PHP

16 13 4
                                    

Kalian pernah ga si diwacanain terus di PHP in? Di duain lagi, tripel kill ngga tuh

---

"Nanti kita jalan-jalan ke sana biar kamu happy ya."

Manis nya ucapan itu rasanya sangat berarti bagi Lidya, dijanjikan akan pergi ke sana sini walaupun itu belum pasti terjadi.

Tepat 23 tahun Lidya berulang tahun, kekasihnya Gavin sudah pasti memberikannya kejutan. Membawa kue ulang tahun dan paper bag merah muda.

"Happy birthday cintaku, selamat bertambah umur dan tambah cantik yaa," ucap Gavin seraya memeluk Lidya. "Makin jadi kesayangan deh kamu."

"Tahun ini agenda kita kemana?" Tanya Lidya. "Gak perlu yang jauh, kita cari yang deket aja, belum tentu kamu bisa juga kalo jauh."

Gavin memutar bola matanya malas. "Kita liat nanti ya."

Dari sini sudah mulai terlihat siapa yang bosan dan siapa yang mulai pudar cintanya. Bahkan justru ada yang semakin cinta dan tak merasakan perbedaan rasa situ.

Lidya|
Foto
Foto
Foto
Foto
Foto
Foto

Gavin|
Wihh bagus banget, dmn tuh?
Serius itu bagus banget, aku suka

Lidya|
Gampang kalo lokasi itu urusanku
Lumayan jauh si
Kapan Vin?

Gavin|
Hmmm
Nanti ya tunggu kondisi dulu
Aku masih belum luang nih

Cukup lama mereka tak berinteraksi secara langsung, Gavin cukup sibuk untuk bisa menemui Lidya. Cukup saling mengabari lewat chat dan hal itu selalu dilakukan Lidya lebih dulu.

***

Beberapa bulan berlalu dan Gavin sama sekali tidak memberi kabar apapun kepada kekasihnya itu. Bahkan spam chat Lidya sama sekali tak ia balas.

Gavin|
Sorry ya, aku bener bener sibuk sayang
Bulan depan deh aku baw kamu ke tempat yg kmu mau itu

Lidya langsung meletakkan ponselnya, tak ingin ingin membalas sepatah katapun pada lelaki itu. Rasanya cinta Lidya saat ini sudah terlalu hambar untuk dipertahankan.

"Eh menurut loh apa gue putus aja ya sama Gavin, hambar banget loh, dia tuh perfect, tapi tukang wacana anjir," kesal Lidya mengadu pada teman-temannya.

"Gue si yes!!!" Sahut Sinta semangat,"tu cowo kayaknya ga niat sama Lo deh Lid, kayak kelakuannya tuh ada aja, sibuk kah apalah, sibuk ngepet?"

"Kalo menurut gue si gimana Lo nya aja si, soalnya yang ngejalanin dan ngerasain hubungan ini kan lo ya," ujar Tania.

"Gue mau putus!"

"Bentar!!!!!!" Seru Sinta, "ini Gavin kan? Kok dia foto sama temen gue? Mana dirangkul lagi, coba deh kalian liat." Sinta memberikan ponselnya.

"Ini Laura kan? Kok bisa sama Gavin ya, mana mesra banget lagi."

"Gue si lebih greget sama tempat yang mereka pake buat foto, ini kan tempat yang gue rekomendasiin buat gue sama Gavin ke sana nanti, kok malah sama cewe lain?" Ujar Lidya mulai emosi.

"Serius?"

Lidya memberikan foto wisata yang akan ia kunjungi. "Persis kan?"

"Bukan maennnnn, bajingan ni cowo!"

"Gue ga peduli sama perselingkuhan dia, gue cuma miris aja kok bisa dia selingkuh di tempat yang gue rekomendasiin dan dia sendiri bilang kalo itu bagus, terus dia mau ngajak gue ke sana!" Seru Lidya. "Anjingggggggg."

"PUTUS!! GADA KESEMPATAN KEDUA!!" Geram Tania ikut emosi melihat kisah cinta temannya itu. "Lagian Lo juga udah lama gue kasih tau masihhhhh aja Lo ngotot lanjutin hubungan toxic Lo itu."

"Cinta itu buta mbak, gak bisa bedain mana cinta mana tai," sambung Sinta menyindir. "Gausah banyak mikir, putusin sekarang!"

"Bego Lo kalo sampe masih pertahanin hubungan toxic ini."

"Udah di wacanain, di PHP in, diselingkuhin lagi." Lirik Tania sinis. "Apa ga menyala hatimu mbak," sambungnya.

"Menyala lah pasti," sahut Sinta, "gausah nangis, cukup hatimu aja yang menyala, air mata mu jangan, ga guna!"

------

Di PHP, iya
Wacana, iya
Di selingkuhi, iya
Rekomendasi tempat tapi yang diajak orang lain.

Apa ga menyala tuh atiii🔥🔥🔥

See you gesss

Yg punya unek² yuk share

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WACANA (One shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang