Zayyan berlari dan masuk ke dalam taman.. Terus masuk sampai dirinya menemukan inti taman tersebut..
Taman ini berbentuk labirin..
Di hiasi oleh bunga mawar merah dan putih sepanjang dinding labirin tersebut..
Dan di bagian tengahnya, ada sebuah semak yang di tata serapi mungkin dengan bunga mawar pink menghiasinya..
Zayyan terduduk di antara dua semak itu.. Kemudian menangis sejadi-jadinya..
Mengeluarkan seluruh uneg-uneg perasaan yang tidak ia mengerti..
Yang menjadi beban pikirannya selama 2 hari belakangan ini..
SREK SREK..
Zayyan yang mendengar suara gemericik aneh tersebut segera siaga..
Tak lupa ia mengangkat tinggi pisau yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi sebagai pertahanan diri..
"Wow.. Clam down zayyan.." Ujar leo yang baru saja datang sambil mengangkat kedua tangannya.. Berusaha menenangkan zayyan yang menatapnya datar..
zayyan menurunkan pisau nya kemudian menghapus air matanya cepat..
"Ada apa tuan? Apa anda memerlukan sesuatu?" Tanya zayyan cepat dan segera berdiri..
Kakinya melangkah mendekati tuannya.. Namun belum ada selangkah, ia di buat kaget ketika leo sudah berdiri di depannya..
"Kenapa menangis?" Tanya leo dengan ekspresi bingung..
"Maaf tuan.. Saya tidak menangis.. Saya hanya sedikit kelilipan.." Ujar zayyan sambil menundukan wajahnya cepat..
Leo menarik dagu zayyan supaya bisa melihat kedua bola mata jernih yang selalu memikat hatinya tersebut..
"Apa kau cemburu?" Tanya leo sambil sedikit mengusap dagu zayyan yang masih basah tersebut..
"Maaf tuan?" Tanya zayyan meyakinkan..
"Apa kau cemburu karna aku berdansa dengan saudara jauhku dan meninggalkan mu begitu saja?" Tanya leo lagi.. Kali ini lengkap dengan penjelasan yang membuat ia menyeringai usil..
Zayyan membulatkan matanya sebelum rona merah menjalar ke pipi sampai telinganya..
"Maaf tuan, tapi pelayan hina seperti saya tidak berani menaruh perasaan lebih kepada tuan.. Lagi pula kita berdua adalah laki-laki... Tidak mungkin bagi kita mempunyai perasaan lebih tersebut" Ujar zayyan panjang lebar.. Membohongi hatinya sendiri...
'Cih.. Apaan yang tidak punya perasaan lebih.. Baru ku abaikan selama 2 hari saja kau sudah uring-uringan sampai nangis seperti ini' inner leo kesal sendiri...
Ia menatap zayyan datar kemudian melepaskan seluruh kontak tubuhnya terhadap zayyan..
Membuat zayyan merasakan itu lagi.. Kehangatan yang datang dengan cepat.. Kemudian raib dengan cepat pula..
"Baiklah kalau begitu" Ujar leo dan kemudian berjongkok di depan zayyan..
Ia mengeluarkan sebuah sepatu berwarna coklat dari.. Entah dari mana... Zayyan saja tidak sadar kalau leo membawa sepatunya kemari..
"Kau adalah pelayan.. Dan bukannya cinderella.. Kau boleh pergi dari pesta.. Tapi tidak perlu juga meninggalkan sebelah sepatumu di sana.. Ck.. Merepotkan" Ujar leo sambil memasangkan zayyan sepatu di kaki kirinya kembali..
Zayyan yang mendengar ucapan leo dan kata-kata yang paling ia benci itu keluar lagi dari mulut leo membuat ia langsung saja beringsut menjauh..
Zayyan menunduk dalam.. Ia sedikit melirik sepatunya yang belum terikat sempurna.. Tapi siapa peduli... Zayyan hanya ingin segera pamit dan pergi meninggalkan leo secepatnya..
"Maaf merepotkan anda tuan.. Saya pergi dulu" Ujar zayyan cepat dan segera berbalik..
-
Nah ini baru labirin yang tadi aing bicaran di ff sebelah wkwk..
Labirin ini terinspirasi dari film parfume, the story of murder..
Kek keliatan lucu aja halaman kerajaan ada labirinnya :D