The Commitment

736 96 4
                                    




-viewjune-




Cahaya matahari pagi mengalir masuk melalui jendela yang terbuka lebar. Angin sepoi-sepoi bergantian membelai benang-benang yang tersemat di tirai abu-abu ruangan ini. June terbangun tak lama kemudian saat matahari mencium pipinya yang lembut. Kepalanya terasa berat akibat alkohol yang ditenggaknya semalaman.

June memegangi kepalanya yang terasa sakit. Perlahan-lahan ia bangkit dan menahan sakit kepalanya. Ia berjalan ke kamar mandi dan bercermin sejenak. Matanya yang berat masih belum terbuka sepenuhnya. Tangannya kemudian memutar keran air, dan otaknya tiba-tiba berputar dalam sekejap.

"Oh, Tuhan, hhueekk"

"Pelan-pelan saja. Tidak apa-apa. Aku ada di sini."

Sial. June bergumam saat dia mengingat kejadian di kamar mandi. Dia telah muntah karena terlalu banyak minum alkohol. Hidupnya menjadi semakin kacau ketika ia ingat bahwa View telah membantunya sepanjang malam.




***




Suara musik DJ memenuhi ruangan. Semua orang di rumah View melompat-lompat. Termasuk View sendiri yang tengah menari bersama teman-teman dekatnya, Tu, Namtan, Film bahkan Pansa pun yang tidak disukainya juga datang. Ia merasa senang, setelah sekian lama terpisah dari sahabat-sahabatnya.

"Tidak bisakah kau mengadakan pesta pra-pernikahan setiap saat, View?!" kata Tu yang sedang mabuk, sementara View tertawa bahagia.

"Tidak, kau bisa mati dengan mudah!" View berteriak, tertawa terbahak-bahak.

"Persetan dengan itu. Aku merindukanmu, View!"

"Aku juga!"

Mereka terus menari dengan liar. Pesta itu dihadiri banyak orang. Ciize dan Earn mengajak beberapa teman mereka yang lain yang datang ke pesta itu untuk menari di lantai. Ciize, yang telah kehilangan kesadaran, menari seperti ular kobra sementara Earn membantunya dengan melilitkan syal panjang ke tubuh Ciize.

"Ini luar biasa!"

Pesta itu berjalan lancar. Rumah yang tadinya sepi menjadi berkali-kali lipat lebih ramai. Perlahan-lahan, musik berubah menjadi lebih muram. Orang-orang yang menari tadi sudah menyerah. Mereka beristirahat sembarangan di kursi dan sofa.

"Sial, botolnya kosong. Tu, aku akan mengambilkan minuman lagi."

"Mau aku menemanimu?" Tu bertanya, tapi View menolak dan segera pergi mencari minuman lain.

Dengan langkah gontai. View menaiki tangga berniat untuk pergi ke kamarnya. Namun langkahnya terhenti saat melihat June berada di ruang kerjanya, sibuk dengan sebotol minuman ditangannya. Ternyata nyonya rumah pesta itu tidak ikut bergabung dengan teman-temannya.

All Of Us - ViewJuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang