Wedding Day

667 95 14
                                    



-viewjune-



Hujan deras mengguyur seluruh kota. Langit begitu gelap gulita bahkan payung pun takut untuk terbang dalam cuaca seperti ini. View duduk bersama June dan kedua orang tuanya di ruang makan. Ia menyeruput teh yang diseduh oleh Ibunya June. Ia merasa sangat gugup layaknya diinterogasi kepolisian. Sesekali ia melirik jendela, menunggu hujannya berhenti.

"Bagaimana menurutmu setelah bertemu dengan June?" Tanya Ayahnya June dan View hampir tersedak mendengar pertanyaan itu.

"Mengagumkan," jawab View singkat, sambil menatap wajah June yang kusut. Dia segera memalingkan wajahnya.

"Apa kau bisa bertanggung jawab?" kali ini Ibunya June yang melontarkan pertanyaan.

Dengan gugup View menimpali, "Tentu, aku akan selalu menjaganya"

"Tapi kakak ku merepotkan!" Prim berkata dari balik ruangan membuat orang-orang langsung menoleh kearahnya dan menyuruhnya kembali ke kamar. Apa lagi June yang menatap kesal adik perempuannya ini.

"Ku pikir akulah yang merepotkanmu" kata View sambil menundukkan kepalanya.

Kata-kata View memang benar. Ayah dan ibu June saling berpandangan dan langsung mengangguk. June yang mengerti apa yang terjadi selanjutnya hanya menghela nafas. Dengan canggung View merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil lalu membukanya dan memberikannya kepada June yang duduk di depannya.

"Menikahlah denganku," kata View dengan lembut.

"Hmm" June hanya berdehem membuat orangtuanya sedikit memarahinya.

"Ah, View, kenapa kau tidak memakaikan cincin itu pada June saja"

"Ayah..." June merengek, dan View tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya.

"Ayo, kalian berdua berdiri. Prim, bantu saya merekam ini."

Dengan wajah ceria, Prim segera mengambil kamera digital yang tersimpan di laci. Prim memeriksa kamera itu terlebih dahulu sebelum bersiap-siap untuk merekam semua yang akan terjadi di sini.

View dan June berdiri. View dengan wajah canggung dan June dengan wajah kusut. Ibunya menyuruh mereka untuk tersenyum lebih lebar. View langsung mengambil kotak yang berisi cincin itu dan perlahan-lahan memasangkannya di jari manis June. Prim dengan cepat mengambil gambar tanpa melewatkan satu momen pun.


***


View ingat hari itu. Hari yang penuh kecanggungan melamar June Wanwimol di hadapan calon keluarganya. Ia tetap lega walau dengan segala rasa malu ia harus melakukannya. Di tambah sikap acuh tak acuh June yang sedikit membuatnya jengkel. Namun, bagaimanapun, hari penuh kecanggungan itu akhirnya membawanya ke hari ini.

Hari pernikahan View dan June.

"View"

Sosok yang dipanggil namanya itu membuyarkan lamunannya sendiri dan berbalik ke arah seseorang yang memanggil namanya. View pun membulatkan matanya yang tampak bahagia.

"Love!!" Sapanya sampai harus memekik.

Sahabat karibnya itu akhirnya datang dihari penting ini, setelah sebelumnya tidak hadir di pesta lajangnya. Love dengan senyuman meronanya bahagia melihat respon View yang terlihat senang.

"Tiada kata-kata yang lebih baik, selain, selamat ya View!"

Love bergegas memeluk View dengan perasaan bahagia. View menjadi pribadi yang berbeda saat bersama teman-temannya, terlebih bersama Love. Tidak ada lagi View yang canggung nan dingin.

All Of Us - ViewJuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang