Chapter 02 ୧🌷 ⿻ᖗ

9 3 0
                                    

Hayy Reana 👋

Ketemu di chapter 02 nih

Jangan lupa vote and komen ya!!

Tandain typo
*
*
*

_⁠_⁠_⁠_⁠_ HAPPY READING REANA_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Jam tengah menunjukkan pukul delapan malam, dimana suasan malam ini sangat mencekam, malam yang dingin serta diguyuri hujan dan petasan petir, Keyra ketakutan jelas ia takut saat ini posisinya tengah meringkuk di balik pintu kamarnya, dia berusaha menelpon Abang dan kedua orangtuanya namun hasilnya nihil, Buna dan Dady nya yang pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan sementara Bian masih nongkrong bersama Raikes dan beberapa temannya yang lain.

Keyra beberapa kali menelpon Bian namun tida di angkat sama sekali alhasil keyra mengirimkan sebuah pesan kepada Bian

Abang Xavi♡

Abang, Keyra takut dirumah sendiri:((

Abang sesak...

Begitulah kira-kira isi pesan keyra, keyra pun kembali meringkuk di balik pintu sesekali ia mengatur nafasnya agar teratur, Jangankan untuk berjalan ke arah kasur berdiri saja rasanya keyra tak sanggup, dia benar-benar takut akan petir ditamab listrik yang mati dan disertai hujan lebat.

Keyra menangis Segugukan seraya menutup telinga nya mengunakan telapak tangan nya sendiri, "t-tolong, jangan ganggu keyra," lirih nya dengan mata yang mulai memerah seperkian detik kemudian sebuah cairan bening terjun bebas di kelopak cantik milik Keyra.

"Abangg....., Keyra takut," lirihnya lagi, nafas Keyra kembali tak teratur, sesekali keyra menenangkan dirinya agar nafasnya teratur, namun beberapa detik dari sana kesadaran Keyra hilang, keyra pingsan di balik pintu kamarnya.

Sementara disisi lain bian baru saja keluar dari kamar mandi dan ikut bergabung bersama teman temannya yang tengah asik memainkan ps itu, Bian menyerit  bingung saat mendapati handphone nya menyala, dia pun langsung menyambar handphone nya dan notif tersebut ternyata dari Keyra serta ada beberapa panggilan tak terjawab dari Keyra.

"Shitt..," desis Bian mulai menelpon balik keyra, temen temennya yang melihat itupun menyerit bingung juga.

"Kenapa Bii?" Tanya temenya yang bernama Jeri itu.

"Gw cabut duluan, keyra lagi butuh gw sekarang," ucapnya yang langsung di angguki oleh teman temannya, pantas saja temen temennya tak menjawab panggilan dari Keyra, ternyata handphone Bian saja mode silent.

Bian pun berjalan ke arah luar dengan tergesa-gesa temen temennya yang melihat itu hanya bisa dibuat bingung.

"Emang ada ya Kaka adik sedekat itu?" Celetuk Jeri sambil memakan kentang goreng.

"Gw rasa ada, tapi menurut gw Bian sama Keyra terjebak adik Kaka zone," timpal Reikes sambil bermain vs.

"Sembarangan kalian," sahut Alvino yang tengah bermain vs bersama Raikes.

Sementara yang sedang di gibahi saat ini tengah melajukan motornya secepat mungkin membela jalan dengan keadaan hujan deras, Bian sudah basah kuyup sekarang akan tetapi ia tetap nekat membela hujan supaya sampai dirumah, butuh waktu lima belas menit untuk Bian sampai di halaman rumah mereka, Bian pun langsung masuk ke dalam rumah dan berlari tergesa-gesa menuju kamar Keyra.

Gadis yupiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang