bab 2

81 13 0
                                    

Waktu istirahat pertama yang diaturkan oleh sma Hydrangea adalah 30 menit, selama itu Niels dan demitria masih memakan jajanan yang telah dibelinya, sedangkan disisi lain bian dan Adrian hanya fokus pada handphonenya, tentu alasanya tak lain yaitu untuk bermain game.

"Niels "

Suara panggilan itu sontak membuat keempat orang dimeja itu menoleh pada sosok dua gadis yang memiliki dasi dari jurusan ips.

Niels melirik salah satu gadis tadi yang memanggilnya, eleina azaria linne.

Si protagonis rupanya...

" Ada apa mencariku eleina? Bahkan sampai jauh-jauh pergi dari gedung ips ke gedung IPA " Tak perlu berbasa-basi Niels merasa sangat malas melihat tampang gadis ini.

" Aku ingin bicara dengan mu Niels, kenapa kamu tiba tiba pindah dan meninggalkan ku ke jurusan IPA tanpa memberitahu kan hal tersebut padaku? " Eleina bertanya dengan wajah yang sungguh menyedihkan.

" Apa alasan yang tepat, sehingga aku harus melaporkan hal-hal tidak penting seperti itu padamu? Apakah itu begitu berharga bagimu? " Niels menatap tangan eleina yang saling bertaut erat, seakan kesal akan keberanian Niels saat menentang pembicaraan nya.

Jika itu Niels yang asli, dia akan selalu tunduk dalam arti 'sahabat', tak heran kini raut kesal mulai muncul diwajahnya.

" Kita kan sahabat, kenapa kamu berbicara seperti itu Niels? Kamu mencampakkan ku, apakah itu demi gadis yang bergelar sahabat baru mu ini " Ucapnya sembari menunjuk demitria yang meminum jus wortel.

Tampak begitu tidak sopan, demitria adalah gadis bangsawan berdarah biru yang di-didik untuk bersikap sopan dan ber-tata krama didepan banyak orang.

Alis demitria mengkerut, matanya menajam, " Dasar tidak sopan!!... Siapa kau sehingga dengan seenaknya menunjuk orang lain yang tidak kau kenal, apakah....kau itu tidak di-didik dengan benar mengenai tata krama? Eleina azaria linne " Ucap demitria melirik singkat nama yang tertera di seragam eleina.

Aura antagonis nya keluar, para siswa yang masih banyak berkumpul dikantin melihatnya dengan tampang sinis, siapa yang tak kenal demitria? Hanya orang bodoh yang berani menyinggung perempuan itu.

Dilain sisi bian dan Adrian hanya tersenyum singkat, sedikit menikmati drama yang tiba tiba dipertunjukkan di hadapan mereka berdua, Sangat jarang hal ini terjadi.

" Tentu saja aku di-didik dengan baik, hanya saja pasti kamu yang menghasut Niels hingga dia berani menentang keputusan ku " Kalimat itu tiba tiba keluar dari mulut eleina membuat demitria dan Niels memiliki pikiran yang sama.

' gadis gila ini memang suka memanfaatkan orang lain bagaikan seorang budak rendahan '

" Eleina.. Dengar baik-baik, ada dua alasan kenapa aku tiba tiba memilih pindah jurusan dan pergi , atau kata kasarnya aku memilih mencampakanmu sebagai sahabat ku " Niels menjeda kalimatnya, dia melihat lagi eleina yang mulai kesal, sedangkan temannya masih berdiri kaku dibelakangnya.

" Pertama, kamu itu sok berkuasa, aku benci orang seperti itu, kamu selalu menekankan padaku sejak SMP bahwa kamu itu lebih baik dariku, sehingga dengan tak tau dirinya kamu mulai memanfaatkan ku demi keuntungan yang menyebabkan aku hanya mendapat berpuluh puluh kerugian, contohnya kemarin... Demi menolongmu aku rela terjatuh dari tangga, dan apa? Kata Terima kasih tak kunjung muncul dari mulutmu, bahkan untuk pergi mengunjungi ku yang koma selama 3 bulan saja tidak ada "

Eleina mulai menegang, rasa takut muncul ketika Niels mulai pintar membicarakan perbuatan yang tentu ia tahu itu salah.

" Kedua, kamu itu munafik, kamu kira aku tak tau? Kamu yang menyebarkan rumor buruk tentang ku dulu, sehingga tak ada satupun orang yang mau berteman denganku, dan kamu seolah olah datang sebagai pahlawan, berteman denganku dan mulai meminta hal hal yang tak kunjung kau kembalikan, btw aku masih punya catatan hutangmu, kamu harus mengembalikan nya, aku itu orang pelit asal kau tau " Ujar Niels , dia tersenyum bak rentenir bank didepan eleina, wajahnya mulai membiru.

Hutangnya pada Niels itu sangat banyak, bahkan lebih banyak dari seorang koruptor perusahaan, jika itu dikembalikan, kekayaan Niels akan meningkat lagi.

" Itu- itu kan kamu memberikannya padaku dengan ikhlas, kenapa tiba tiba kamu memintanya kembali? " Eleina mulai mengelak, sangat beruntung niels asli masih menyimpan bukti pinjaman orang ini.

" Eh sejak kapan aku menjadi donatur mu, hei itu uang tabunganku asal kau tau "

" Lihatlah teman-teman!!.... inilah contoh sahabat munafik, dari mana asalnya sahabat itu bisa dijadikan bagai bank yang mudah untuk dipinjami uang? " Ucap demitria yang tentu menimbulkan bisik bisik buruk mengenai eleina.

Tak

Tak

Tak

Bian tiba tiba mengetuk tiga kali mejanya, " Haha baiklah cukup......
drama yang menyenangkan teman -teman, ayo berhenti.... Eleina azaria linne dari jurusan ips kelas XIPS6.....tempat lo bukan disini, semua orang tau jurusan kita selalu bertentangan baik itu pada bidang akademi maupun non-akademi , segera pergi sebelum siswa lain emosi melihat lo berdua disini " Ucap bian tersenyum ramah.

" Baiklah kami akan pergi, Niels beri aku waktu untuk mengembalikan itu semua " Ucap eleina singkat dia segera menarik temannya yang hanya diam itu untuk pergi dari gedung ini.

" Niels, kamu harus segera menekannya, tidak baik memberikan lintah darat itu, dia makin tak tau diri jadinya" Ujar demitria dia segera memanggil pelayan untuk mengambil piring kotor dimeja.

" Tentu saja demitria, aku masih menyimpan catatan dan bukti hutangnya, yah itu bisa membuatku makin kaya sih "

" Darimana lo bisa berteman sama orang munafik gitu Niels? Melihat wajahnya saja orang pasti langsung tau sifatnya, sangat beruntung lo telah memutuskan hubungan, jika belum gue pastiin lo udah makin keriting disana"ucap bian yang disetujui oleh demitria, mereka mulai merencanakan hal hal kejam jika gadis itu mengganggu Niels.

Alur telah berubah, eleina kehidupan ini hanya menjadi bencana jika kamu menggangguku~

" Niels kamu sudah ikut ekstrakurikuler? Jika belum kami akan merekomendasikannya untukmu sesuai bakat, dan tentu itu wajib " Demitri mulai mencari informasi yang telah ia dapat tiga bulan lalu.

" Ini aku kirim di WA ya "

"Iya makasih demitria, aku akan memikirkan agar aku tidak menyesal "

" Oh ya sebaiknya kamu tidak pergi ke gedung ips ya apalagi sendiri, banyak laki laki berandal berkumpul disana akan berbahaya jika kamu ditandai " Demitria mulai memberi petuah pada Niels, dia merasa seperti seorang kakak jika dihadapan Niels.

Di sma Hydrangea, setiap jurusan harus dilakukan ujian terlebih dahulu untuk menentukan cocok tidak cocoknya seseorang berada disana, kebanyakan siswa yang memiliki kualitas +A dan A akan ditetapkan di IPA, sedangkan yang B, C, D, Bahkan yang paling buruk E akan ditetapkan di ips, begitulah peraturan dalam sekolah tersebut, maka dari itu banyak yang bilang kalau ips adalah tempat para berandal berada, karena mereka begitu suka melanggar peraturan.

Dilihat dari tidak seimbang nya hal itu, mungkin kalian berpikir disini terlalu meninggi kan IPA, tentu saja tidak... Kadang IPA dominan berhitung, dan ips dominan menghapal. Tetapi dalam sebuah lingkungan mereka akan tetap dipandang sebelah mata, sama halnya jika kamu hanya pintar dibidang matematika kamu akan dianggap pintar juga dibidang lain, namun itu tidak sebaliknya, jika kamu bodoh dalam matematika kamu tidak akan dianggap, kesimpulan nya kita tetap akan menganggap nya setara jadi jangan terlalu serius dalam berimajinasi dalam sebuah karya, mereka hanya fiksi, belum tentu benar adanya!.

" Iya akan ku ingat, tapi demitria tenang saja nanti , ayah bilang aku boleh bertindak bahkan sampai masuk bk kalau aku ditindas " Ucap Niels bangga, dia mulai tersenyum pongah.

" Akan kamu apakan mereka? " Suara Adrian tiba tiba membuat Niels membeku.

" A- itu... Mungkin aku akan memukul kepala mereka ya? Apakah ada yang lebih baik? " Niels salah tingkah, dia mulai kebingungan akan ucapannya, demitria dan bian hanya tertawa melihat tingkah Niels.

" Lebih baik kamu mencari titik kelemahan mereka, lalu ya seperti yang ada di kepala mu, pukul secara membabi buta, kamu bisa memukul kan? " Netranya menatap Niels yang terdiam.

" Iya bisa"

" Yah baguslah, akan-ku tunggu kabarnya"

1223,5624

 Turns out he loves me too!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang