3. Bawel

72 8 0
                                    

⚠️Warning!⚠️
- Tidak ada maksud untuk menjelek-jelekkan negara, organisasi dan lainnya
- Cerita ini hanya FIKSI berdasarkan imajinasiku. (JANGAN DIANGGAP SERIUS.)
- Dilarang meng-copy cerita ini.
-Enjoy.

🧛‍♂️❄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧛‍♂️❄️

"Jangan keluar atau nyawa melayang?"

Pertanyaan itu membuat Indonesia terdiam. Ia tak mampu berkata-kata mendengar ancaman Russia. Ia lebih menyeramkan dari yang tadi.

"Jawab!"

"Ah, iya, aku memilih untuk tidak keluar, Lord." Indonesia terdiam mendengar ucapan nya sendiri.

Tadi itu, ia refleks menjawab karena dibentak Russia. Entah kenapa kata-kata 'Lord' bisa terucap dari mulutnya.

Sementara Russia hanya tersenyum tipis nyaris tidak terlihat. Ia senang jika ada seseorang memanggilnya Lordー walau dengan paksaan.

"Baiklah, jangan ulangi atau aku tidak akan segan-segan mendorongmu dari balkon lantai lima belas." Ucap Russia penuh penekanan.

Lantai lima belas adalah lantai paling tinggi. Bisa mati kalau terjun dari situ.

Tanpa aba-aba, Russia mengendong tubuh mini Indonesia untuk dibawa nya ke ranjang.

"Kulkas!" Indonesia masih menyebut nama itu.

"Ada apa stupid girl?" Tanya Russia dengan mimik jahilnya.

"Ish, lepasin gue!" Berontak Indonesia, tapi tangan nya tetap melingkar di leher Russia agar tidak jatuh.

Russia menurunkan Indonesia di ranjang, tapi Indonesia masih setia melingkarkan tangan nya di leher kekar Russia.

"Kulkas." Sebut Indonesia lagi.

"Aku punya nama, jangan kau panggil seperti itu." Cetus Russia seraya menyentil mulut Indonesia.

"Akh, kulkas, ih! Lancang banget tangannya, enggak sopan!" Indonesia berteriak di depan wajah Russia.

Russia membiarkan Indonesia berteriak di depan wajah nya. Ia tak keberatan.

"Kamu yang enggak sopan. Kenapa gaun kamu digunting?" Tanya Russia, ia kali ini serius.

"Gaunnya berat. Kalau gaunnya berat banget gini, bisa-bisa aku oyong sebelah," celetuk Indonesia seraya memalingkan muka.

Russia diam. Ia memiliki ide jahil. Ia sengaja mengikis jarak antara bibir mereka.

Indonesia yang mengetahui hal itu pun menjadi kembali waspada. "Kamu ngapain, sih? Enggak jelas dari tadi,"

"Mmh? Enggak ada" Russia melihat sekilas bibir ranum nan mungil milik Indonesia.

Indonesia merona. Wajah nya seperti tomat yang baru akan dipanen.

"Hahaha, aku bercanda. Nanti saja jika kita sudah sah, oke?" Russia menatap intens bola mata Indonesia yang memiliki dua warna. Kiri berwarna ruby, sementara kanan berwarna emerald.

The Vampir And Baby Winter || Countryhumans || RussIndo ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang