besok di mudahkan sidang nya dan banyak doa-doa yang aca panjatkan.
.
.
.

Matahari saat ini sangat terik, tak ayal kedua gadis yang sedang menunggu sidang itu kehausan. Ya Kayla menemani aca, dia sendiri belum maju sidang, do'akan ya teman-teman semoga Kayla juga segera menyusul.

Aca tampak tenang dengan duduk di kursi dengan tasbih digital yang berada di jari telunjuknya, ia sudah berusaha semaksimal mungkin selanjutnya ia serahkan kepada sang pencipta.

"Caa yuk beli minum dulu, panas banget aku kehausan" ucap Kayla namun aca menolak nya karena sebentar lagi giliran nya untuk sidang.

"Gimana yaa Kay, sebenarnya aku juga haus tapi nggak lama lagi aku mau sidang" ucap aca tak enak.
"Yaudah nanti aja deh, minum ini dulu aja" kata Kayla sembari meminum air yang berada di botol aca. Rencananya ia akan mencari yang segar-segar namun ia tahan dulu tunggu sampai aca selesai sidang.

Tak lama, aca kini akan masuk ke ruang guna melakukan sidang.
"Bismillahirrahmanirrahim, doain ya kayy semoga lancar"
"Iyaa doa aku selalu menyertai kamu caaa, semangat pasti bisa".

Dalam ruangan bernuansa putih tersebut, terlihat aca tengah mempresentasikan hasil penelitian nya.Dibuka dengan salam terlebih dahulu dan aca pun mulai mempresentasikan hasil penelitian nya.Selanjutnya Pertanyaan-pertanyaan dari dosen penguji Alhamdulillah mampu ia jawab dengan baik dan mendapatkan nilai A, aca sangat bersyukur dan sangat berterimakasih kepada semua orang-orang yang telah mendukung dan membantu nya.

Keluar dari ruangan sidang aca tampak sangat lega, selanjutnya ia akan melakukan tahap berikutnya sampai ke pada tahap daftar wisuda dan melaksanakan wisuda, ia tampak lebih semangat lagi karena satu persatu ia selesai melakukan nya.

"Gimana caa sidang nya?" Tanya Kayla.
"Alhamdulillah lancar kayy, aku bisa presentasiin hasil kerja kau dengan baik dan pertanyaan-pertanyaan dari penguji juga tidak terlalu banyak dan Alhamdulillah aku mampu menjawab nya sama ada beberapa masukan juga dari mereka yang tentu aku terima dengan baik"
"Alhamdulillah, doain yaa caa semoga aku segera nyusul" ucap Kayla.
"Iyaa aku doain semangat yaa kayy kamu pasti bisa" ucap aca menyemangati.
"Yuk ke kantin aku traktir" perkataan aca yang membuat Kayla sangat senang.
"Yeeyy asyik makan gratis" pekiknya dengan sangat senang dan mereka pun kini menuju ke kantin.
.
.
.

Aca kini telah sampai di rumah nya dan tak sabar memberi tau kepada orang rumahnya bahwa sidang skripsi dia berjalan dengan lancar.

"assalamualaikum, bunda" ucap aca memasuki rumah.
"Waalaikumsalam" aca kini mengambil posisi duduk di dekat bundanya yang sedang menonton tv.
Di rumahnya hanya ada bunda nya dan Aksa karena ayahnya belum pulang kerja.

"Gimana tadi caa sidang kamu" tanya bunda aca.
"Bunda terimakasih banyak atas doanya" bukannya menjawab pertanyaan bundanya aca malah memeluk sang Ibunda.
"Kamu ini caa, di tanya apa jawabnya apa" ucap bundanya tak ayal ia juga membalas pelukan sang anak.

"Hehehe maaf bunda, tadi sidang aca Alhamdulillah berjalan dengan lancar" ucap aca sambil tersenyum.
"Alhamdulillah, semangat sayang tinggal bentar lagi" ucap bunda aca menyemangati.
Tak lama Aksa datang dengan membawa minum dan duduk dekat kedua wanita tersebut.
"Apa apa bun, kok kayaknya kak aca kayak senang gitu"
"Alhamdulillah kakak kamu tadi habis sidang skripsi dan berjalan dengan lancar".
"Masyaallah, emang kakak aca the best, selamat yaa" ucap Aksa yang bangga kepada sang kakak.
"Iya makasih yaa dek, ini semua berkat doa dari kamu juga" ucap aca.

For A Title (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang