Part (24)

9 1 0
                                    

Assalamu'alaikum guys😘😘😘

Janlup vote and komennya yaww...
Tandai juga kalo ada yang typo,

INFO: cerita GIBRELLA ini akan author selesaikan dua part lagi ya. Jadi, jangan sampai ketinggalan.

*
*
*

-Happy Reading-

Gibrella menenteng beberapa camilan yang ia ambil dari rak lalu memasukkannya kedalam troli. Saat ini ia tengah membeli beberapa makanan untuk persediaan dirumah.

Supermarket yang biasa ia datangi sedang dalam perbaikan. Jadi, mau tak mau akhirnya ia harus pergi ke supermarket yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya.

" Masih ada yang kurang? " tanya Aryan.

" Kayaknya sudah kok yah, " sahut Gibrella.

Benar, ia pergi berbelanja ditemani oleh Aryan. Meskipun terlihat canggung, tapi Gibrella berusaha untuk membuat ayahnya tetap merasa nyaman.

Gibrella dan ayahnya segera berjalan menuju kasir setelah merasa semua kebutuhan sudah lengkap. Tapi, gadis itu enggan untuk mengikuti langkah ayahnya saat mengingat sesuatu yang hampir saja ia lupakan.

" Eh, ayah kedepan aja dulu. Perlengkapan Aylan ada yang kurang satu, " jelas Gibrella.

Aryan hanya mengangguk kemudian melanjutkan langkahnya " Jangan lama-lama, ayah tunggu didepan. " ujarnya sebelum benar-benar pergi dari pandangan anaknya.

Gibrella mengangguk kemudian kembali berjalan menuju rak tempat perlengkapan wanita. Sembari memilih beberapa barang yang ia butuhkan, dirinya pun sesekali mengedarkan pandangan ke sekitar. Hingga akhirnya atensinya teralihkan saat melihat seorang wanita tengah bercengkrama dengan anak perempuannya seraya memilih camilan.

Gibrella tersenyum nanar saat melihat betapa sayangnya wanita itu pada anaknya. Dirinya sempat berpikir, mungkinkah ia diperlakukan seperti itu oleh ibunya? Tapi, ia segera mengusir hal-hal yang bisa jadi berakhir dengan kata mustahil.

🌷🌷🌷

Alva mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Hingga dirinya berhenti tepat didepan sebuah kos-kosan yang baru kali ini dikunjunginya.

Dengan mantab, ia melangkahkan kaki lebarnya mendekati salah satu kamar kos yang ia tuju. Tanpa ragu, dirinya segera mengetuk pintu, berharap pemiliknya tidak sedang keluar.

Krekkkk....

Pintu terbuka, menampilkan sosok cowok bertubuh kekar dengan kondisi rambutnya yang masih berantakan. Bisa diyakini kalau cowok itu baru saja bangun tidur.

" Siapa? " tanya cowok itu seraya mengucek kedua matanya yang belum terbuka dengan sempurna.

" Gue boleh masuk? " tanya Alva.

Cowok itu seketika melebarkan kedua matanya. Ia pun juga mengerjapkan matanya beberapa kali.

" Ngapain lo kesini? " celetuknya seraya hendak menutup pintu.

Alva segera menahan pergerakan cowok itu. Berusaha se netral mungkin agar dirinya tak dimakan emosi lagi saat berhadapan dengan musuhnya itu.

Gibrella (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang