deadly vampire [Not reaL]

hurt..

Harris terbangun di suasana yang sejuk. ia duduk dan menatap ke arah jendela yang terbuka lebar,namun masih saja gelap di ruangan ini. langkah kaki terdengar suara getaran rumah begitu terdengar sedikit. Arion datang membawa makanan yang lezat, beberapa daging ayam dan juga susu. namun,otak Harris traveling ke mana mana. ia memikirkan bahwa susu itu dari darah,bahkan Arion membawa susu original dari sapi.

"gamau minum susunya,pasti dari darah!"

"astaga... kenapa kamu mikirnya darah? hm?"

Harris terdiam dan mengedibkan matanya 3 kali. mulut nya terbuka sedikit,Arion mendekatinya dan meletakan makanan itu di meja dekat kasur. tangan nakalnya memegang pinggang Harris dan menggendongnya lalu membawanya ke pangkuannya.

"ya karena rumah mu penuh darah..."Arion terkekeh mendengar jawaban Harris,ia mengecup kecupan singkat di keningnya. wajah Harris kering karena air mata yang mengering di pipinya. kakinya sakit bahkan tidak bisa bergerak sekalipun.

"man-"ucapan Harris dipotong,Harris sudah di gendong duluan oleh Arion dan di bawa ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. air hangat dari keran,suara air yang keluar dari keran terdengar tenang. ia terduduk di bathtub besar dan cukup untuk 3 orang. pantatnya terasa mati karena rasa sakit dan nyeri. saat lama mandi bersama Harris mencoba berdiri namun ia terpeleset dan jatuh dengan hentakan sakit. pantatnya terasa mati dan tidak berdaya. matanya mulai berkaca kaca. Arion panik dan menggendong Harris ala koala.

"hi-hiks.. sakit.."Harris menangis sesegukan dan mengelus pantatnya yang sakit. rintihan sakit nyeri yang membuat bulu kuduk Harris berdiri. Arion memakaikan bathrobe dan membawanya ke kamar runtuk meredakan sakit itu. lengan Arion melingkari pinggang Harris dan memeluknya lebih erat. tubuhnya begitu hangat karena air hangat yang mereka pakai. dirinya tidak bisa menahan senyum lebar. Arion menyeringai dan memegang dagu nya lalu menatapnya dengan sinis sembari tersenyum.

"Masih sakit? hm?"Harris hanya mengangguk pelan. tangannya memegang pundak Arion dan menggenggamnya. pipinya berlinang air mata yang kering. tangan nakal Arion menyusup kedalam baju Harris dan mengelus elus pinggang nya. wajah Arion nampak membosan kan,Harris hanya bisa diam dan mengelus kepala Arion. ketukan pintu kamar terdengar,seorang pria dewasa berdiri dan membawa kotak bekas. Arion mengambil kotak itu dan membawanya kekasur lalu membuka isi kotak itu dengan penasaran.

debu menempel di kotak itu,Harris bersin karena begitu banyak debu yang terbang. matanya perih dan sakit. bahkan matanya sedikit mengeluarkan air karena saking perihnya. Arion terkekeh pelan dan membuka kota itu yang berisi banyak barang bekas serta busa busa yang terpotong kecil. suatu bingkai kecil dengan foto keluarga Arion. ia kaget melihat itu dan menyingkirkan banyak debu di foto itu. terlihat ibunya tersenyum lebar yang manis,dan ayahnya yang bahagia. Arion begitu rindu kepada ibu dan ayahnya.

wajah nya terpampang jelas di foto itu serta semua keluarganya yang berdiri serta berpose tegak. ia begitu merindukan tahun lalu dimana tanggal kebahagiaannya. di foto itu Arion begitu kecil dan menggemaskan. tubuhnya pendek bahkan hanya sampai di pinggul ibunya. ia gemas dan menggenggam erat bingkai itu,ingin bermimpi kembali kedunia itu. Harris bingung melihat Arion menutup matanya dan memeluk bingkai foto itu. dengan senyum manis,ia mengelus pipi Arion dan mengambil bingkai itu lalu melihat foto itu. ia terkekeh melihat wajah Arion yang gemas dan seperti bocil keramat.

"kamu lucu banget di foto ini! dan juga... ibumu sangat cantik..."Harris berusaha menenangkan hati Arion yang masih terkunci dengan kata rindu. ia memuji Arion dan juga ibunya dengan ramah. seringai wajah Arion yang membuat Harris senang. namun,tiba tiba ada bau amis yang datang ke kamar Arion. saat menciumnya Arion keluar memastikan tidak ada yang terluka. ia melihat manusia yang sedang memegang kamera. orang itu dengan ketakutan mundur selangkah dengan tangannya yang terluka,Arion bingung dan menatap kedua orang yang berdiri berhadapan.