Zee merasa jika Nunew saat ini sedang kesal.
Jika biasanya Nunew akan berlari ke arah Zee ketika Zee menjemputnya, memeluknya erat, mengecup pipinya, tersenyum sangat manis dan dengan semangat akan berceloteh tentang harinya, kali ini ia hanya terdiam, dengan wajah ditekuk dan bibir yang dimajukan.
Pasti sesuatu terjadi di sesi latihan konsernya hari ini, karena ketika mereka berpisah setelah event tadi, tidak ada yang berubah dari sosok Nunew-nya yang selalu ceria itu.
Sesuatu yang sangat membuatnya kesal dan berakhir meninggalkan mood yang sangat buruk. Zee yang tahu tabiat Nunew luar dalam tak bertanya apapun dan bersikap biasa saja. Jadi Zee tetap membuka lebar tangannya agar Nunew masuk ke dalam pelukannya dan ketika Nunew memeluknya, ia mengecup pelan pucuk kepalanya.
"Pulang?" Tanya Zee menatap wajah Nunew.
Dan Nunew hanya mengangguk sebagai jawaban.
Zee menggandeng tangan Nunew menuju mobilnya, lalu membukakan pintu penumpang untuk Nunew dan memasangkan seatbeltnya. Ketika dirasa Nunew sudah nyaman, ia beralih ke sisi kemudi lalu masuk dan memakai seatbelt.
Zee melajukan mobilnya, memutar playlist lagu-lagu yang Nunew nyanyikan di mobilnya. Perjalanan tenang dan damai dengan Zee yang sesekali menoleh untuk memeriksa keadaan kucing yang sedang badmood di sampingnya.
"Nhu, mau beli macaroon dulu? Atau dessert yang lain?" Tanya Zee ketika mereka akan melewati toko dessert.
Dessert adalah makanan kesukaan Nunew, jadi mungkin itu bisa mengembalikan mood baiknya.
Nunew yang tadinya hanya memperhatikan jalanan, menoleh ke arah Zee. Ia menggeleng, masih dengan wajah kesalnya, lalu hanya mengulurkan tangan kanannya.
Zee yang mengerti tersenyum tipis. Ia lalu meraih tangan Nunew dan menggenggamnya, sembari memberikan usapan-usapan tipis agar Nunew nyaman.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mereka sampai di kondo tempat mereka tinggal.
Semalam, mereka bergadang untuk menonton serial kesukaan Nunew dan berakhir dengan bangun terlambat di pagi harinya. Alhasil, mereka belum sempat merapikan kondo ketika mereka pergi untuk bekerja pagi tadi. Zee dan Nunew hanya menghela napas lelah. Keduanya ingin langsung beristirahat tentunya, namun sepertinya harus berusaha untuk merapikan dan membersihkan kondo mereka dulu.
"Nhu mandi aja, biar Hia yang beresin," ucap Zee pada Nunew. Nunew sedang badmood, jadi Zee tak ingin membuatnya badmood lebih dari ini.
Nunew mengangguk pelan. Pasti Zee berbuat seperti ini karena badmoodnya. Nunew tak ingin hanya membebankan hal ini pada Zee saja, karena bagaimana pun mereka berdua lelah. Nunew dengan latihannya dan Zee dengan gymnya. Namun, mood Nunew benar-benar sangat buruk sampai ia bisa saja memakan orang jika ada yang mengganggunya saat ini.
'Maaf Hia' ucapnya dalam hati.
Ia pun mandi, berharap dengan itu kekesalannya mulai memudar dan moodnya kembali naik.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ketika Nunew selesai mandi, Zee ada di kamar mereka.
"Udah selesai?" tanya Zee.
Lagi-lagi Nunew hanya mengangguk, namun kali ini dengan sedikit senyuman tipis. Moodnya memang naik, namun kekesalan itu seolah tak ingin pergi dari dirinya.
"Hia mandi dulu yaa"
Zee pun masuk ke kamar mandi.
Nunew keluar dari kamar, mendapati kondonya sudah sangat rapi dan bersih, jauh dari apa yang didapatinya ketika sampai tadi. Senyum Nunew mengembang. Hia-nya itu memang tak pernah membuatnya kecewa.