9. Larene Teko

880 122 36
                                    

Yuk dukung cerita ini dengan cara :
vote, komen dan follow yaww!!

agar cerita ini tetap berlanjut🤗

Selamat Membaca Teman-Teman!!

✍️✍️✍️

“Sebentar kok, Adek sama Mas dan Ayah dulu ya?” ucap Raras, membujuk putri kecilnya agar mau di tinggal.

Kenes tetap menggeleng kepalanya dengan air mata yang sudah turun sejak tadi. Merenggek tidak mau di tinggal oleh ibunya.

“Ibu biar aku yang nganter, Bun.” ucap Gandi yang akhirnya dibalas anggukan oleh istrinya.

Wis, wis, cep. Bunda ne gak jadi pergi.” bujuk Ati agar cucunya itu berhenti menangis. (udah)

Jam sembilan pagi, keluarga kecil Raras baru selesai sarapan bersama. Mereka semua bangun lebih siang tidak seperti biasanya. Setelah bangun subuhan mereka kembali melanjutkan tidurnya, kecuali Raras dan sang Ibu yang lanjut berkutat di dapur.

Dan rencananya, usai sarapan bersama dirinya akan mengantar ibunya pergi ke pasar untuk belanja lagi karena besok dirumahnya ada acara. Namun karena putri kecilnya tidak mau di tinggal maka digantikan oleh suaminya.

Setelah kepergian suami dan ibunya, Raras memutuskan untuk leyeh-leyeh di depan televisi bersama sang anak-anak. Menjaga sang putri yang sedang bermain dengan boneka-bonekanya. Sedangkan si sulung bermain game online bersama saudaranya, Haikal.

Di sela-sela menemani anaknya bermain di sambi dengan mengemil snack, tiba-tiba Raras kedatangan tamu. Dengan terburu-buru wanita itu memakai hijab instannya yang terletak tidak jauh darinya. Lalu segera beranjak kedepan untuk menemui tamunya.

“Ini benar rumahnya Mas Gandi dan Mbak Rarasati?” tanya wanita paruh baya berpakaian gamis dan kerudung yang panjang menutupi dada.

“Iyaa benar. Sebentar ya, Bu.” Raras pamit kebelakang untuk membuat minuman.

Tamu tersebut terdapat tiga orang, wanita paruh baya seusia ibunya, pria yang terlihat masih muda, dan gadis kecil yang sepertinya berusia sama dengan Giandra. Raras tidak mengenali mereka semua. Ia berpikir, mungkin tamu tersebut adalah tamu ibunya yang memang memiliki banyak kenalan di luar sana. Karena ibunya seorang penjual sayur di pasar.

Monggo di minum.” ucap Raras, usai membuatkan minum. Sebelum kedepan ia memanggil Mbak Yana, meminta tolong untuk menyajikan soto buatan ibunya tadi pagi, untuk berjaga-jaga ada tamu yang masih berdatangan seperti saat ini.

“Kamu yang namanya Rarasati?” tanya wanita itu yang sejak tadi memperhatikan Raras.

Raras hanya mengangguk dengan senyuman ramahnya.

“Kok sepi ya Mbak? Mas Gandinya gak kelihatan.” ucap wanita paruh baya itu lagi.

“Iyaa Bu, Mas Gandi sama Ibu lagi ke pasar.” balas Raras membuat wanita itu ber-oh ria.

“Kamu pasti tidak kenal kami yaa? Saya Ibu mertuanya Gandi, tapi dulu.” jeda wanita itu. “Dan gadis ini putri dari anak saya dan Gandi.” kata wanita itu sembari menujuk gadis manis yang duduk di sampingnya.

Deg!

Betapa terkejutnya Raras mendengar perkataan wanita paruh baya itu, yang mengaku mantan ibu mertua suaminya dan juga anak dari Gandi. Jujur Raras sangat tersentak mendengar pengakuan wanita paruh baya itu, sampai-sampai matanya hampir melotot. Namun sebisa mungkin ia tutupi dengan ekspresi senyuman, walau senyuman ini sangat ketara di paksakan.

Niki monggo.” Mbak Yana datang dengan nampan di tangannya yang berisi tiga soto.  (ini silakan.)

Usai kepergian Mbak Yana, wanita paruh baya itu kembali berkata. “Kamu santai saja, saya tidak ada niatan apa-apa. Kedatangan saya kemari hanya mengatarkan cucu saya yang ingin bertemu dengan Ayahnya dan Ibu barunya.”

Raras hanya tersenyum, lalu mempersilahkan mereka agar memakan soto yang sudah tersaji. Dan dirinya pamit sebentar untuk menelpon suaminya agar segara pulang.

°°°°

“Ayahh!” seru gadis kecil berambut panjang itu.

“Rana,” Gandi menerima pelukan putrinya dengan erat.

“Udah lama nunggunya?” tanya Gandi pada gadis bernama Rana itu. Dalam pelukan sang ayah gadis itu mengangguk kepalanya.

“Maaf ya Bu, nunggu lama.” ucap Gandi pada wanita paruh baya yang di balas anggukan.

“Gak apa-apa.” balasnya.

“Cakra, kamu pulang kapan?” tanya Gandi pada pemuda yang sejak tadi hanya diam.

“Seminggu yang lalu Mas.” balas Cakra, pemuda yang merupakan adik dari mantan istrinya dan masih berstatus mahasiswa.

“Ealah ... Ada tamu toh.” ucap Ati yang baru pulang dari pasar, ia pulang dengan menaiki mobil colt. Selain bawaan belanjanya yang banyak, tadi mantunya pamit untuk pulang duluan usai mengangkat teleponan dari istrinya.

Tak terasa mereka sudah menghabiskan waktunya dengan banyak mengobrol. Terutama Ati dan Ibu dari mantan istrinya Gandi yang bernama Ranti itu, mereka  membicarakan banyak hal. Sedangkan putri dari Gandi itu bermain bersama Kenes putri kecil Raras yang di temani olehnya, sesekali dirinya menyahut atas pertanyaan dari Bu Ranti. Sedangkan Gandi mengobrol dengan mantan adik iparnya itu.

Karena sudah terlalu lama, Bu Ranti memutuskan untuk pamit pulang bersama sang putra. Ya, cucunya alias Rana putri Gandi akan singgah di rumah Raras, tidak akan ikut nenek dan omnya pulang. Sebab anak sekolah sudah mulai libur panjang dari dua hari yang lalu. Gadis kecil itu meminta berlibur disini katanya.

Dari pengetahuan Gandi, Bu Ranti dan putranya saat ini sedang berada di rumah saudaranya yang tidak jauh dari sini. Perjalanan dari sana ke sini hanya membutuhkan waktu dua jam lebih saja.

“Kak Rana, mau makan pakai apa?” tanya Raras kepada gadis manis itu.

Ya, usai kepergian Bu Ranti dan Cakra setengah jam yang lalu, keluarga kecil Raras memutuskan untuk makan siang bersama.

“Sayur sop sama ayam aja, Bun.” balas Rana dengan lirih karena merasa malu dengan keluarga Raras yang lainnya.

Karena memang mereka makan dengan ramai-ramai. Tentu dengan sang suami, Giandra, adik laki-lakinya yang baru kembali ke rumah membawa cewenya, dan adik perempuannya.

Hanya ibu dan putri kecilnya yang berhalangan. Ibu yang masih sibuk di dapur, sementara putrinya baru tidur beberapa menit yang lalu usai kelelahan bermain.


✍️✍️✍️


Bu Ranti baik kok guyss😌


Tinggalkan jejak agar tau alasan Gandi bercerai yukk!👌


Note : Mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan kata, koma, dan titik. Dan mohon dimaklumi jika cerita ini kurang menarik ygy, karena author sangat pemula. Sekian, terima kasih.🙏😌






Pernikahan Terakhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang