REZORA| 7. Follback

36 9 0
                                    

Setelah makan malam selesai Azora memutuskan untuk kembali ke kamarnya, Azora berjalan kearah meja belajarnya lalu melihat satu persatu berkas yang baru saja Debora berikan padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah makan malam selesai Azora memutuskan untuk kembali ke kamarnya, Azora berjalan kearah meja belajarnya lalu melihat satu persatu berkas yang baru saja Debora berikan padanya.

Azora mengambil semua berkas itu lalu membawanya ke atas ranjang dirinya memutuskan untuk membacanya sambil bersandar di kepala ranjang dari pada membacanya di meja belajar yang sudah tersedia dikamarnya tubuhnya ini sangat membutuhkan peregangan otot karena rasanya kaku sekali.

"Masih sekolah aja gue udah banyak tanggung jawab apalagi nanti pas lulus" Ceteluk Azora

Debora memang selalu membagi berkas perusahaan Brata yang kini menjadi tanggung jawab kakaknya itu, Alasan Debora memberikan setengah berkas itu karena Azora nantinya yang akan memegang Brata Group sepenuhnya sedangkan Debora hanya memegangnya sementara, sampai Azora lulus sekolah. Katanya sih itung-itung belajar menangani perusahaan, ingin menolak tapi Brata pasti akan mengomelinya.

Meong meong

Suara Pompom membuat Azora mengalihkan pandangannya kearah kucing putih miliknya yang kini sedang berguling-guling diatas ranjang dan sesekali selimutnya digigit oleh Pompom, Azora yang memang sudah paham dengan itu dengan cepat menggendong Pompom tapi sebelum itu ia menaruh kembali berkas yang sempat dibacanya itu diatas nakas.

"Tunggu sini yah. Nanti Mama bawa makanan" Azora menaruh kembali Pompom lalu berlalu pergi keluar tidak lupa menutup kembali pintunya agar Pompom tidak mengikutinya keluar.

Azora turun kebawah lalu mengambil makanan Pompom yang ada dilemari dekat dengan rak sepatu keluarganya, lemari itu menyediakan berbagai macam merek makanan kucing, Azora tidak pernah kehabisan untuk membelinya bahkan dirinya selalu stok banyak sekali. Selain makanan ada juga peralatan Pompom yang lainnya dilemari itu seperti bak mandi, sisir khusus, Sampo, pet carrier yang memudahkan Azora untuk membawa Pompom keluar rumah, mainan kucing dengan beberapa jenis, dan Hair dryer. walaupun Azora juga memiliki Hair dryer tapi Azora lebih memilih membeli yang baru untuk Pompom.

"Ngapain kak?, Anak lo kelaperan?" Tanya Amara yang baru saja ingin menaruh sepatunya itu kedalam Rak.

"Menurut lo?" Azora mengambil 2 bungkus kecil snack kucing, ia sengaja mengambil porsi yang kecil agar nanti pagi Pompom tidak mengeluarkan kotorannya telalu banyak.

Amara tertawa kecil "Tumben anak lo nggak ngintilin lo, biasanya kemanapun Mamanya pergi pasti ngikut" Amara memang tahu bagaimana kucing kakaknya itu, selalu mengikuti Azora kemanapun dan selalu menampakkan diri dimanapun.

Azora menatap tajam Adiknya itu "gue kurung dikamar"

"Sungguh mama yang jahat!!" Ucap Amara dengan ekspresi mendramatis seolah sedang prihatin dengan kondisi Pompom yang sedang dikurung.

Azora yang sudah habis kesabaran menghadapi Adiknya itu seketika ingin melayangkan dengan snack di tangannya, Amara yang melihatnya sudah kabur terbirit-birit menjauhi mama Pompom yang sedang mengamuk.

REZORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang