Cast:
Zee
Nunew
MaxGenre: school
-------------------------------------------------------------------------
Nunew meremat erat tas punggungnya. Menundukkan kepala sambil otak kecilnya bekerja keras menerka kesalahan apa yang kira-kira dia lakukan di hari terakhir MOS ini, sehingga dia harus berhadapan dengan ketua OSISnya yang dikenal dengan senior tampan tapi cuek ----begitu teman-teman Nunew menyebutnya.
'Kak Zee kenapa panggil aku sihh, aku mau cepet pulaang, laperr capee' keluhnya dalam hati.
Sudah lewat 10 menit sejak Nunew dipanggil ke ruang OSIS ini dan mereka berdua tetap diam. Nunew yang gelisah karena Zee terus menatapnya seakan-akan ingin mengulitinya hidup-hidup semakin dibuat gelisah karena perutnya juga protes belum diisi sedari pagi karena ia telat bangun. Akhirnya, ia yang tak tahan pun berinisiatif memulai percakapan dahulu. Dengan memberanikan diri, Nunew mendongak sedikit sambil memanggil sang senior pelan, "Kak Zee?"
Zee yang terpanggil, memusatkan pandangannya pada Nunew, seketika Nunew langsung menundukan lagi wajahnya setelah melihat tatapan tajam itu langsung menusuk tepat di bola matanya sambil meraung di dalam hati, 'Bundaaaaa toloong, Kak Zee serem bangetttt!! Ini Nhu salah apa yaaa hueee'
Di tengah keheningan yang kembali menyelimuti keduanya, tiba-tiba ruangan ketua OSIS disana terbuka, menampilkan sosok Max -wakil ketua OSIS- yang membawa beberapa lembar kertas dan tas di punggungnya, sepertinya akan pulang.
"Eh Zee, cabut duluan yah" ucapnya, lalu melewati mereka berdua menuju pintu keluar. Nunew sebenarnya menaruh harapan Max akan mengeluarkannya dari situasi menegangkan bersama Zee ini, jadi tanpa disadari, ia menatap ke arah Max dengan tatapan minta tolong dan ekor matanya terus mengikuti Max hingga pria itu hendak keluar dari ruang OSIS.
Max yang juga menyadari tatapan Nunew, akhirnya menoleh sebelum menutup pintu, "Zee tolong itu dikondisikan muka lu, kasian si manis ketakutan gitu, and yeah.. good luck"
Ceklek.
Nunew yang mendengar ucapan Max menjadi kebingungan, tak sadar mengerjapkan matanya beberapa kali, 'si manis itu maksudnya siapa, dan good luck maksudnya apa? Kak Max kok malah bikin bingung sih, bukannya nolongin juga, ish' lalu menghentakan kakinya karena kesal.
"Pftt.."
Tiba-tiba Nunew mendengar kekehan kecil dari Zee, reflek Nunew mendongak dan dia pun terdiam, dengan mulut sedikit terbuka dan mata yang membulat, "Kak Zee... bisa ketawa ternyata," gumamnya tanpa sadar menyuarakan isi pikirannya.Seketika Zee berhenti dari kekehannya mendengar Nunew berbicara sangat pelan, "hah? Apa? Kamu bilang apa tadi?" tanyanya ingin memastikan.
Nunew langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan, 'ehh??? Tadi aku gak sengaja ngomong yaaa? Aduuhhh kebiasaan deh ini muluut suka-suka sendiri aja' batinnya lalu kemudian menutup seluruh wajahnya sambil menggeleng-geleng pelan.
Melihat itu Zee tampak bingung dan khawatir,
"Nunew? Kamu gak apa-apa?" tanyanya.Nunew pun menggeleng ribut.
"Te-terus itu mukanya kenapa ditutup? Nanti gk bisa napas lhoo" Zee berusaha untuk melepaskan tangan Nunew dari wajahnya.
Nunew awalnya menolak, namun akhirnya sentuhan tangan Zee yang lembut itu berhasil menurunkan tangan Nunew dari wajahnya. Ah, lihat wajahnya itu! Memerah seperti tomat dari hidung sampai telinga. Tentu saja karena Nunew malu, ia pun enggan untuk menatap wajah senior di depannya sekarang.