Bab 19

257 3 0
                                    

Happy Reading 💕


Pagi ini Rara bersiap siap untuk berangkat kuliah, karena satu Minggu ini ia hanya makan dan tidur tanpa berbuat apa apa. Karna di larang oleh kedua orang tuanya.

Beberapa hari yang lalu di saat kedua sahabatnya dan Dosennya menjenguknya, Punggungnya itu sudah agak membaik tapi pas hari setelahnya ia merasakan sakitnya kembali.

Padahal waktu itu Rara sudah berkeinginan untuk masuk kuliah, karna dirinya sudah ketinggalan banyak sekali mata pelajaran kuliahnya. Akan tetapi orang tuanya sangat melarang karna kondisinya belum benar-benar pulih.

Rara sedang menuruni anak tangga dengan berjalan sangat pelan, di saat ia berjalan seperti ini ia masih merasakan sedikit sakit di bagian punggungnya.

Mama Rania yang sedang menyiapkan makanan di atas meja, melihat anaknya sedang menuruni tangga cepat cepat membantunya.

" Pelan pelan Ra." Sambil menuntunnya.

" Iya ma."

Sesampainya di tempat meja makan, Rara langsung duduk di kursi itu berada.

" Kamu mau masuk kuliah Ra?" Tanya mama Rania.

" Iyaa ma." Dengan memijat di bagian punggungnya.

" Yakin kamu mau kuliah, punggung kamu aja masih sakit gitu."

Rara hanya mengangguk saja.

" Mending ngak usah dulu Ra."

" Enggak, Rara tetep mau masuk." Ucapnya ngeyel.

" Kamu itu ya, punggung kamu aja masih sakit. Terus ngeyel lagi mau masuk kuliah, nanti kalau ada apa apa gimana." Ucap mama Rania memberi tau anaknya.

" Enggak akan ma, udah mama tenang aja deh." Rara tetep kekeuh untuk masuk kuliah.

Mama Rania menghela nafasnya kasar.
" Udah mending kamu di rumah, nanti mama kasih tau Ratih untuk pinjamkan catatannya sama kamu."

" Enggak usah ma. Ini Rara mau kuliah sekalian mau pinjam catatannya Ratih, kalau Rara tetep ngak masuk hari ini Pasti banyak nanti Rara salin nya." Rara meyakinkan mamanya.

" Tapi keadaan kamu itu masih belum pulih Rara." Ucap mama Rania lagi.

" Udah mama tenang aja ya."

Pak Revano yang sedang menuruni tangga dan melihat perdebatan antara istri dan anaknya itu langsung menyelanya.

" Kenapa pagi pagi gini kok pada ribut."

" Lihat tu anak kamu, masih sakit tetep aja mau masuk kuliah." Adu mama Rania.

" Apa bener itu Ra."

Rara mengangguk.
" tapi ngak separah kayak kemaren."

" Yaudah kalau itu mau kamu." Ujar papanya langsung duduk di kursi makan.

Mama Rania yang mendengarnya langsung syok, kenapa suaminya malah mengizinkan anaknya untuk masuk kuliah.

" Tapi pa. Rara kan masih sakit."

" Udah mama tenang aja, kan di kampus juga ada Dito sama Ratih yang bisa jagain Rara." Kata Revano.

Rara yang di perbolehkan untuk masuk kuliah oleh papanya, ia senang sekali. Rara bangkit dari duduknya dan langsung memeluk papanya.

" Makasih papa."

" Iya, tapi inget jangan terlalu banyak gerak."

" Siap." Ucap Rara dengan hormat.

" Di inget itu Ra, jangan banyak gerak." Ulang mama Rania.

" Iyaa ma..." Rara langsung duduk kembali.

PAK DOSEN✔️ KENAN ABRAHAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang