06. Mash.. cemburu?!

191 16 21
                                    

_________________________________________________START______________________________________________

Sementara Dita dan Mash sedang menjenguk Silva, terjadi keributan di bangsal kamar 302.

Lance dan Dott tengah berdebat membuat Finn, si pemilik kamar tertekan.

"Apa yang kau lakukan disini? Dan.. kau mengganti gaya rambut mu?" Tanya Lance menatap Dott aneh.

"Itu harusnya kalimat ku! Dan memangnya laki-laki tidak boleh ganti gaya rambut huh? Aku yakin Dita suka laki-laki berponi" ucap Dott mendengus.

"Bisakah kalian tidak bertengkar di kamar ku?!" Ucap Finn yang berada di tengah-tengah mereka.

Bayangkan, kau tengah bersantai lalu kedatangan dua orang tidak normal dan parahnya lagi mereka bertengkar di kamar mu, terlebih lagi mereka tidak merasa bersalah! Kesel gak? Kesel lah, masa kagak!

'wajahnya memang bagus, dia juga tinggi, terlebih lagi waktu itu kulihat dia mengelus rambut Dita. jika dia ada di dalam game, maka peringkat nya adalah.. mode easy!' batin Dott menatap tajam Lance.

Pria itu menunjukan jari tengahnya. Sopan banget ya.

"Tingkat kekesalan ku mencapai 500%! Sekarang kau keluar lah dari kamar ini!!" Pekik Dott pada Lance.

"Tapi ini kan kamar ku!!" Finn protes pada Dott namun ia Dott hiraukan.

"Hanya melihat mu saja membuatku kesal! Aku benci pria tampan! Kuharap orang-orang tampan mati saja!!" Seru Dott emosi.

"Aku harap orang-orang kasar seperti mu mati saja!" Lance malah membalasnya dengan emosi.

"Bagaimana jika kau jadi yang pertama?!" Dott dan Lance saling menatap bengis.

"Aku akan membunuh mu 3 kali!!" Dott mengeluarkan tongkatnya dan menodongkan nya pada Lance.

"Baiklah." Lance ikut-ikutan mengeluarkan tongkat nya, menodongkan nya juga pada Lance. Mereka berdua sudah siap meluncurkan mantra.

"eh? P-pertarungan..?" Finn menjadi tambah emosi.

"JANGAN BERTARUNG DI KAMAR KU!! KELUAR SANA!!"

BRAK!!

"Benar, bagaimana jika kalian menghancurkan barang orang lain?" Mash muncul dari balik pintu yang sudah dirusaknya.

"Tolong katakan itu pada dirimu sendiri, Mash" Dita muncul dari balik Mash, bersidekap dada.

"Kan sudah aku bilang aku saja yang membuka nya" ucap Dita, mengikuti Mash masuk ke dalam lalu melakukan rutinitas nya dari sebelum masuk ke akademi.

Membetulkan pintu yang dirusak Mash.

Melihat yang ditunggu tunggu sudah datang, Lance dan Dott menjadi tenang kembali seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

"Sudahlah main-main nya. ambil ini" Dott menyerahkan sebungkus teh herbal pada Finn.

"Hah? Apaan nih?" Tanya Finn.

"Teh herbal, kau kira aku tinggal di gudang? Kau kira aku itu orang yang tidak membawa apa-apa saat mengunjungi tempat orang lain hah?" Ucap Dott merasa agak jengkel dengan Finn yang lemot.

Lalu Dott yang melihat Dita sudah selesai memperbaiki pintu, ia pun menyodorkan bungkus teh herbal dengan wajah malu-malu monyet.

"Ini untuk mu juga, Dita. Teh ini memiliki aroma yang enak, itu favorit ku" ucap Dott malu-malu monyet membuat Dita terkekeh kecil.

"Arigatou ne, Dott-kun" ucap Dita tersenyum, menerimanya.

Dott seketika tantrum 'GYAHHH!!!! HONTOUNI KAWAIIII!!!!'

Our Seraphic || MashleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang