lo pernah ga si udah dandan rapih tapi ujung-ujungnya nya ke tempat yang
ga ada istimewanya samsek, bahkan pake outfit bagus pun kayaknya buat apa gitu loh?
-Cuaca panas yang benar-benar menusuk ini menjadi masalah bagi dua bersaudara yang kini tengah berbaring sembari mengipaskan buku di wajahnya. Keringatnya saling berlomba membasahi sprei, bahkan ketika salah satunya beranjak pun sprei itu basah membentuk postur tubuh.
"Ishh bosen tau Kak, nanti sore jalan-jalan Yu," pinta Tiara.
"Nggak ihh males, macet," kesal Dewa seraya menyaut kertas di tangan Tiara."Kalo kamu yang bawa motornya gapapa, aku mau."
plakkkk....
"Apaan kok aku yang bawa, kan kamu cowo, harusnya kamu lah yang bawa. apa kata orang kalo cewe yang bawa," oceh Tiara tidak terima.
"Hellowwww ga ada ya aturan tertulis tentang cewe cowo boncengan yang wajib bawa motor tuh cowo, gada ya!"
"Y-ya kan tetap aneh, udah sii jalan-jalan ayooooo, please lahhh," bujuk Tiara."Kamu dulu pernah janjiin mau ngajak aku nonton kan? Sampe sekarang loh bang kamu ga nepatin itu."
"Hishhh yaudah iya." Dewa mendelik geli melihat rengekan Tiara. "Cium dulu tapi." Dewa mendekatkan pipinya di wajah Tiara.
"ISHHHHHH."
Terpaksa adik perempuan itu harus mencium pipi yang lengkap, basah, dan mungkin asin terkena keringat.
"Okee, kita berangkat satu jam lagi yaa." Dewa pergi ke kamar sebelah, ikut tidur di sebelah mama yang saat ini menikmati sejuknya kipas angin.
"Dewaaaa ayok bangun, udah sore!!" Teriak Tiara seraya langsung masuk ke kamar mandi.
Taukan betapa excited nya dia, bahkan di kasur sudah siap pakaian yang akan ia pakai nanti.
Dewa menyusul setelah Tiara selesai mandi, gadis kecil itu benar-benar terlihat manis dan wangi. Sedangkan Dewa simple menggunakan celana jeans pendek dan hoddie hitam.
"Serius pake ginian doang?" Tiara melihat dari rambut hingga ujung kaki Dewa. "Tiara udah secantik ini tapi kamu santai?"
Dewa sama sekali tidak menggubris, Tiara mencoba positif thinking dan merasa bahwa itulak kebiasaan laki-laki. Setiap keluar pasti mereka akan mengunakan baju simple dan santai.
"Mamah mau nitip sesuatu nggak? nanti Tiara beliin waktu pulang," ujarnya.
"Beli donat yang biasanya itu ya, sepuluh aja," jawab mama langsung diacungi jempol oleh Tiara.
Sepanjang perjalanan ia hanya menikmati ramainya suasana sore, bahkan Dewa membawanya berkeliling kota yang bahkan jauh dari rute lokasi yang dituju.
"Mendung Tir, pulang aja ya?"
"Apaan sih, mall ga bocor kok, ga kehujanan juga kita di sana," oceh Tiara.
Dewa kembali berkeliling jalan, sampai di mana mall itu terlewat, ia hanya diam dan berpikir mungkin Dewa sedang mencari rute untuk putar balik. Namun pada akhirnya ia justru belok ke pom bensin.
Tiara kembali berpikir positif, mungkin saja kebetulan searah jadi sekalian.Saat selesai, Dewa justru melewati mall itu dan membawa Tiara ke arah rute pulang. Kali ini Tiara benar-benar tidak bisa lagi berpikir positif.
"Kok lurus?"
"Bisa diem nggak kamu?" Bentak Dewa.
Tiara hanya mendengus, menahan emosinya dan rasanya ia ingin menangis, sepanjang jalan pipinya mengembang. bahkan saat Dewa menawarkan sesuatu, ia hanya menjawab 'TERSERAH'
"Sampeeee, turun gih."
Tiara langsung turun, melepas sepatunya dengan kasar seraya mengoceh ke Mama.
"Tiara nggak jadi nonton, bayangin Tiara udah pake baju bagus tapi cuma di ajak ke pom bensin," rengek gadis kecil itu.
"Hujan Mah," sambung Dewa.
"Tir, hujan nak, lain kali ya," tenang mama.
"Nanti nanti, kapan?" ucap Tiara sambil menangis. "Dari kemarin cuma dijanjiin doang ujung-ujungnya wacana doang, capek tau kak Tiara. Aku pengen keluar juga sama siapa?"
"Yaudah si maaf, minggu depan kita ke sana."
"Tau ahh!!" Tiara menggebrak pintu kamarnya.
Percayalah, Tiara benar-benar merasa dikecewakan, karena selama ini ia hanya bisa pergi dengan Dewa. Tiara bukan tipe anak yang selalu menerima ajakan temannya, bahkan Tiara tidak memiliki banyak teman. Maka dari itu ia berharap besar kepada Dewa untuk bisa membahagiakan nya.
--
sharing kewacanaan kalian dong guyss
nanti sapatau bakal ada di part selanjutnya
yuu kita ngobroll
KAMU SEDANG MEMBACA
WACANA (One shoot)
Humor"Emang kita janjian jam berapa?" bertanya dengan memasang muka polosnya. "Jam 8 dan Lo sampe sini jam setengah 10, itupun lo sendiri yang nentuin jam, anjing banget lo!" yahhh gimana?? Janji itu emang wajib ditepati, tapi ngga semua manusia paham it...