Jangan rindu, berat, kamu tidak akan kuat, biar aku saja.
Kata Dilan.Yang berat bukan rindu, tapi di tagihin pulsa sos sama operator, wkwkwk.
Happy reading gais🧡🌷
_______________
Kalau saja bukan ciptaan tuhan, mungkin otak ini sudah meledak sejak pagi.
Nara dan dua temannya sudah berkutat dengan tugas kelompok sejak tadi pagi. Namun sampai sore begini masih belum selesai.
"Gais, sumpah otak gue gak sanggup, capek banget astaga," keluh salah satu teman Nara.
Dita, dan Fila adalah salah satu teman dekat Nara sejak awal ospek.
"Apalagi otak gue Dit, udah keluar asap dari tadi. Mana perut belum di isi," keluh Fila.
Nara pun rasanya ingin menyerah saat ini juga, kalau bukan karena paksaan ayahnya mana mau dia masuk dunia hukum, sungguh amat sangat menyiksa.
"Duh kalau bukan karena Papa, udah adem ayem gue masuk sastra, gak mumet kayak sekarang. Mana bentar lagi udah masuk pusing-pusingnya skripsi," ucap Nara.
"Nah, yang pinter aja ngeluh. Apalagi kita yang otak pas-pasan," ujar Dita, dan di setujui oleh Fila.
Fila menatap jenuh tumpukan kertas di depannya. "Lagian punya dosen ngadi-ngadi banget, hidup udah canggih malah disuruh ngerjain tugas pake kertas."
"Malam ini lu berdua nginep aja di rumah gue, biar cepet kelar ini tugas. Mumet gue ngeliat tumpukan kertas gini," ucap Dita, dan di setujui oleh Fila dan Nara.
Fila mengangguk penuh semangat. "Setuju banget, bisa meledak otak gue kalau ni tugas belum selesai."
"Ngikut aja gue mah," ujar Nara.
"Gak usah balik dulu, di rumah gue banyak baju. Biar gak ribet bolak baliknya," ucap Dita.
Nara melirik jam tangannya. "Udah jam tiga sore, ayo nyari makan dulu baru balik kerumahnya Dita."
"Kuy ," ucap keduanya bersemangat.
Nara menyerahkan kunci motornya kepada Dita, karena temannya itu tak membawa motor.
Setelah beberapa menit berkeliling mencari tempat makan, akhirnya mereka bertiga menjatuhkan pilihan pada bakso.
"Mas baksonya tiga porsi ya, yang satu gak pakai daun bawang gak pakai seledri ya mas," ucap Dita kepada penjual bakso tersebut, lalu duduk di kursi panjang bersama Nara dan Fila.
Sembari menunggu pesanannya, mereka bertiga berselancar di dunia maya guna mengusir gabut.
Seynaaa👻
Gue nginep drumah Dita|
Bsk baru balik.||Jangan lupa mam.
|SayangkuuuuuuAlay🤢.|
Nara mematikan ponselnya, menatap sekitar namun ingatannya kembali pada kejadian kemarin.
Dimana dirinya sedikit cuek pada Bima, saat anak itu tidak sengaja menggenggam tangannya.
Nara kemudian meringis mengingatnya, sedikit merasa bersalah karena kejadian itu Bima mengurungkan niatnya untuk membeli bakso bersamanya.
Padahal terlihat jelas raut kebahagiaan di wajah siswa SMA tersebut saat dirinya menawarkan traktiran makanan.
Agaknya, dia harus meminta maaf kepada Bima esok saat dirinya sampai di kosan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Monyet
Fiksi Remaja"Mbak, mau jadi pacar saya gak?" "Sekolah dulu yang bener, baru ngajakin saya pacaran." _____________ Berawal dari sebuah ajakan Seyna teman kampusnya, membuat Nara yang enggan berurusan dengan cinta harus dipertemukan dengan Bima, murid sekolah me...