-viewjune-
Tet-Tet-Tet
Bunyi alarm menguak di kamar View dan June. Keduanya tersentak dan bangun secara bersamaan. Masing-masing meraih ponsel untuk melihat jam dan setelah keduanya menjadi shok. Sebab mereka telat 30 menit dari waktu bangun. Buru-buru keduanya bangkit dan berlari menuju kamar mandi.
"Duh!" rintih June yang saat ini ingin meraih gagang pintu kamar mandi. Ia menemukan View yang secara kebetulan juga melakukan hal yang sama. "Mau apa?"
View mendesah pelan, "Ya, mau mandi"
June menutup jalan masuk ke kamar mandi itu dengan tubuhnya, "Tidak bisa, ini sudah telat. Kamu mandinya lama"
"Aku juga telat, minggir aku mau mandi" Paksa View mencoba masuk.
Dengan sekuat tenaga June menahan View agar tidak menggunakan kamar mandinya duluan. View mungkin terlihat seperti tiang listrik yang tak bertenaga. Namun, June tak menyangka bahwa tubuhnya sangat berat, bahkan dirinyalah yang terseret ke dalam.
"Kan bisa pakai kamar mandi lain"Cerocos June tak terima.
"Ribet, semua perlengkapan ku ada di sini" jelas View tak mau mengalah.
"Mengalah apa susahnya sih?"
View menghela nafasnya kasar, ia menatap June dengan sangat lekat. Sampai yang di tatap itu menjadi takut dengan apa yang hendak View lakukan padanya.
"Ya sudah begini saja. Kau pakai bath up, aku gunakan shower" ujar View memberikan idenya secara asal.
June tetap tidak terima, "Kalau pakai bath up bisa lebih lama, aku mau cuci rambut"
"Oke," tiada henti View bersabar, "Kau pakai shower, aku pakai bath up-nya. Mudahkan?"
"Aku tidak mau kalau mandinya berdua"
"Ya, masalahnya apa? Kan kita sudah-" View menghentikan kalimatnya, dia tak mau berdebat lagi.
View mendekat ke arah June membuat istrinya yang terlihat mungil itu perlahan-lahan mundur dan terjebak pada dinding kamar mandi. View tak membuang wajahnya yang masam menatap June dengan rasa kesal. Tangannya bergerak dan June membuang wajahnya. Namun, View tidak segila itu. Tangannya hanya mengambil perlengkapan mandinya.
"Perlengkapan mandi ku"
Setelahnya View melangkahkan kakinya keluar. June menghela nafasnya lega sebab View akhirnya mau mengalah. Ia dengan cepat melupakan apa yang baru saja terjadi. Sebuah peristiwa yang bisa membuatnya mati berdiri sebab View terlalu mendominasi dirinya dan dia tak bisa berbuat apa-apa.
Memang June tak membuang banyak waktunya di dalam. Dirinya juga sudah terlambat dari jadwal bangun yang seharusnya. Ia berjalan keluar dengan handuk putih yang menutupi tubuhnya dan rambutnya yang basah ia biarkan terurai. Tapi, saat ia melangkah keluar, June terkesiap melihat View yang juga berada di sana.
View mengenakan bath robe nya dengan rambut basah yang terurai juga. Melihat reaksi June yang tak biasa, View mencoba membawa dirinya terlihat lebih santai. Meski kalimat yang keluar dari mulutnya masih terdengar kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of Us - ViewJune
Fiksi PenggemarDemi menutupi skandal keluarganya, View terpaksa menikahi seseorang yang telah keluarganya jodohkan. Tapi siapa sangka yang akan menjadi calon istrinya itu sosok paling Indah yang pernah Tuhan ciptakan. View x June Update setiap selasa