First Date

657 89 6
                                    




—viewjune—




Suatu hari View bersikeras menolak perjodohan yang diinginkan keluarganya. Dia dipaksa menikah dengan seorang pria yang tidak pernah menarik perhatiannya. Dia bahkan belum pernah bertemu dengan pria ini sebelumnya. Dia menangis ketika kenyataan pahit itu datang kepadanya. Dia tidak pernah marah, tapi dia menjadi sangat marah.

"Jika kau seperti ini, reputasi keluarga kita akan memburuk. Tidak akan ada orang yang mau bekerja denganmu di masa depan," Jelas pria paruh baya yang merupakan ayahnya.

"Bagaimana mungkin? Ini adalah perusahaan mu, sementara aku membangunnya sendiri. Jadi, hal itu tidak akan mempengaruhi perusahaan ku. Selain itu, tidakkah kau merasa kasihan pada pria yang kau jodohkan denganku? Sudah kubilang, aku tidak akan mampu jatuh cinta dengan seorang Pria!"

Wajahnya memerah karena kemarahan yang tak terbendung. Setiap tekanan darahnya berpacu lebih cepat dari sebelumnya. Matanya yang memerah karena air mata menatap wajah ibunya yang tak berdaya.

"View, anakku," ayahnya memanggil dengan lembut. "Karena kelalaian kakakmu, banyak orang yang meninggal. Mereka tidak akan tinggal diam. Perusahaan mana yang mau bekerja sama dengan seorang pembunuh? Ayolah, demi kebaikanmu. Terimalah perjodohan ini."

View menatap tajam ke arah ayahnya, "Tidak, aku tidak akan melakukannya. Aku tidak akan melakukan itu. Bahkan jika kau mengurungku. Mengapa seorang wanita harus melindungi seorang pria yang tidak bertanggung jawab? Mengapa anak yang paling kau puja tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri?!"

View bergegas pergi. Ayahnya mencoba memanggilnya, tetapi dia tidak peduli. Ibunya bangkit dari tempat duduknya, memberi isyarat agar ia tetap tenang menghadapi putrinya.

"Aku akan berbicara dengannya, tenangkan dirimu"

Ibunya, yang mengenal putrinya dengan baik, dapat dengan mudah menemukannya. Tentu saja, View hendak pulang dari rumah orang tuanya. Namun ibunya berhasil menghentikannya sebelum View tancap gas dan pergi jauh dari rumah orangtuanya atau bahkan tidak pernah kembali.

"Aku ikut denganmu," kata ibunya.

"Baru sekarang kau mau bicara denganku? Masuklah." View membuka pintu mobil.

Sepanjang perjalanan terasa hening. Bahkan radio pun hanya terdengar dalam keheningan. View berjuang untuk menghirup udara. Tampaknya kekecewaannya terhadap ibunya semakin bertambah. Ibunyalah yang pertama kali mengetahui bahwa View adalah seorang Lesbian. Kejadian memilukan itu tidak perlu diingat lagi. Bahkan sebagai seorang ibu, kejadian itu membuatnya shock.

Kejadian memilukan itu memaksanya untuk mengusir putrinya agar tidak memperburuk reputasi keluarganya yang bisa saja diusir dari keluarga bangsawan. Namun tetap saja, ada sesuatu yang lebih buruk dari sekedar menerima putrinya sebagai seorang lesbian.

"Bagaimana kalau menikah dengan seorang perempuan?"

View menginjak rem secara tiba-tiba dan membanting setir untuk menghindari kendaraan lain. Dia memelototi ibunya, tawa sinisnya terlihat jelas. Dia tidak percaya ibunya bisa mengatakan hal yang paling dibenci oleh ibunya.

"Kau akan menggunakan kartu as ku untuk menutupi kartu mu?"

"Ya, kartu as ganda"

View menyeringai, "Kau lupa, kau sudah mengusirku sejak lama. Aku bukan putrimu lagi. Aku keluar karena menghormati orang yang merupakan ayah dan ibuku."

"Dengar, aku minta maaf. Maafkan aku. Seharusnya aku melakukannya saat pertama kali mengusirmu. View, aku wanita yang kejam. Kau tidak pantas menganggapku sebagai ibumu. Karena aku gagal, bukan karena aku gagal membesarkanmu. Tapi aku gagal karena tidak menjadi ibu yang baik untukmu."

All Of Us - ViewJuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang